Kebakaran Hanguskan 1.310 Hektare Hutan Gunung Ciremai

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 15 Oktober 2018 06:09 WIB

Sejumlah relawan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan penyekatan untuk mencegah kebakaran meluas di kawasan lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Kamis, 4 Oktober 2018. Kebakaran di kawasan hutan Gunung Ciremai ini makin mendekati permukiman warga. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Cirebon - Kebakaran selama 14 hari di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah menghanguskan areal seluas 1.310 hektare.

Baca: Terus Meluas, 900 Hektare Hutan Gunung Ciremai Hangus Terbakar

"Kawasan hutan Ciremai yang terbakar sementara diperkirakan seluas kurang lebih 1.310 hektare, api sudah dapat dipadamkan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di Kuningan, Minggu, 14 Oktober 2018.

Ia mengatakan kebakaran kawasan TNGC pertama diketahui pada Minggu, 30 September 2018, sekitar pukul 12.00 WIB dan kemudian BPBD dibantu TNI, TNGC, masyarakat, dan relawan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

Namun, api dari hari ke hari tidak berhasil dipadamkan karena sulitnya medan dan semak belukar yang sudah mengering sehingga mudah terbakar. Tim gabungan juga menghadapi kendala berupa arah angin yang berubah-ubah. "Api sudah dapat dipadamkan secara manual pada hari Sabtu, 13 Oktober 2018, pukul 16.00 WIB," katanya.

Advertising
Advertising

Dalam kurun waktu 14 hari, tim gabungan terus berupaya memadamkan api yang meluas dengan menggunakan alat seadanya dan dengan berbagai cara, antara lain "gopyok" serta pembuatan sekat bakar.

Pada Sabtu, BNPB menerjunkan helikopter pengebom air untuk membantu tim gabungan dalam memadamkan api. Saat ini masih dilakukan pembasahan areal yang terbakar untuk memastikan tidak ada kepulan asap.

"Besok Senin, 15 Otober 2018, pembasahan areal kebakaran menggunakan water bombing dilanjutkan dan juga penyisiran areal kebakaran oleh personel TNGC untuk memastikan tidak ada lagi kepulan asap," kata Agus.

Simak artikel lainnya tentang kebakaran hutan Taman Nasional Gunung Ciremai di kanal Tekno Tempo.co.

ANTARA

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

43 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

45 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Pendakian ke Gunung Ciremai Ditutup Sebulan hingga 11 April 2024

49 hari lalu

Pendakian ke Gunung Ciremai Ditutup Sebulan hingga 11 April 2024

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat, menutup sementara aktivitas pendakian di gunung itu selama sebulan, mulai 11 Maret.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya