Kelompok Riset Universitas Jember Rilis Buku Agribisnis Tembakau

Senin, 30 April 2018 16:48 WIB

Kelompok Riset Universitas Jember meluncurkan buku Agribisnis Tembakau, Senin, 30 April 2018, di Aula Fakultas Pertanian Universitas Jember. Kredit: David Priyasidharta

TEMPO.CO, Jember - Kelompok Riset Universitas Jember meluncurkan buku 'Agribisnis Tembakau' di Aula Fakultas Pertanian Universitas Jember, Senin, 30 April 2018. Acara peluncuran buku tersebut dibarengi dengan diskusi tentang 'Membuka Ruang Inovasi dan Bisnis Untuk Kemajuan Industri'.

Baca: Universitas Jember Terima 2.317 Mahasiswa Baru Lewat SNMPTN

“Untuk kali pertama kami sengaja memilih tembakau sebagai kajian utama, mengingat keberadaan tembakau saat ini menjadi kontroversi," kata Ketua KeRis AgriEcon, Rudi Wibowo.

Rudi berharap buku yang memuat pemikiran para peneliti dan mahasiswa ini dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat, bahwa tembakau tidak hanya untuk rokok dan cerutu saja.

Menurut Guru Besar Sosial Ekonomi Pertanian ini, tembakau tidak hanya untuk bahan pembuatan rokok dan cerutu saja. Banyak manfaat yang bisa dikembangkan dari tanaman yang juga dikenal sebagai emas hijau ini, dari obat luka bagi penderita diabetes, soft candy sebagai pengganti rokok, bahan penghilang jamur pada perabot kayu, asap cair organik, bahan parfum, hingga potensi tembakau sebagai bahan obat HIV/AIDS.

Rektor Universitas Jember, Moh Hasan menyambut gembira langkah nyata KeRis AgriEcon yang telah menerbitkan buku Agribisnis Tembakau. Dia berharap, penelitian-penelitian mengenai potensi tembakau sebagai produk non-rokok dan non-cerutu nantinya dapat dihilirkan melalui Science Techno Park Universitas Jember.

Advertising
Advertising

Dukungan juga ditunjukkan oleh Universitas Jember dengan menganggarkan dana bagi 130 kelompok riset yang sudah ada. “Tahun ini kami mengalokasikan dana sebesar enam hingga delapan miliar rupiah untuk semua KeRis yang ada, tahun 2019 jumlahnya meningkat drastis hingga dua puluh lima miliar rupiah,” kata Hasan.

Peluncuran buku Agribisnis Tembakau dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan pelaku industri tembakau yang diwakili oleh Leo Tumanggor, general manager Kebun Kertosari, Untung Moeljono, general manajer Kebun Ajung Gayasan, serta Erna A. Dewi, Kepala Penelitian dan Pengembangan Tembakau PTPN X.

Leo Tumanggor menjelaskan salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku industri tembakau, yakni keterbatasan informasi pasar internasional, dan pemanfaatan tembakau yang hanya untuk bahan rokok dan cerutu. “Selama ini kami masih berfokus pada pembeli tradisional, belum menjamah pasar lainnya. Kedua, kami masih memproduksi raw material saja, berupa daun tembakau, belum menyentuh produksi turunan tembakau,” papar Leo Tumanggor.

Menanggapi hal ini, Ahmad Zainuddin, salah seorang peneliti di KeRis AgriEcon menyarankan PTPN X mulai melirik pasar baru selain negara-negara tujuan ekspor tradisional tembakau Indonesia seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. “Dalam penelitian yang kami lakukan, negara seperti Sri Lanka dan Republik Dominika berpotensi menjadi pasar baru tembakau kita,” jelasnya.

Sementara itu peneliti AgriEcon lainnya, Luh Putu Suciati, mengusulkan agar tembakau Indonesia memiliki sertifikasi indikasi geografis karena memiliki keunikan tersendiri dibandingkan tembakau produk negara lain.

Baca: Mahasiswa Universitas Jember Bikin Mobil Listrik Urban Terhemat

Buku Agribisnis Tembakau setebal 408 halaman yang diterbitkan oleh KeRis AgriEcon memuat 42 tulisan yang merupakan hasil penelitian dari peneliti dan mahasiswa Universitas Jember, serta perguruan tinggi dan institusi lainnya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

55 menit lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

13 jam lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

14 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

1 hari lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

4 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024, Peserta Diingatkan Mulai dari Kelengkapan sampai Lalu Lintas Satu Arah

7 hari lalu

UTBK SNBT 2024, Peserta Diingatkan Mulai dari Kelengkapan sampai Lalu Lintas Satu Arah

Sebanyak 13.035 peserta bakal mengikuti UTBK SNBT 2024 di Kampus Tegalboto Universitas Jember.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

7 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya