Cerita Di Balik Penemuan Meteorit Langka Seharga Rp 1,5 Miliar

Senin, 8 Oktober 2018 12:25 WIB

Meteorit langka yang ditemukan di Michigan, Amerika Serikat, yang ditaksir memiliki harga Rp 1,5 miliar. (Central Michigan University)

TEMPO.CO, Jakarta - Meteorit langka yang sempat menjadi pengganjal pintu ditaksir memiliki harga mencapai 100 ribu Dollar (sekitar Rp 1,5 miliar). Seorang pria warga Michigan, Amerika Serikat, memakai batu seberat 11 kilogram itu sebagai ganjalan pintu selama 30 tahun. Batu ini pertama kali ditemukan pada 1988, tepatnya dari sebuah peternakan di Edmore, 48 kilometer dari pusat kota Mount Pleasant, Michigan.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Bahan Kehidupan pada Meteorit

Menurut penuturan Mona Sirbescu, peneliti geologi dari Central Michigan University yang belakangan mengungkap identitas batu tersebut, batu tersebut memang diketahui sebagai sebuah meteorit. Pria asal Michigan dan ayahnya sang pemilik peternakan, Sirbescu bercerita, mendengar suara bedebum di tanah peternakan pada 1930-an.

Setelah dicek keesokan paginya, keduanya menemukan batu meteorit di lubang yang terbentuk saat batu menghujam tanah. Belakangan diketahui bahwa hujaman batu tersebut dideteksi oleh US Geological Survey (Badan Geologi Amerika Serikat). Menurut USGS, jatuhnya meteorit tersebut menyebabkan getaran berkekuatan magnitudo 2.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Misteri Umur Jupiter dari Meteorit di Bumi

Advertising
Advertising

Karena bobotnya yang cukup berat, batu meteorit tersebut lantas digunakan sebagai penghalang pintu gudang. Pintu tersebut juga dibawa saat mereka pindah ke tempat baru selama hampir 30 tahun. Baru-baru ini, pria tersebut curiga betapa pentingnya batu tersebut. Dia pun meminta Sirbescu untuk menjawab kecurigaannya tersebut.

Benar saja. Kecurigaannya benar. "Batu ini sangat spesial yang pernah saya pegang," ujar Sirbescu, seperti dilansir laman Newsweek, Jumat, 5 Oktober 2018.

Sirbescu langsung tahu bahwa batu itu sangat berharga saat diberikan serpihan sampel meteorit. Dan saat diuji dalam laboratorium, Sirbescu makin kagum. "Batu ini terdiri dari 88 persen nikel-besi dan 12 persen nikel yang langka di bumi," ujarnya.

Baca juga: Meteorit Kuno Beri Petunjuk Asal Usul Kehidupan dan Tata Surya

Agar temuan awalnya makin terbukti, Sirbescu mengirimkan sampel yang dia miliki ke Smithsonian Institute, yang belakangan mendapati hasil serupa. Tim Smithsonian dan Sirbescu menamai batu ini sebagai meteorit Edmore.

Menurut Sirbescu, pemilik batu meteorit ini berencana menjual batunya ke kolektor atau museum. Dan pria itu menjanjikan 10 persen dari hasil penjualan untuk universitas Sirbescu bekerja.

Namun, bagi Sirbescu, semua ini bukan hanya sekadar uang. "Bayangkan, ini adalah bagian dari tata surya awal. Sejarah alam semesta. Kita harus menelitinya," ujar Sirbescu.

Baca juga: Rahasia Asal Mula Asteroid dan Meteorit Terungkap

Simak artikel menarik lainnya seputar meteorit hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NEWSWEEK | AMB

Berita terkait

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

15 September 2023

Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

Sampah antariksa itu terbakar di atmosfer dan tampak seperti meteor lewat.

Baca Selengkapnya

Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

15 September 2023

Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

Bisa disimpulkan itu meteor terang.

Baca Selengkapnya

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

15 Agustus 2023

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

Museum Sejarah Bern akan memamerkan koleksi unik mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025. Keunikannya, benda ini diduga bukan berasal dari bumi.

Baca Selengkapnya

Suara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat

19 Mei 2023

Suara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat

Tangkapan suara misterius dari stratosfer di atmosfer itu dibeberkan dalam forum Acoustical Society of America di Chicago, Illinois, 11 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Kilatan Cahaya Terlihat di Langit Kyiv, Picu Spkelukasi UFO Jatuh

21 April 2023

Kilatan Cahaya Terlihat di Langit Kyiv, Picu Spkelukasi UFO Jatuh

Kilatan cahaya terang di langit malam ibu kota Ukraina, Kyiv, yang sedang dilanda perang telah menimbulkan spekulasi publik, termasuk UFO jatuh

Baca Selengkapnya

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

26 Maret 2023

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.

Baca Selengkapnya

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

13 Maret 2023

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.

Baca Selengkapnya

Asteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral

14 Februari 2023

Asteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral

Sejauh ini baru tujuh kali sebuah asteroid ditemukan sesaat sebelum menabrak Bumi.

Baca Selengkapnya