Ilmuwan: Alam Semesta Berakhir Tiba-tiba dengan Sebuah Big Bang

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Kamis, 5 April 2018 06:30 WIB

Boson Higgs. Kredit: ATLAS Experiment/CERN

TEMPO.CO, Cambridge - Para ilmuwan mengatakan dunia bisa berakhir secara tiba-tiba seperti saat awal terbentuk.

Secara teoritis hal itu terjadi karena partikel fundamental – boson Higgs - menjadi tidak stabil, melepaskan gelembung energi besar yang akan menelan segala sesuatu, tidak meninggalkan apapun.

Baca: Ilmuwan Temukan Icarus, Bintang Terjauh yang Bisa Diamati

Dalam sebuah studi baru oleh Harvard, sebagaimana dilaporkan New York Post, 3 April 2018, para fisikawan menyebutkan akhir dari alam semesta kita akan datang dengan ledakan tiba-tiba, bukan kematian yang lambat. Gelombang kejut itu akan sangat mengganggu fisika, kimia, dan kehidupan.

Namun, para ilmuwan mengatakan gangguan yang menghancurkan Bumi itu mungkin tidak akan terjadi untuk waktu yang dekat. Secara khusus, itu bisa terjadi 10 quinquadragintillion tahun (satu dengan 139 nol) dari saat ini.

Para ahli memperkirakan tanggal kedaluwarsa alam semesta kita berdasarkan ukuran dan kecepatan kehancurannya. Tetapi mereka meninggalkan catatan kaki yang mengkhawatirkan: prosesnya mungkin sudah dimulai.

Advertising
Advertising

Kenyataannya, kita tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah boson Higgs belum runtuh atau sudah runtuh. Dan pada saat kita mengetahuinya, itu mungkin sudah terlambat.

Live Science melaporkan, dalam makalah yang diterbitkan pada 12 Maret di jurnal Physical Review D itu, saat terakhir bagi alam semesta akan dipicu oleh konsekuensi aneh dari fisika subatom yang disebut instanton.

Instanton ini akan menciptakan gelembung kecil yang akan meluas dengan kecepatan cahaya, menelan segala sesuatu di jalannya. Dan itu hanya masalah waktu saja.

"Pada titik tertentu Anda akan menciptakan salah satu gelembung ini," kata pemimpin penulis studi Anders Andreassen, seorang fisikawan di Universitas Harvard, kepada Live Science. Hal itu akan menjadi akhir dari semua kehidupan.

Sangat sedikit yang diketahui tentang instanton, yang merupakan solusi untuk persamaan yang mengatur gerakan partikel subatomik kecil, tetapi Andreassen secara longgar membandingkannya dengan fenomena terowongan kuantum, di mana sebuah partikel tampaknya berupaya melewati penghalang yang tak tertembus.

Tapi bukannya melintasi penghalang, instanton membentuk gelembung di dalam bidang Higgs, medan yang memberi semua massa dan membangkitkan boson Higgs.

Simak artikel lainnya tentang temuan ilmuwan di kanal Tekno tempo.co.

NEW YORK POST | LIVE SCIENCE

Berita terkait

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

6 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

CL Ikut Tunjukkan Dukungan untuk G-Dragon

18 November 2023

CL Ikut Tunjukkan Dukungan untuk G-Dragon

Begini cara CL tunjukkan dukungannya untuk G-Dragon yang sedang tersandung tuduhan kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Baca Selengkapnya