Ilmuwan Berupaya Ungkap Fenomena Sinyal Radio Cepat

Kamis, 11 Januari 2018 21:32 WIB

Ilustrasi sinyal radio cepat. Kredit: Danielle Futselaar/SETI Institute

TEMPO.CO, San Francisco - Ilmuwan berupaya mengungkap misteri mengenai asal-usul Fast Radio Bursts (FRB) atau semburan radio cepat yang diperkirakan sinyal alien. Sulit menemukan dari mana asalnya FBR ini, karena sifatnya singkat hanya beberapa milidetik.

Baca: Ilmuwan Ini Berhasil Menangkap Pelangi: Simak Kisahnya

Awalnya FRB hanya ditemukan pada tahun 2007, sementara itu para ilmuwan telah mendeteksi 20 atau lebih FRB dalam dekade terakhir. Menurut mereka, kilasan semacam itu mungkin terjadi 10.000 kali sehari di seluruh langit.

Namun pada tahun 2016, seorang astrofisikawan dari Universitas Amsterdam, Belanda, Jason Hessels menemukan ledakan radio cepat yang dikenal sebagai FRB 121102 dapat melepaskan banyak semburan. "Ini adalah satu-satunya sumber ledakan radio yang terkenal dan bisa diulang," ujar dia seperti dilansir laman Space.com, 10 Januari 2018.

Para ilmuwan percaya bahwa temuan tersebut menunjukkan adanya penemuan lingkungan ekstrem yang merupakan wilayah antariksa paling termagnetisasi yang pernah diamati. Namun, mereka tidak mengesampingkan bahwa FRB adalah penjelasan mengenai sinyal yang berasal dari peradaban Alien.

Advertising
Advertising

FBR 121102 bisa meledak berulang kali yang menunjukkan bahwa hal itu tidak berasal dari kejadian sekali. "Pertanyaannya, apakah sumber semburan radio cepat dan berulang ini secara fundamental berbeda dibandingkan dengan semua sumber lain yang tampak tidak berulang?" kata Hessels saat meneliti.

Untuk mempelajari tentang FBR, para ilmuwan menggunakan observatorium Arecibo di Puerto Riko dan teleskop Green Bank di West Virginia, Amerika Serikat untuk menganalisis data pada 16 sumber semburan. FBR 121102 terletak di daerah pembentuk bintang galaksi kerdil dengan jarak sekitar 3 miliar tahun cahaya.

"Karena para astronom dapat melihatnya dari jarak yang sangat jauh, jumlah energi dalam satu milidetik setiap ledakan harus sekitar sebanyak yang dilepaskan sinar matahari sepanjang hari," ujar Hessels.

Dalam mempelajarinya, para peneliti memberikan perhatiannya pada fitur gelombang radio yang dikenal sebagai polarisasi. Hal ini terjadi karena semua gelombang cahaya termasuk gelombang radio naik turun, kiri dan kanan atau jika berada di setiap sudut.

Ketika gelombang radio melewati partikel awan yang bermuatan listrik, arah di mana saat terpolarisasi dapat memutar akan menimbulkan efek yang dikenal sebagai rotasi Faraday. Hessels dan rekannya mengaku melihat ledakan radio FRB 121102 lebih dari 500 kali, lebih banyak jika dibandingkan dengan FRB lainnya sampai saat ini.

"Saya tidak percaya mata saya saat pertama kali melihat data. Rotasi ekstrem Faraday itu sangat langka," kata dia.

Simak artikel lainnya tentang ilmuwan di tempo.co

MOH KHORY ALFARIZI

Berita terkait

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

5 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.

Baca Selengkapnya