Black Box Pesawat, Ini Beda FDR dan CVR

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 2 November 2018 07:00 WIB

Tim SAR gabungan memasukkan kotak penyimpan berisi bagian dari kotak hitam atau black box pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 ke koper setelah ditemukan di KR Baruna Jaya I di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis, 1 November 2018. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan hari ini mulai mencari bagian kedua black box pesawat Lion Air JT 610. Kemarin, bagian pertama kotak hitam dari pesawat yang jatuh pada, Senin, 29 Oktober 2018, itu ditemukan.

Baca juga: Cerita dari Bawah Laut Saat Pencarian Black Box Lion Air

Benda yang merekam suara terakhir di pesawat sebelum jatuh itu ditemukan di kedalaman 30 meter lewat alat "Remotely Operated Vehicle" (ROV) yang dimiliki kapal Baruna Jaya I. Awalnya ROV menemukan serpihan badan pesawat dan sebuah syal yang diduga milik korban. Petugas kemudian membawa ping locater untuk menangkap sinyal 'beep' dari kotak hitam tersebut.

Alat yang ditemukan David Warren, seperti dikutip dari laman The Guardian pada, Kamis, 1 November 2018, ilmuwan penerbangan asal Australia, pada dekade 1950-an ini sebetulnya memiliki warna oranye ini memuat dua alat canggih, yakni flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR). FDR merekam suara-suara terkait dengan operasional penerbangan pesawat.

Baca juga: Black Box Lion Air Ditemukan, KNKT: Harus Ada 2 Kotak Hitam

Advertising
Advertising

Aturan penerbangan internasional mengharuskan FDR merekam berbagai indikator teknis, seperti waktu, ketinggian, kecepatan, arah, kondisi pesawat, kecepatan udara, akselarasi vertikal, tajuk magnet, posisi roda, stabilisator horisontal, aliran bahan bakar, dan indikator lainnya yang dapat membantu investigasi.

Sedangkan CVR berada di cockpit, tepatnya berada di fligh -data acquisition unit (FDAU). Data yang terekam di dalam ini adalah suara mesin, peringatan, pembicaraan pilot dan berbagai suara yang ada di cockpit lainnya. Parameter kecepatan pesawat dan kegagalan sistem cockpit bisa terekam di sini. Setidaknya ada empa mikrofon yang tersambung dengan CVR yang terletak di headset pilot dan co-pilot, anggota pilot ketiga, dan di tengah cockpit.

Baik CVR maupun FDR merekam menggunakan sistem loop. FDR bisa merekam 25 jam data penerbangan dan CVR bisa merekam dua jam percakapan di cockpit. Sebelumnya, suara percakapan di cockpit hanya mampu terekam selama 30 menit. Karena dirancang khusus untuk pemasalahan teknis, FDR tersambung dengan kabel sensor di seluruh badan pesawat. Karena itulah black box mampu merekam semua kondisi pesawat.

Baca juga: Apa Saja Data yang Direkam Black Box Pesawat? Berikut Daftarnya

Black box adalah satu-satunya benda yang dapat bertahan dalam kecelakaan pesawat. Itu karena black box atau crash-survivable memory units (CSMUs) yang memuat FDR dan CVR itu menggunakan tiga lapis material titanium dan baja anti-karat yang mampu bertahan dari panas yang ekstrem dan tekanan.

Black box juga dilengkapi dengan underwater locator beacon (ULC) yang mengirimkan sinyal otomatis selama 30 hari sejak pesawat mengalami kecelakaan. Sinyal ini berupa gelombang ultrasonik yang bisa dikenali sonar.

Sebelum dimasukkan di pesawat, black box menjalani uji tes terlebih dahulu. Tes tersebut berupa benturan, ketahanan dari tertimpa material berat, tes api hingga suhu 1.100 derajat Celsius, ketahanan tekanan air laut dalam, dan berbagai jenis cairan kimia berbahaya.

Setelah ditemukan biasanya black box akan mendapatkan penanganan khusus agar tidak ada kerusakan lebih lanjut. Sesampainya di laboratorium, semua data akan diunduh oleh para investigator yang terdiri dari tim produsen pesawat, komite negara, dan spesilis bahasa. Dari proses mengunduh hingga bisa diterjemahkan sebagai data matang biasanya memakan waktu mingguan hingga bulanan.

