Hewan Bisa Memprediksi Gempa, Mitos atau Fakta?

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 26 Januari 2018 14:24 WIB

Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017. Kredit: Puskim

TEMPO.CO, Milton Keynes - Hewan bisa memprediksi gempa, mitos atau fakta? Bukan rahasia lagi kalau Indonesia adalah negara gempa. Namun tak ada yang bisa memprediksi gempa.

Hanya, ada anggapan yang menyebutkan bahwa hewan bisa memprediksi gempa. Mitos atau fakta? Mari kita cari tahu jawabannya.

Baca: Ini Gempa yang Paling Ditakuti di Selatan Jawa

Perilaku Aneh Hewan
Lima hari sebelum gempa Jepang 2011, 20 ekor ikan oar (Regalecidae) terdampar di tepi pantai. Bagi orang Jepang, ikan ini adalah pesan dari dewa penguasa samudra (Susanoo). Terdamparnya ikan-ikan ini pun disebut sebagai peringatan terhadap bencana yang akan terjadi. Sekadar informasi, ikan ini merupakan satwa laut dalam yang jarang menampakkan diri ke permukaan.

Entah kebetulan entah tidak, pada 11 Maret 2011 atau lima hari setelahnya, gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 9 mengguncang Negeri Matahari Terbit ini. Gempa besar itu disusul tsunami yang menewaskan 15 ribu lebih orang.

Advertising
Advertising

Cerita menarik lainnya ada di Cina, tepatnya di Provinsi Sichuan. Pada 2008, beberapa hari sebelum gempa berkekuatan magnitudo 7,8, ribuan katak keluar dari sarang dan memenuhi jalanan. Sesaat sebelum gempa terjadi pun satwa di kebun binatang berperilaku aneh. Gajah menggerakkan belalainya, semua singa berjalan dengan gelisah, zebra menabrakkan kepalanya ke pintu kandang, burung merak mengeluarkan suara melengking.

Anggapan hewan bisa memprediksi gempa ternyata sudah ada sejak zaman Romawi Kuno. Dalam bukunya, Varia Historia, Claudius Aelianus menulis: "Sebelum gempa terjadi di Helike pada 373 sebelum Masehi, banyak hewan, seperti tikus, ular, dan serangga, meninggalkan kota itu." Tak lama, terjadi gempa besar dan datang ombak besar yang menelan kota itu.

Baca: Gigitan Capung Bisa Cegah Anak Mengompol, Mitos atau Fakta?

Teori dan Studi
Namun benarkah hewan bisa memprediksi gempa? Menurut Roger Musson, peneliti seismologi dari British Geological Survey, kemungkinan satwa memang bisa mendeteksi gempa. "Mereka memiliki kemampuan merasakan sinyal elektromagnetik yang keluar dari pergesekan batuan saat gempa terjadi," katanya, seperti dilansir laman Live Science.

Menurut dia, tak menutup kemungkinan hewan memiliki kemampuan tersebut karena bisa merasakan getaran lemah yang tidak dirasakan manusia. Namun memang belum ada cara yang komprehensif untuk memanfaatkan kemampuan tersebut.

Untuk membuktikan kemampuan para satwa tersebut, pernah ada beberapa ilmuwan yang melakukan studi mendalam. Rachel Grant dan tim dari The Open University, Inggris, contohnya. Mereka mencoba melihat kemampuan katak untuk mendeteksi aktivitas pra-seismik di ionosfer dan frekuensi gelombang radio rendah. Hasil studi mereka terbit dalam International Journal of Environmental Research and Public Health.

"Gerakan tektonik bisa mengirimkan sinyal ion positif ke atmosfer rendah. Saat bertemu air, ion akan beroksidasi, yang kemudian dirasakan katak," ujar Grant.

Tim lain dari University of Virginia juga sempat melihat perilaku pra-gempa. Hasilnya, batu yang hancur akibat guncangan gempa bisa melepaskan gas ozon tinggi. "Nah, gas inilah yang ditangkap oleh para satwa," ujarnya. Meski begitu, menurut tim, cara ini belum bisa dijadikan acuan untuk mendeteksi gempa.

Baca: Indonesia Negeri Gempa, Ini Sesar yang Berpotensi Mematikan

Simak artikel menarik lainnya tentang gempa dan mitos atau fakta hanya di kanal Tekno Tempo.co.

USGS | DAILY MAIL | THE NEW YORK TIMES | LIVE SCIENCE

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

4 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

19 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

3 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

5 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

5 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya