Kisah Asteroid Misterius di Balik Hujan Meteor Geminid

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Kamis, 14 Desember 2017 10:45 WIB

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)

TEMPO.CO, Washington - Hujan meteor Geminid dikenal sebagai hujan meteor terbaik tahun ini. Pada puncak Geminid, Anda bisa menangkap bintang bercahaya setiap menitnya, dan tahun ini bulan tidak akan cukup terang untuk mengganggu pertunjukan.

Baca: Tips dan Trik Saksikan Hujan Meteor Geminid Malam Ini

Aksi utama itu dimulai sejak Rabu pukul 9 malam dan berlangsung sampai subuh. "Geminid kaya akan bola api dan meteor yang terang sehingga membuat mereka sangat baik untuk diamati," kata Bill Cooke, yang mengelola Kantor Lingkungan Meteoroid NASA, sebagaimana dikutip Discover Magazine, Rabu 13 Desember 2017.

Dan bukan hanya amatir yang bersemangat dengan pertunjukan tahun ini. Hanya sehari setelah puncak Geminid, asteroid di balik hujan meteor itu, 3200 Phaethon, akan melewati planet ini lebih dekat daripada 1974, sebelum asteroid ini ditemukan.

Para astronom pun bersiap. Mereka berharap bisa mendapatkan gambar terbaik dari permukaannya dan akhirnya menyelesaikan perdebatan lama: Bagaimana sebuah asteroid - alih-alih komet - menyebabkan hujan meteor.

Adapun gambar terbaik kemungkinan berasal dari Arecibo Observatory di Puerto Riko. Dan pada hari Selasa, para astronom mendapatkan sistem radar planet ini kembali online untuk pertama kalinya sejak Badai Maria.

Advertising
Advertising

"Tampaknya semuanya ada di jalurnya, dan mereka seharusnya memiliki gambar yang spektakuler," kata Paul Chodas, yang mengelola Program Obyek Dekat-Bumi NASA. "Kami tidak melihat banyak obyek yang besar seperti ini yang mendekati orbit Bumi. Ini adalah kesempatan yang luar biasa."

Semua hujan meteor terbuat dari partikel kecil yang dingin yang diliputi benda-benda yang jauh lebih besar - biasanya komet - yang melintasi jalur Bumi. Saat planet kita melewati puing-puing ini, partikel-partikel terbakar di atmosfer, menciptakan meteor. Misalnya, potongan es dari Komet Halley menciptakan hujan meteor Orionid tahunan.

Tapi Geminid itu istimewa. Sampai tahun 1983, para astronom tidak tahu dari mana asalnya. Tahun itu, Satelit Astronomi Inframerah NASA (IRRA) menemukan 3200 Phaethon. Jalurnya yang sangat elips melintasi orbit Bumi, dan para astronom segera menyadari bahwa waktunya sejalan dengan Geminid, hal yang aneh.

Asteroid biasanya tidak menyebabkan hujan meteor. Jadi, para astronom tidak yakin apa yang harus dipikirkan soal Phaethon. Komposisinya lebih dekat ke asteroid, namun batuan ruang angkasa ini juga memiliki orbit yang lebih mirip komet.

Ada kemungkinan bahwa Phaethon terbentuk saat asteroid yang lebih besar pecah menjadi beberapa bagian dalam 800 tahun terakhir. Meteor akan terbentuk saat pecah itu, yang berarti setiap bintang bersinar yang Anda lihat minggu ini benar-benar lahir berabad-abad yang lalu.

Ada kemungkinan lain juga. Banyak astronom menganggap Phaethon adalah komet yang dipenuhi sinar matahari yang kehilangan semua volatilnya - hal-hal yang mudah terbakar - seperti air.

Baca: Hujan Meteor Geminid Sebelum Asteroid 3200 Phaethon Dekati Bumi

"Idenya adalah bahwa Phaethon adalah komet punah, atau ia adalah asteroid yang pecah," kata Cooke. "Kami telah berusaha untuk mencari tahu selama beberapa dekade dan tidak memiliki banyak keberuntungan," tambahnya.

Simak berita tentang hujan meteor Geminid dan misteri asteroid 3200 Phaethon di tempo.co.

DISCOVER MAGAZINE | SPACE

Berita terkait

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

10 November 2023

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.

Baca Selengkapnya

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.

Baca Selengkapnya

Mengapa NASA Luncurkan SpaceX Falcon Heavy ke Asteroid Terbesar Psyche?

14 Oktober 2023

Mengapa NASA Luncurkan SpaceX Falcon Heavy ke Asteroid Terbesar Psyche?

NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa untuk menjelajahi asteroid Psyche.

Baca Selengkapnya

Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

13 Agustus 2023

Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

Sering dikaitkan dengan penggunaan teleskop atau peralatan astronomi canggih, kenyataannya hujan meteor juga bisa dinikmati dengan mata telanjang.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Ungkap Bagaimana Bumi Lolos dari Tabrakan di Luar Angkasa

6 Juli 2023

Ilmuwan Ungkap Bagaimana Bumi Lolos dari Tabrakan di Luar Angkasa

Bumi mungkin seharusnya tidak ada karena hancur dalam tabrakan yang sangat kacau antara planet-planet lainnya

Baca Selengkapnya

Asteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral

14 Februari 2023

Asteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral

Sejauh ini baru tujuh kali sebuah asteroid ditemukan sesaat sebelum menabrak Bumi.

Baca Selengkapnya

Badan Antariksa Eropa Ajak Berburu Asteroid Natal 15-19 Desember

16 Desember 2022

Badan Antariksa Eropa Ajak Berburu Asteroid Natal 15-19 Desember

Sebuah asteroid sebesar Piramida Agung Giza di Mesir tengah melintas dekat Bumi.

Baca Selengkapnya

Asteroid Pernah Sebabkan Mega-tsunami di Mars, Jejaknya Terlacak

7 Desember 2022

Asteroid Pernah Sebabkan Mega-tsunami di Mars, Jejaknya Terlacak

Sekitar 3,4 miliar tahun lalu, setelah asteroid datang menghunjam lautannya, sebuah tsunami raksasa menyapu wajah Mars.

Baca Selengkapnya