Pakar LIPI: Sumber Gempa Lombok Satu Sesar, Beda Segmen

Senin, 20 Agustus 2018 13:23 WIB

Pengungsi korban gempa bumi menjemur sisa nasi di tempat pengungsian di Desa Kayangan, Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 11 Agustus 2018. ANTARA/Zabur Karuru.

TEMPO.CO, Bandung - Gempa kuat di Lombok sejak akhir Juli hingga sekarang disebabkan oleh aktivitas pergerakan Sesar Naik Flores. Sumber-sumber gempanya berada pada satu jalur sesar atau patahan, namun berbeda segmen atau bagian.

Baca: BMKG: Gempa Kuat Lombok Tergolong Gempa Kembar
Baca: Gempa Lombok 7 SR dari Sumber Baru, Picu 88 Gempa Susulan

"Sebelumnya dari segmen tengah, sekarang di segmen timur," kata pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman saat dihubungi Senin, 20 Agustus 2018.

Menurut Danny, pecahnya segmen tengah ditandai gempa bermagnitudo 6,4 pada 29 Juli 2018. Gempa itu kemudian diketahui sebagai gempa awal dari gempa utama bermagnitudo 7,0 sepekan kemudian atau 5 Agustus 2018.

Sejak itu, ratusan gempa susulan berasal dari segmen tengah ini. Selanjutnya, segmen lain yang bergerak. Awal pergerakan ke segmen timur, kata Danny, dimulai lindu pada Ahad siang, 19 Agustus 2018.

Gempa tektonik bermagnitudo 5,4 muncul seketika pada pukul 11.06. WIB. Sumber gempa di titik koordinat 8.29 LS dan 116.62 BT. Lokasinya 25 kilometer timur laut Lombok Timur berkedalaman 10 kilometer.

Advertising
Advertising

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa kedua terjadi pukul 11.10 WIB. Titik sumbernya berdekatan dengan gempa pertama, yaitu 8.24 LS dan 116.66 BT. Jaraknya 32 kilometer timur laut Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Kedalaman gempanya tergolong dangkal yaitu 10 kilometer.

Sementara itu Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, kedua lindu itu merupakan gempa susulan. Ahad malamnya muncul gempa berkekuatan lebih besar dengan magnitudo 7,0. BMKG menyatakan gempa itu berasal dari sumber baru, namun masih terkait dengan gempa kuat skala magnitudo 7,0 pada 5 Agustus lalu.

Lokasi sumber gempa itu terletak di ujung timur Pulau Lombok yang diikuti oleh sebaran episenter gempa susulan hingga membentuk kluster episenter. "Sebaran sumber gempanya mengarah ke timur di laut hingga di sebelah utara Sumbawa Barat," kata Daryono.

Menurut Danny Hilman, pergeseran segmen sesar dari tengah ke timur ini membawa indikasi positif. Berdasarkan kajian dan perhitungan para ahli gempa yang mengeluarkan Peta Gempa Indonesia, potensi maksimal Sesar Naik Flores mencapai magnitudo 7,4. "Itu perhitungannya kalau semua segmen bergerak serentak, untungnya ini tidak," kata dia.

Danny menduga, segmen barat sesar itu sebelumnya pernah bergerak dan menimbulkan gempa di Lombok pada 1979. Namun analisa dan kajian serta riset gempa Lombok ini masih perlu diperbanyak karena sekarang terhitung masih sedikit.

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 hari lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

5 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

7 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

7 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya