Dituntut Bisa Prediksi Potensi Gempa Lombok, Ini Penjelasan BMKG

Senin, 27 Agustus 2018 10:11 WIB

Situasi terkini di wilayah RS Darurat Tanjung, Lombok Utara. Suasana di tenda saat gempa 7 magnitudo yang terjadi pada Minggu malam, 19 Agustus 2018.

TEMPO.CO, Bandung - Gempa Lombok yang mengguncang berulang-ulang selama hampir satu bulan memunculkan kecemasan panjang di masyarakat. Sebagian warga menuntut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membuat prediksi atau ramalan gempa terkait isu lindu besar yang tengah mengintai.

Baca juga: Tanggap Darurat Berakhir, Pemulihan Gempa Lombok Segera Dimulai

"Agar tenang, mereka maunya ada informasi sebelum gempa," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Pengingatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Ahad, 26 Agustus 2018.

Desakan ke BMKG seperti itu muncul pasca-gempa kuat bermagnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu, di antaranya lewat media sosial. Informasi terbaru setelah rangkaian gempa selama ini dinilai tidak berguna.

Baca juga: Pembangunan Rumah Korban Gempa Lombok Ditarget Tuntas 6 Bulan

Advertising
Advertising

"Kami maklum karena mereka tidak mengerti, sedang emosional dan goyah, sehingga menuntut adanya ramalan," kata Daryono. Prediksi yang diharapkan yaitu waktu pasti gempa selanjutnya dan angka besaran kekuatan lindunya.

Upaya peramalan gempa sebenarnya telah lama dilakukan di berbagai negara demi menghindari kematian dan korban luka secara massal. Misalnya, di Jepang pada masa kerajaan di akhir abad ke-19 dengan pengamatan kondisi alam hingga perilaku binatang. Namun para ahli dan peneliti gempa sedunia sejauh ini belum pernah ada yang sukses, pun setelah mengerahkan teknologi dan metode terbaru.

Daryono mengatakan, Cina pernah sukses memprediksi gempa Haicheng yang bermagnitudo 7,5 pada 4 Februari 1975. Proses peramalan sejak medio Desember 1974 itu berhasil memindahkan penduduk beberapa jam sebelum gempa. Hampir 90 ribu orang selamat, sementara kota hampir hancur total.

Baca juga: Tiga Kendala Ini Hambat Distribusi Bantuan Pengungsi Gempa Lombok

Tapi keberhasilan itu hanya sekali. Dengan metode yang sama serta dukungan teknologi canggih, peramalan selanjutnya gagal mendahului gempa-gempa besar berikutnya di Cina. Peramalan gempa di Jepang pun, kata Daryono, meleset ketika muncul gempa Tahoku 2011. Peneliti yang meramal gempa sesar San Andreas di Amerika Serikat juga ada yang menyerah.

Konon hanya Cina kini yang masih meneliti prediksi gempa. Sementara Jepang dan Amerika Serikat, kata Daryono, mengalihkan alokasi anggaran dananya untuk mitigasi gempa, seperti penguatan struktur bangunan dan masyarakat di kawasan berisiko. Kajian prediksi tetap dilakukan namun bukan prioritas.

"Hingga saat ini, tidak ada satupun lembaga resmi dan pakar yang kredibel dan diakui mampu memprediksi gempa," kata Daryono.

Pakar gempa sedunia banyak yang mengakui gempa belum dapat diprediksi dengan akurat waktu dan tempat serta besaran guncangannya. BMKG meminta masyarakat agar bisa memahami kondisi ini dan tidak terpancing kabar palsu (hoax) yang beredar, seperti ancaman gempa dalam waktu dekat dengan skala lebih dari magnitudo 7,0.

Baca juga: Kurang Koordinasi, Penyebab Bantuan Gempa Lombok Tidak Merata

Isu seperti itu dinilai sebagai teror baru pasca rangkaian gempa Lombok. Siapapun, kata Daryono, bisa membuat tulisan semacam informasi gempa dan prediksi gempa lalu diunggah ke media sosial.

BMKG meminta masyarakat hanya memegang informasi gempa dari sumber-sumber resmi dan terpercaya. "Ada alamat kantornya, ada nomor telepon yang dapat dihubungi dan ada nama petugas yang bertanggungjawab," kata Daryono.

Baca juga: Sektor Pariwisata Merugi Hingga Rp 1 Triliun Akibat Gempa Lombok

Simak kabar terbaru tentang gempa Lombok hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

29 menit lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

9 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

3 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

3 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

4 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya