Dua Gempa Bermagnitudo 5 dan 6 Kembali Guncang Lombok

Minggu, 19 Agustus 2018 14:10 WIB

Sejumlah pengungsi korban gempa bersiap mengikuti upacara bendera peringatan HUT RI ke-73 di Posko Pengungsian Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 17 Agustus 2018. Upacara ini diikuti mulai anak-anak hingga orang lanjut usia. ANTARA

TEMPO.CO, Bandung - Pulau Lombok masih didera gempa susulan. Ahad siang, 19 Agustus 2018, dua lindu mengguncang kembali. Selisih waktu dan kekuatan gempanya tergolong dekat.

Baca: Gempa Lombok, ITB Serahkan 4 Alat Penjernih Air

Gempa tektonik bermagnitudo 5,4 muncul seketika pada pukul 11.06. WIB. Sumber gempa di titik koordinat 8.29 LS dan 116.62 BT. Lokasinya 25 kilometer timur laut Lombok Timur berkedalaman 10 kilometer.

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa susulan kedua bermagnitudo lebih besar. Hasil pemutakhiran data BMKG, gempa itu bermagnitudo 6,3 dengan data awal sebelumnya 6,5.

Gempa kedua itu terjadi pukul 11.10 WIB. Titik sumbernya berdekatan dengan gempa pertama, yaitu 8.24 LS dan 116.66 BT. Jaraknya 32 kilometer timur laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kedalaman gempa tergolong dangkal yaitu 10 kilometer.

Advertising
Advertising

Daryono mengatakan, dampak gempa beruntun sebesar itu menambah kerusakan bangunan. "Jangankan yang sudah rusak, bangunan utuh juga bisa retak," katanya saat dihubungi Ahad, 19 Agustus 2018. Menurutnya, skala guncangan gempa susulan Lombok ini mencapai VI MMI.

Berdasarkan penjelasan BMKG, gempa berskala intensitas VI MMI itu dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar. Plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak. Jenis kerusakan tergolong ringan.

Kedua sumber gempa itu berada di darat sehingga tidak menimbulkan potensi tsunami. "Penyebabnya akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust)," kata Daryono. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).

Karena lokasi sumber gempanya relatif sama dengan lindu M=7,0 yang terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu, BMKG menyatakan gempa ini sebagai susulan (aftershock) dari rangkaian gempabumi yang terjadi sebelumnya.

Guncangan dirasakan di daerah Lombok Utara III SIG-BMKG (VI MMI), di Mataram II SIG-BMKG (IV MMI), di Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Bima, dan Sumbawa Besar II SIG-BMKG (III MMI), di Denpasar, Waingapu dan Jimbaran I SIG-BMKG (II MMI).

Hingga pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 797 aktivitas gempa susulan (aftershock) sejak gempa utama bermagnitudo 7,0 pada 5 Agustus lalu. Sebanyak 33 gempa di antaranya dirasakan penduduk. BMKG meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

4 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

13 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

4 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

4 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya