Penelitian Ungkap Penyebab Mengantuk Saat Mengemudi Mobil

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 7 Juli 2018 07:00 WIB

Penelitian ungkap penyebab seseorang mengantuk saat mengemudi mobil. Kredit: RMIT University

TEMPO.CO, Melbourne - Sebuah penelitian mengungkap penyebab seseorang mengantuk saat mengemudi mobil.

Bukan kurang tidur, angin yang sepoi-sepoi, dan pendingin yang menyejukkan jawabannya, tapi penelitian yang dilakukan para peneliti dari RMIT University, Melbourne, Australia menemukan jawaban lain.

Baca: Penelitian Baru Ungkap Lubang Hitam Supermasif Melahap Bintang

Berdasarkan penelitian mereka, ternyata salah satu penyebab kantuk ketika mengemudi mobil ialah getaran alami dari mobil itu sendiri.

Dilansir Science Daily, 5 Juli 2018, penelitian dilakukan dengan menguji 15 relawan dalam simulator virtual. Simulator tersebut mereplikasi pengalaman mengemudi di jalan raya dua jalur yang monoton.

Simulator dibuat pada platform yang dapat digetarkan pada frekuensi yang berbeda, dengan relawan diuji dua kali; sekali dengan getaran pada frekuensi rendah (4-7Hz) dan sekali tanpa getaran.

Advertising
Advertising

"Studi kami menunjukkan getaran yang stabil pada frekuensi rendah --jenis yang kami alami ketika mengendarai mobil dan truk-- secara progresif menginduksi kantuk bahkan di antara orang-orang yang cukup istirahat dan sehat," ujar Stephen Robinson, salah satu peneliti.

Dengan melihat variabilitas denyut jantung (HRV) sukarelawan, para peneliti dapat memperoleh ukuran obyektif tentang bagaimana mengantuknya mereka saat tes berlangsung.

Dalam 15 menit setelah memulai tes bergetar, para relawan menunjukkan tanda-tanda kantuk. Dalam 30 menit, rasa kantuk itu signifikan, membutuhkan upaya yang besar untuk menjaga kewaspadaan dan kinerja kognitif. Sementara, rasa kantuk memuncak pada 60 menit setelah tes dimulai.

Meski begitu, mereka juga mengakui beberapa orang justru dapat terjaga ketika mendapatkan getaran pada frekuensi tertentu, seperti diberitakan situs Phys, 5 Juli 2018.

Simak artikel lainnya tentang penelitian di kanal Tekno Tempo.co.

SCIENCE DAILY | PHYS | MUHAMMAD ABI MULYA

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

4 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

9 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

10 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

18 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

25 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

32 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

39 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

40 hari lalu

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

40 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

43 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya