Mahasiswa UI Bikin Insektisida Ramah Lingkungan

Kamis, 23 Agustus 2018 10:10 WIB

Ilustrasi gedung Universitas Indonesia.

TEMPO.CO, Depok - Mahasiwa Universitas Indonesia (UI) berhasil menemukan bahan alam yang aman untuk pembuatan insektisida. Tiga mahasiswa jurusan Kimia dari Fakultas Matematika dan IPA Universitas Indonesia (FMIPA UI) meneliti sejumlah bahan alam yang aman bagi makhluk hidup dan dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan insektisida alami dan ramah lingkungan.

Baca juga: UI Bakal Pecat Mahasiswa yang Terbukti Radikal

Ketiga mahasiswa itu, yakni Nadiatus Silmi, Shella Jeniferani Willyam, dan Redita Andini Ayundrisa. Penelitiannya. seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 22 Agustus 2018, di bawah bimbingan dosen FMIPA UI Antonius Herry Cahyana.

Selama ini, penggunaan insektisida cenderung berbahaya karena berpotensi mengancam lingkungan dan kesehatan manusia seperti kanker dan kerusakan otak. Namun tidak dapat dipungkiri, insektisida masih kerap digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk membunuh serangga.

Baca juga: Kata Peneliti UI Soal Penyederhanaan Bahasa Daerah

Advertising
Advertising

Ketiga mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA UI tersebut berhasil memanfaatkan limbah styrofoam untuk membantu reaksi sintesis insektisida dari daun pacar kuku (Lawsonia inermis) yang aman bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan.

Ketua tim, Nadiatus Silmi menjelaskan, insektisida merupakan produk yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun sayangnya masih banyak insektisida yang mengandung senyawa organofosfat dan organoklorin. Senyawa-senyawa tersebut termasuk ke dalam kelompok polutan organik persisten (POP) yang sulit terdegradasi dan bersifat toksik, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia.

"Maka dari itu, sangat diperlukan bahan aktif insektisida baru dari bahan alam yang tidak berbahaya," ujar dia.

Baca juga: Ini Kritik Pengamat UI Soal Minimnya JPO di Jalan Margonda Depok

Silmi dan tim terinspirasi untuk memanfaatkan daun pacar kuku serta limbah styrofoam atau polistirena dalam reaksi pembuatan insektisida. Metode yang digunakan jauh lebih sederhana karena tidak membutuhkan suhu dan tekanan tinggi, serta tidak menggunakan pelarut organik berbahaya sehingga lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.

"Hasil dari penelitian kami, insektisida alami ini terbukti dapat membunuh nyamuk dengan waktu kurang lebih 3 menit saja. Potensi dari inovasi kami ini dapat dikembangkan menjadi bahan aktif insektisida yang digunakan dalam bentuk sediaan losion, gel, atau spray."

Dia dan tim berharap hasil penelitian ini mampu menekan penggunaan insektisida berbahaya dan menggantinya menjadi insektisida alami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan. Selain itu, diharapkan pemanfaatan limbah secara langsung dapat mengurangi sampah styrofoam yang ada di Indonesia.

Baca juga: Universitas Indonesia Dirikan Sekolah Budaya Jawa di Boyolali

Simak kabar terbaru dari UI hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

4 hari lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

4 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

6 hari lalu

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

6 hari lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

6 hari lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

6 hari lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

13 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

14 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

14 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya