Langka dan Mahal, Muntahan Paus Khusus untuk Parfum Premium

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Rabu, 15 November 2017 13:01 WIB

Ilustrasi ambergris atau muntahan paus. tribkcpq.com

TEMPO.CO, San Francisco - Muntahan paus sperma atau ambergris mencuat setelah Sukadi, nelayan asal Bengkulu, menemukan 200 kilogram ambergris pada awal November lalu. Sukadi mengaku secara tidak sengaja melihat benda berwarna putih tersebut mengapung saat melaut di sekitar Pulau Enggano.

Baca: Ambergris Bukan Muntahan Paus, tapi...

Sukadi berniat menjual muntahan paus itu. "Rencananya dijual Rp 22 juta tiap kilogram," kata Sukadi saat dihubungi Tempo, Senin, 13 November 2017. Seberapa bernilai muntahan paus ini?

Situs data-stylecaster menulis, untuk waktu yang sangat lama, muntahan paus atau ambergris telah menjadi bahan utama di beberapa parfum premium terbaik. Parfum tertentu dari Chanel, Gucci dan Givenchy semuanya telah dikabarkan mengandung muntahan ini, yang lebih dikenal dengan ambergris.

Infografis: Ambergris, Muntahan Paus yang Bermanfaat dan Bernilai

Ambergris adalah zat mirip lilin yang terbentuk di perut paus sperma. Zat ini melindungi lapisan perut dari "makanan" tajam, seperti kulit kerang dan cumi-cumi besar, dan saat terjadi gangguan pencernaan, ikan paus memuntahkannya.

Advertising
Advertising

Meski baunya seperti kotoran, secara harfiah, saat disekresikan, ternyata zat ini menjadi batu yang berbau harum yang membasahi pantai, perlahan seiring berjalannya waktu. Berkat baunya yang baru dan seksi, ambergris berakhir menjadi wewangian.

Kabar baiknya: ambergris adalah barang mahal. Karena sangat jarang ditemukan, ambergris menjadi komoditas berharga (kira-kira sekitar US$ 20 atau Rp 270 ribu per gram). Akibat harga yang kelewat mahal itu, tidak semua merek mampu membeli barang mewah seperti itu, dan sekarang produk alami baru telah tersedia.

"Kami sekarang telah menemukan bahwa gen dari balsam cemara jauh lebih efisien dalam memproduksi senyawa alami semacam itu, yang dapat membuat produk bio ini lebih murah dan lebih berkelanjutan," ujar Joerg Bohlmann, seorang profesor di Universitas British Columbia dalam sebuah pernyataan.

"Dan mana yang sebaiknya Anda pilih?" Dr. Bohlmann bertanya kepada The New York Times. "Sesuatu dari perut paus sperma, atau ekstrak dari tanaman?"

Sekar Mira, peneliti paus di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menegaskan jangan sampai ada perburuan terhadap paus sperma (Physeter macrocephalus), yang menghasilkan ambergris atau muntahan paus bernilai tinggi.

Baca: Ambergris, Muntahan Paus: Begini Cara Mengenalinya

Sekar mengkhawatirkan terjadi perburuan paus sperma untuk mengambil muntahan paus atau ambergris, padahal mamalia itu termasuk hewan yang dilindungi.

STYLECASTER | ERWIN Z

Berita terkait

5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

11 April 2023

5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

Keunikan paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Yen Leh, Jembrana, Bali

Baca Selengkapnya

Nelayan Thailand Temukan Muntahan Paus Senilai Rp 4 Miliar

25 Oktober 2019

Nelayan Thailand Temukan Muntahan Paus Senilai Rp 4 Miliar

Nelayan Thailand ini sempat memberi tahu penduduk desa soal temuan muntahan paus.

Baca Selengkapnya

6 Tempat Wisata di Indonesia, yang Bisa Berfoto dengan Paus

16 November 2017

6 Tempat Wisata di Indonesia, yang Bisa Berfoto dengan Paus

Hewan-hewan laut tersebut bisa ditemukan di tempat-tempat ini.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Menakjubkan Paus Sperma: Muntahan Paus, Otak Terbesar

15 November 2017

10 Fakta Menakjubkan Paus Sperma: Muntahan Paus, Otak Terbesar

Paus sperma diketahui memproduksi ambergris atau muntahan paus yang telah digunakan untuk membuat parfum dan aroma premium yang mahal.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan Ingin Mengambil Sampel Muntahan Paus

14 November 2017

Kementerian Kelautan Ingin Mengambil Sampel Muntahan Paus

Kementerian Kelautan dan Perikanan ingin mengambil sampel muntahan paus yang ditemukan nelayan Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus Dibawa ke Universitas Bengkulu untuk Diteliti

14 November 2017

Muntahan Paus Dibawa ke Universitas Bengkulu untuk Diteliti

Sampel muntahan paus atau ambergris, yang ditemukan nelayan Bengkulu, pernah dibawa ke Universitas Bengkulu untuk diteliti.

Baca Selengkapnya

Nelayan Bengkulu Mengaku Muntahan Paus Sudah Ada yang Menawar

14 November 2017

Nelayan Bengkulu Mengaku Muntahan Paus Sudah Ada yang Menawar

Muntahan paus atau ambergis yang ditemukan nelayan Bengkulu sudah ada yang menawar, tapi harga belum sesuai.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus, Peneliti LIPI: Jangan Ada Perburuan Paus Sperma

14 November 2017

Muntahan Paus, Peneliti LIPI: Jangan Ada Perburuan Paus Sperma

Sekar mengkhawatirkan terjadi perburuan paus sperma untuk diambil muntahan paus atau ambergrisnya, padahal mamalia itu termasuk hewan yang dilindungi.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus Bernilai Tinggi, Peneliti LIPI Khawatir

14 November 2017

Muntahan Paus Bernilai Tinggi, Peneliti LIPI Khawatir

Peneliti LIPI pernah menolak ide pemberdayaan untuk mencari Ambergris atau muntahan Paus Sperma yang menjadi incaran kolektor Eropa.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus di Bengkulu Diduga Terkait Paus Terdampar di Aceh

14 November 2017

Muntahan Paus di Bengkulu Diduga Terkait Paus Terdampar di Aceh

Dosen Universitas Bengkulu Zamdial menduga muntahan paus di Bengkulu terkait dengan paus yang terdampar di Aceh Besar.

Baca Selengkapnya