LIPI Ungkap Kondisi Terumbu Karang, Sangat Baik Hanya 6,56 Persen

Rabu, 28 November 2018 12:48 WIB

Terumbu karang di Pulau Lombok, NTB.

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyampaikan bahwa kondisi terumbu karang di Indonesia pada 2018 yang termasuk dalam kategori sangat baik adalah 6,56 persen dengan jumlah 70 site. Hal tersebut didasarkan dari hasil penelitian dan pemantauan terumbu karang di 1.067 site di seluruh Indonesia.

Baca: Indonesia Kenalkan Cara Rehabilitasi Terumbu Karang ke Dunia
Baca: Kondisi Terumbu Karang Indonesia Jelek, KKP: Segera Kami Pulihkan
Baca: 35 Persen Karang Indonesia Jelek, LIPI Lakukan Evaluasi

"Kegiatan penyampaian status terumbu karang Indonesia ini memang dilakukan setiap tahun dan bagian dari tanggung jawab kami sebagai walidata yang ditunjuk oleh BIG untuk terumbu karang, sigrees dan lamun," ujar Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Dirhamsyah di Ruang Seminar Widya Graha LIPI, Jakarta Selatan, Rabu, 28 November 2018.

Kondisi terkini terumbu karang di Indonesia mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu. Kategori baik 245 atau 22,96 persen, sementara kategori cukup sebanyak 366 atau 34,3 persen dan kategori buruk dengan persentasi 36,18 persen dengan jumlah 386 site.

Data tersebut diperoleh dari hasil penelitian dan monitoring Pusat Penelitian Oseanografi LIPI yang telah dilakukan dalam rentang waktu 25 tahun serta didukung oleh data-data dari institusi lain. Pengukuran didasarkan pada kriteria persentase tutupan karang hidup, yaitu sangat baik dengan tutupan 76-100 persen, baik (tutupan 51-75 persen), cukup (tutupan 26-50 persen) dan jelek (tutupan 0-25 persen).

"Kegiatan ini didorong bukan hanya masalah tanggung jawab LIPI, tapi kebutuhan nasional," lanjut Dirhamsyah. Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Giyanto menjelaskan bahwa terumbu karang merupakan ekosistem yang dibangun oleh biota laut penghasil kapur terutama hewan karang, bersama dengan biota laut lain yang hidup di dasar laut.

"Pada peta 2018, berdasarkam data sampai dengan 2017, ada beberapa lokasi yang dipetakan, seperti Nias kesehatannya kurang akibat tsunami, perairannya juga agak keruh. Kemudian di Raja Ampat lebih dekat ke Sorong nilai yang kurang bagus di sana, tapi ada juga yang tinggi seperti di Wakatobi yang memang persentasi tutupan karangnya bagus," kata Giyanto

Terumbu karang, Giyanto melanjutkan, memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tapi rentan terhadap kerusakan dan membutuhkan waktu yang lama serta perlakuan khusus untuk dikembalikan seperti semula. Mayoritas kerusakan karang, kata dia, adalah akibat alam yaitu perubahan iklim global.

Berita terkait

Melawat ke Pulau Senoa di Natuna, Menikmati Keindahan Bawah Laut Pulau Terdepan Indonesia

9 jam lalu

Melawat ke Pulau Senoa di Natuna, Menikmati Keindahan Bawah Laut Pulau Terdepan Indonesia

Pulau Senoa dipilih sebagai geosite bernilai tinggi karena keanekaragaman hayati dan budaya menyatu di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

8 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

35 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

59 hari lalu

KKP Kembangkan Program Adopsi Karang

Sebagai upaya pelestarian ekosistem terumbu karang yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan program Adopsi Karang.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

17 Maret 2024

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

17 Maret 2024

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

7 Februari 2024

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

7 Februari 2024

KKP Rehabilitasi Terumbu Karang di Empat Lokasi

KKP Gencar lakukan program rehabilitasi terumbu karang untuk konservasi dan kesejahteraan laut Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

7 Januari 2024

Tips Aman Saat Bertemu Ular Laut Ketika Wisata Bahari

Bermain ke pantai atau wisata bahari seperti snorkeling punya potensi bertemu ular laut. Begini tips aman saat bertemu hewan berbisa itu.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

7 Januari 2024

5 Jenis Ular Laut yang Harus Diwaspadai saat Snorkeling

Saat snorkeling, sejumlah hewan yang bersembunyi di dalam terumbu karang harus diwaspadai terutama ular laut yang beracun.

Baca Selengkapnya