Mikroba Akan Ubah Kotoran Manusia Jadi Makanan Antariksa

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Rabu, 31 Januari 2018 11:39 WIB

Kapsul antariksa Dragon SpaceX sedang ditangkap oleh astronot menggunakan lengan robot Stasiun Antariksa Internasional pada 23 Februari 2017. space.com

TEMPO.CO, Washington - Para ilmuwan telah mengembangkan metode untuk mengubah kotoran manusia menjadi sumber makanan potensial yang dapat digunakan oleh astronot selama misi antariksa ke Mars dan sekitarnya.

Baca: Misteri Antariksa: Air di Bumi dan Bulan dari Satu Sumber?

Para peneliti di Pennsylvania State University di AS telah menunjukkan bahwa memungkinkan untuk secara cepat menghancurkan limbah padat dan cair untuk menumbuhkan makanan dengan serangkaian reaktor mikroba, sekaligus meminimalkan pertumbuhan patogen.

"Kami membayangkan dan menguji konsep mengubah limbah astronot dengan mikroba sambil menghasilkan biomassa yang dapat dimakan baik secara langsung maupun tidak langsung, tergantung pada masalah keamanan," kata Christopher House, profesor geosciences di Penn State, sebagaimana dikutip India Today, Senin, 29 Januari. "Agak aneh, tapi konsepnya akan seperti Marmite atau Vegemite," kata House.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Life Sciences in Space Research ini membahas banyak tantangan yang dihadapi misi luar angkasa ke Mars atau sekitarnya, yang kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Membawa cukup makanan dari Bumi menghabiskan volume dan biaya bahan bakar pesawat antariksa, sementara menumbuhkan makanan menggunakan metode hidroponik atau lainnya akan menjadi proses intensif energi dan air yang memakan ruang berharga.

Advertising
Advertising

Untuk menguji idenya, para peneliti menggunakan limbah padat dan cair buatan yang biasa digunakan dalam uji pengelolaan limbah.

Mereka menciptakan sebuah sistem silindris tertutup, berdiameter 4 kaki x 4inci, di mana mikroba bersentuhan dengan limbah tersebut.

Mikroba menghancurkan limbah dengan menggunakan pencernaan anaerobik, sebuah proses yang mirip dengan cara manusia mencerna makanan. "Pencernaan anaerobik adalah sesuatu yang sering kita gunakan di Bumi untuk penanganan limbah," kata House.

Baca: Beracun, Stasiun Antariksa Cina Diperkirakan Menabrak Bumi Maret

Tim tersebut menyimpulkan bahwa pertumbuhan mikroba semacam itu dapat digunakan untuk menghasilkan makanan bergizi untuk penerbangan antariksa. Mereka menumbuhkan M capsulatus yaitu 52 persen protein dan 36 persen lemak, menjadikannya sumber nutrisi potensial bagi astronot.

INDIA TODAY | PSU.EDU

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

51 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya