TEMPO.CO, San Francisco - Peneliti untuk pertama kalinya menemukan danau berisi air cair yang asin jauh di bawah lapisan es dan batu yang sangat beku dan keras di kutub selatan Mars. Hal tersebut terdeteksi dari orbit radar penembus bernama wahana Mars Express.

Baca: Siap-siap Gerhana Bulan Total, Hujan Meteor, dan Oposisi Mars
Baca: Juli, Posisi Mars Terdekat dengan Bumi Setelah 15 Tahun

Penemuan tersebut dilaporkan akan meningkatkan perburuan lapisan air yang terkubur lebih dalam dan lebih baik. “Ini adalah hasil yang sangat menarik, indikasi pertama dari air asin di Mars,” ujar ahli geofisika yang bukan bagian dari penelitian, David Stillman, dari Southwest Research Institute di Colorado, sebagaimana dilaporkan Science akhir pekan ini.

Martin Siegart, ahli geofisika yang mengepalai penelitian Danau Ellsworth di Antartika Barat mengatakan air di Mars tersebut membentuk danau yang menyerupai kolam-kolam yang saling berhubungan di bawah lapisan es di Greenland dan Antartika. Namun, proses yang memunculkan danau di dalam Mars cenderung berbeda. “Ini akan membuka bidang sains yang sangat menarik di Mars,” lanjut Siegart.

Penemuan danau sub-glasial ini adalah bukti terbaru yang menunjukkan bahwa air tidak hanya hadir di Mars di masa lalu namun masih mengalir dalam beberapa kapasitas sampai saat ini. Temuan tersebut, jika lanjutkan dengan penelitian ke depannya, akan menjadi penemuan paling signifikan dari air cair di Mars.

Penemuan baru di Mars ini, seperti yang dilansir dari laman Science, menunjukkan bahwa air memang ada di bawah pasir merah Mars, dan memungkinkan adanya sistem danau di bawah permukaan seperti yang ada di Antartika.

SCIENCE | POPULAR MECHANICS | WIRED | FARAH DIBAJ