Mengejutkan, Albert Einstein Pernah Bilang Orang Cina seperti Ini

Senin, 25 Juni 2018 09:43 WIB

Seorang Fisikawan terkenal, Albert Einstein saat melakukan pertemuan bersama sejumlah rekannya pada tahun 1931. Foto-foto pada situs Flickr di dapat sebagian dari Perpustakaan Kongres Amerika Serikat. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Fisikawan Albert Einstein mendokumentasikan kunjungannya selama di Asia pada 1920-an dalam jurnal pribadinya. Buku yang mengungkapkan stereotipe dari pertanyaan yang diajukan tentang sikapnya pada ras dan etnis diterbitkan Princeton University Press.

"Akan sangat disayangkan jika orang-orang Cina ini menggantikan semua ras. Untuk orang-orang seperti kami, pikirannya semata-mata tidak bisa dibilang suram," tulis Einstein dalam jurnalnya, sebagaimana dilansir Newsweek pada Kamis, 14 Juni 2018.

Baca juga: Stephen Hawking Meninggal Dunia pada Hari Lahir Albert Einstein

Dalam satu kutipan, Einstein menggambarkan orang Cina sebagai "orang yang rajin, kotor, dan tumpul", kemudian menggambarkannya sebagai negara seperti kawanan aneh sering lebih mirip otomat daripada manusia.

Ahli fisika pemenang Nobel terkenal itu menggambarkan rasisme sebagai penyakit orang kulit putih selama berpidato di Pennsylvania Lincoln University pada 1946. Jurnal pribadi Albert Einstein yang sebelumnya tak pernah terlihat itu berisi perjalanan ilmuwan terkemuka dunia ini selama lima setengah bulan antara 1922 dan 1923 ke Cina, Singapura, Hong Kong, Jepang, Palestina, serta Spanyol.

Advertising
Advertising

"Orang Cina tidak duduk di bangku saat makan, tapi jongkok. Hal itu terlihat seperti yang orang Eropa lakukan ketika buang hajat di tengah hutan," tulis buku Einstein.

Baca juga: Albert Einstein Pernah Menulis Teori Hidup Bahagia, Apa Isinya?

Penerbit menggambarkan buku harian tersebut sebagai perincian pemikiran aneh, ringkas, dan sopan Einstein tentang sains, filsafat, seni, serta politik. Buku berjudul The Travel Diaries of Albert Einstein: The Far East, Palestine, and Spain 1922-1923 diedit Ze'ev Rosenkranz, editor senior dan asisten direktur proyek Einstein Papers di California Institute of Technology.

Sebelum jurnal hariannya itu diungkap ke publik, sejak 1933, Albert Einstein digambarkan memiliki sikap rasis terhadap orang-orang Asia. Albert Einstein menjadi warga negara Amerika pada 1940 setelah memutuskan tidak dapat kembali ke negara asalnya, Jerman, pasca-munculnya partai Nazi dan Adolf Hitler.

Baca juga: Dua Barang Milik Albert Einstein Dilelang Hingga Miliaran Rupiah

Simak artikel menarik lain tentang Albert Einstein hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NEWS WEEK | AMB

Berita terkait

Ilmuwan Deteksi Gelombang Gravitasi Raksasa, Bahaya Buat Bumi?

3 Juli 2023

Ilmuwan Deteksi Gelombang Gravitasi Raksasa, Bahaya Buat Bumi?

Dalam penemuan gelombang gravitasi raksasa kali ini, pendekatan yang digunakan adalah melacak perubahan jarak antara Bumi dan bintang suar.

Baca Selengkapnya

Teori Albert Einstein Dipublikasikan Annalen der Physik, Jurnal Apa Itu?

9 Juni 2023

Teori Albert Einstein Dipublikasikan Annalen der Physik, Jurnal Apa Itu?

Pada 9 Juni 1905, teori fisika kuantum Albert Einstein dipublikasikan dalam jurnal Annalen der Physik

Baca Selengkapnya

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

29 Mei 2023

10 Ilmuwan Dunia Populer yang Menciptakan Karya Luar Biasa, dari Einstein sampai Lovelace

Berkembangnya teknologi saat ini tidak terlepas dari ilmuwan terdahulu yang menciptakannya. Berikut beberapa ilmuwan terkenal dengan karya luar biasa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

13 Mei 2023

Mengenal Adhara Sanchez, Anak Jenius dari Meksiko

Adhara Sanchez bocah perempuan berusia 11 tahun asal Meksiko menyita perhatian publik dunia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Sebut Kemungkinan Manusia Bisa Lakukan Perjalanan Waktu ke Masa Lalu

23 Januari 2023

Ilmuwan Sebut Kemungkinan Manusia Bisa Lakukan Perjalanan Waktu ke Masa Lalu

Matematikawan Kurt Godel mengatakan teori Relativitas Einstein bisa saja diterapkan dalam konsep perjalanan waktu ke masa lalu.

Baca Selengkapnya

Penghargaan Royal Astronomical Society untuk Kepala Observatorium Bosscha

14 Januari 2023

Penghargaan Royal Astronomical Society untuk Kepala Observatorium Bosscha

Kepala Observatorium Bosscha mendapat pengakuan internasional untuk perannya dalam pengembangan astronomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Tokoh Hebat Dunia yang Ternyata Introvert

15 Desember 2022

5 Tokoh Hebat Dunia yang Ternyata Introvert

Bagi beberapa orang kepribadian introvert adalah pribadi yang pemalu, namun 5 tokoh hebat dunia ini menampiknya

Baca Selengkapnya

Nobel Fisika 2022 dan Kompetisi Komputer Kuantum Google-IBM

9 Oktober 2022

Nobel Fisika 2022 dan Kompetisi Komputer Kuantum Google-IBM

Temuan Nobel Fisika 2022 mendorong pengembangan komputer kuantum oleh perusahaan raksasa teknologi dari Amerika secara kompetitif, Google dan IBM.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Fisika 2022 Patahkan Argumen Einstein tentang Kuantum

6 Oktober 2022

Peraih Nobel Fisika 2022 Patahkan Argumen Einstein tentang Kuantum

Bagi Einstein "Tuhan tidak bermain dadu".

Baca Selengkapnya

Dosen Jamu Penerima Sarwono Award 2022: Saya Kira Telepon Abal-abal

24 Agustus 2022

Dosen Jamu Penerima Sarwono Award 2022: Saya Kira Telepon Abal-abal

Tak pernah mimpikan terima Sarwono Award, Profesor Hanny Wijaya justru yakin akan lahir peraih Nobel dari Indonesia.

Baca Selengkapnya