TEMPO.CO, Dubai - Ilmuwan memprediksi manusia akan memiliki kemampuan telepati akibat semakin canggihnya kecerdasan buatan. Ahli AI, Marko Krajnovic, menyampaikan gagasan tersebut dalam pameran di The Museum of the Future di Dubai pekan lalu. Menurut dia, kesadaran AI secara kolektif dapat mengungkapkan apa yang sedang dipikirkan manusia.

"Dengan Hybrid Intelligence Biometric Avatar (HIBA), manusia akan dapat bertukar informasi," katanya, seperti dilansir laman Daily Mail, 16 Februari 2018. HIBA merupakan hasil penelitian yang dilakukan Dubai Future Foundation tentang perkembangan AI. Teknologi ini adalah kesadaran yang akan memperhatikan kepribadian penggunanya dan dapat bertukar informasi.

Baca: Mungkinkah Kecerdasan Buatan Jadi Tuhan Baru di Masa Depan?

Dalam pameran tersebut, para tamu diminta mencoba teknologi ini dengan berdiri di atas tiang penyangga yang mengelilingi sebuah representasi pengguna komputer tentang ego (Avatar) AI, di mana wajah mereka akan menjadi bagian dari HIBI. "Ini berdasarkan hasil wawancara para ahli dan penelitian yang mendalam," ucap Noah Raford, Chief Operating Officer Dubai Future Foundation. "Kami membahas soal bagaimana nuansa teknologinya dan hal itu akan digabungkan dengan otak manusia pada masa depan."

HIBA akan memiliki kemampuan untuk menghubungkan pikiran orang paling pandai dan menggabungkan pikiran dengan segala hal yang dapat ditemukan secara praktis dalam kecerdasan hibrida. Teknologi ini memungkinkan orang untuk berkomunikasi dari otak ke otak.

Menurut penelitian yang dilakukan Uni Emirat Arab (UEA), ini akan lebih efektif daripada komunikasi verbal dan akan memungkinkan orang terhubung dengan teman, keluarga, atau pebisnis dengan cara yang lebih mendalam. Dan memperkirakan teknologi AI ini akan memberikan kontribusi US$ 320 miliar atau sekitar Rp 4.320 triliun untuk ekonomi Timur Tengah pada 2030.

Baca: Bos Google, Sundar Pichai: Kecerdasan Buatan Ibarat Api

Simak artikel menarik lain tentang kecerdasan buatan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

DAILY MAIL | AMB