Baca juga: Black Box Lion Air JT 610 Ditemukan Berkat ROV BPPT

Sayangnya, tidak seperti smartphone, black box hanya bisa mengirimkan sinyal darurat satu arah. Artinya, perangkat ini tidak mampu memberikan lokasi detail setelah mengirimkan sinyal lanjutan. Karena itu, Boeing telah mengusulkan supaya black box juga dilengkapi sistem informasi tambahan, seperti lokasi pesawat.

Baca juga: Black Box Lion Air JT 610 Ditemukan, Berikut 3 Fakta Kotak Hitam

Simak kabar terbaru dari pencarian black box Lion Air JT 610 hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE GUARDIAN | HOWSTUFFWORKS.COM

Berita terkait

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

11 Maret 2024

Tim SAR Cari Black Box dan FDR Milik Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Kalimantan

Pesawat milik maskapai penerbangan Smart Aviation terjatuh di Kaltara. Tim SAR masih berada di lokasi pesawat jatuh untuk mencari kotak hitam.

Baca Selengkapnya

Sidang Dugaan Penipuan Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air 2018 Disidangkan di AS

11 Januari 2024

Sidang Dugaan Penipuan Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air 2018 Disidangkan di AS

Sidang kasus dugaan penipuan terhadap keluarga korban jatuhnya Lion Air JT 610 tahun 2018 dengan terdakwa pengacara Girardi disidangkan Mei ini di LA.

Baca Selengkapnya

Tim SAR Tidak Temukan Black Box Pesawat SAM Air

28 Juni 2023

Tim SAR Tidak Temukan Black Box Pesawat SAM Air

Tim evakuasi yang mencapai titik pesawat SAM AIR PK-SMW telah berupaya mencari black box di puing-puing hingga sekitar lokasi.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Dewan Pembina ACT Novariyadi Dituntut 4 Tahun Penjara

31 Januari 2023

Eks Ketua Dewan Pembina ACT Novariyadi Dituntut 4 Tahun Penjara

Eks Ketua Dewan Pembina ACT Novariyadi Imam Akbari dituntut 4 tahun penjara dalam kasus penyelewengan dana Boeing.

Baca Selengkapnya

Eks Petinggi ACT Hariyana Hermain Divonis 3 Tahun Penjara

24 Januari 2023

Eks Petinggi ACT Hariyana Hermain Divonis 3 Tahun Penjara

Eks Senior Vice President Yayasan Aksi Cepat Tanggap atau ACT Hariyana Hermain divonis 3 tahun penjara. Hakim memutus Hariyana bersalah.

Baca Selengkapnya

Hakim Vonis Eks Presiden ACT Ibnu Khajar 3 Tahun Penjara

24 Januari 2023

Hakim Vonis Eks Presiden ACT Ibnu Khajar 3 Tahun Penjara

Hakim PN Jaksel menjatuhkan vonis 3 tahun penjara terhadap eks Presiden ACT Ibnu Khajar. Dia diputus bersalah dalam kasus penyelewengan dana.

Baca Selengkapnya

Klaim Tidak Bersalah, Eks Presiden ACT Ahyudin Minta Dibebaskan

4 Januari 2023

Klaim Tidak Bersalah, Eks Presiden ACT Ahyudin Minta Dibebaskan

Ahyudin dan sejumlah eks pengurus Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyelewengkan dana umat dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Kasus ACT Dilaksanakan Pekan Depan

25 Oktober 2022

Sidang Perdana Kasus ACT Dilaksanakan Pekan Depan

Empat tersangka kasus ACT akan mulai menjalani sidang di PN Jakarta Selatan pekan depan.

Baca Selengkapnya

Hakim AS: Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh 2018 sebagai Korban Kejahatan

22 Oktober 2022

Hakim AS: Penumpang Lion Air JT 610 yang Jatuh 2018 sebagai Korban Kejahatan

Hakim AS memutuskan, penumpang yang tewas dalam dua kecelakaan Boeing 737 MAX, Lion Air JT 610 dan sebuah maskapai Ethiopia sebagai korban kejahatan

Baca Selengkapnya

ACT Selewengkan Rp68 Miliar Dana Bantuan Boeing untuk Korban Lion Air JT610, Ini Rinciannya

4 Agustus 2022

ACT Selewengkan Rp68 Miliar Dana Bantuan Boeing untuk Korban Lion Air JT610, Ini Rinciannya

Perjanjian dengan Koperasi Syariah 212 itu adalah upaya ACT untuk mengalihkan dana sumbangan dari Boeing di luar peruntukkannya.

Baca Selengkapnya