Alibaba Gandeng Peraih Nobel Bikin Platform Riset Luohan Academy

Minggu, 1 Juli 2018 11:33 WIB

Jack Ma, Executive Chairman Alibaba Group dan pendiri Jack Ma Foundation. (Alibaba Group)
TEMPO.CO, Hangzhou - Perusahaan teknologi Alibaba resmi membentuk platform riset terbuka Luohan Academy bersama dengan para penerima hadiah Nobel dan pakar ilmu sosial terbaik dunia.
“Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat secara cepat. Jadi, saat kita melihat keuntungan dari teknologi, penting bagi kita untuk memahami tantangan agar dapat bekerja sama untuk menjawab tantangan tersebut,” ujar Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma, dalam keterangan yang diterima akhir pekan ini.
Luohan Academy akan fokus meneliti dampak dari teknologi terhadap masyarakat di masa depan. Saat ini, teknologi digital tidak hanya mengubah pasar dan perekonomian, tapi berpotensi untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat manusia.
Peraih nobel yang ikut serta dalam Luohan Academy yakni Bengt Holmstrom pemenang Nobel 2016, Lars Peter Hansen pemenang Nobel 2013, Christopher Pissarides pemenang Nobel 2010, Alvin Roth pemenang Nobel 2012, serta Thomas Sargent dan Michael Spence pemenang Nobel 2011.
Luohan Academy juga akan melengkapi fungsi dari program riset global yang fokus dalam pengembangan teknologi DAMO Academy milik Alibaba. Awalnya, lembaga ini akan berfokus pada sektor ekonomi digital. Namun, Luohan Academy akan bekerja sama dengan badan-badan riset internasional.
"Alibaba merasa terpanggil untuk menggunakan teknologi, sumber daya dan hal lainnya untuk membantu masyarakat dalam merangkul berbagai perubahan akibat teknologi," tambah Ma. "Ini alasan kami membentuk Luohan Academy, platform riset yang berbasis kolaborasi, dan kami juga mengundang para akademisi di dunia untuk bergabung."
Dalam konferensi pertama di Hangzhou, Komite Luohan Academy berhasil merumuskan dan meresmikan misi dari institusi tersebut, di antaranya adalah menyiapkan masyarakat dalam menghadapi perubahan struktural yang dibawa oleh teknologi, seperti big data, machine learning, kecerdasan buatan dan robotika.
Luohan Academy juga akan mempelajari revolusi digital yang akan datang untuk membantu masyarakat dan individu di seluruh dunia. "Ini zaman peralihan. Di satu sisi kita mendapatkan berbagai kemudahan yang dihasilkan teknologi, tapi di sisi lain kita juga mendapatkan berbagai tantangan," kata Ma.
Nama Luohan diambil dari filosofi ajaran Buddha Cina di mana terdapat 18 orang yang telah tercerahkan dan terbebas dari keinginan duniawi. Orang-orang tersebut merepresentasikan kebijaksanaan, keberanian, dan kekuatan.
Simak artikel lainnya tentang Alibaba di kanal Tekno Tempo.co

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

7 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

9 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

16 hari lalu

Bentuk Laboratorium Bersama dengan Kominfo, Ant Group Jajakan Alipay Plus ke Indonesia

Kominfo membahas kerjasama dengan Ant Group untuk pembentukan Joint Lab. Alibaba menawarkan Alipay Plus buat UMKM Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya

48 hari lalu

Pakar Sarankan KPU Buka Isi Perjanjian dengan Alibaba, Ini Alasannya

Pemohon juga meminta rincian layanan Alibaba Cloud yang digunakan oleh KPU.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

49 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

49 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

50 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Sempat Bantah, Kini KPU Akui Jalin Kerja Sama dengan Alibaba Cloud

51 hari lalu

Sempat Bantah, Kini KPU Akui Jalin Kerja Sama dengan Alibaba Cloud

Hal itu terungkap dalam sidang sengketa di KIP. KPU mengakui adanya kerja sama tersebut.

Baca Selengkapnya

Sirekap KPU dan Alibaba Cloud, Kenapa Pakar dari ITB dan BRIN Tak Menyoalnya?

21 Februari 2024

Sirekap KPU dan Alibaba Cloud, Kenapa Pakar dari ITB dan BRIN Tak Menyoalnya?

Sebelumnya, ICT Institute meminta KPU RI menjelaskan penggunaan data center yang berbeda-beda antara domain KPU dan Sirekap.

Baca Selengkapnya