Seekor Badak Sumatera Dievakuasi dari Lubang Jerat di Kaltim

Jumat, 30 November 2018 15:06 WIB

Proses penyelamatan Badak Sumatera betina yang terancam punah di Kalimantan Timur. Kredit: WWF Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan aliansi lembaga konservasi internasional, Sumatran Rhino Rescue, berhasil menyelamatkan dan merelokasi badak Sumatera betina yang terjebak di lubang jerat di sebuah wilayah di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Badak tersebut dalam kondisi sehat dan dibawa ke tempat aman di Kalimantan.

Baca juga: Badak Sumatera Terancam Punah, Aliansi Penyelamatan Lakukan Ini

"Translokasi ini adalah langkah awal yang penting dalam upaya untuk menyelamatkan badak Sumatera, karena mereka sekarang berada dalam situasi kritis. Pemerintah berkomitmen penuh, tidak hanya pada usaha penangkaran yang dilakukan, juga menjaga habitat alami," ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno, dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 November 2018.

Operasi penyelamatan dari hutan merupakan kegiatan utama dari program konservasi pembiakan. Dengan tujuan menyelamatkan spesies dari kepunahan, serta meningkatkan populasi badak Sumatera ke jumlah yang memungkinkan, untuk kemudian dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

Pemindahan badak Sumatera ini menggunakan sebuah truk dari lokasi penyelamatan di Kutai Barat, menuju fasilitas penampungan sementara di hutan lindung Kelian Lestari. Tepatnya di Hutan Lindung Kelian Lestari yang juga berada di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. "Kami berharap pada akhirnya memperkenalkan kembali populasi spesies badak Sumatera ke alam liar dengan kondisi yang lebih baik," tambah Wiratno.

Advertising
Advertising

Baca juga: Populasi Badak Sumatera Kritis, Perlu Konservasi Mirip Jawa

Badak Sumatera merupakan salah satu mamalia besar di Bumi yang terancam punah. Jumlahnya kurang dari 80 ekor di seluruh dunia, spesies ini berada pada titik kritis. Setelah bertahun-tahun diburu dan kehilangan habitat, ancaman terbesar yang dihadapi saat ini adalah jumlah populasinya yang sedikit dan tersebar di berbagai wilayah.

Populasinya yang terisolasi, membuat sulitnya untuk menemukan pasangan. Usaha pembiakan badak Sumatera pun memiliki resiko tinggi terhadap tingkat kesuburan badak sebagai akibat masa isolasi yang lama. "Dedikasi pemerintah dalam program ini, didukung semangat dan usaha kolaboratif oleh Sumatran Rhino Rescue beberapa tahun terakhir pada badak Sumatera cukup baik di penangkaran maupun di alam liar," kata Ketua Komisi Penyelamatan Spesies IUCN Jon Paul Rodriguez.

Rodriguez dan tim diizinkan membantu penyelamatan tersebut untuk melangkah ke depan dengan sukses. Rodriguez menjelaskan bahwa timnya mempunyai perencanaan yang baik, dan hati-hati sebagai kunci penyelamatan, dan hasilnya kemudian akan terlihat pada bulan-bulan selanjutnya.

Baca juga: WWF: Badak Indonesia Kritis

Simak artikel menarik lainnya seputar konserversi badak Sumatera hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

4 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

56 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

27 Februari 2024

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

22 November 2023

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

Taman Nasional Way kambas memiliki penghuni baru berupa seekor badak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Melihat Atraksi Gajah, Ini 4 Aktivitas Menarik di Taman Nasional Way Kambas

16 Oktober 2023

Tak Hanya Melihat Atraksi Gajah, Ini 4 Aktivitas Menarik di Taman Nasional Way Kambas

Salah satu destinasi ekowisata terbaik di Indonesia adalah Taman Nasional Way Kambas di Lampung. Tak hanya bermain dengan gajah, Anda dapat melakukan beragam aktivitas menarik di sana.

Baca Selengkapnya

Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

2 Oktober 2023

Seekor Badak Sumatera Lahir di Taman Nasional Way Kambas

Anak badak sumatera itu lahir dari induk bernama Ratu pada pukul 01.44 WIB, Sabtu, 30 September 2023.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

24 September 2023

Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

Total ada 23.290 ekor badak sampai akhir 2022 atau naik 5.2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

22 September 2023

Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

Kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hari Badak Sedunia, intip keistimewaan binatang badak ini.

Baca Selengkapnya

Awal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan

22 September 2023

Awal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan

Hari ini, 22 September 2010 Hari Badak Sedunia diumumkan WWF Afrika Selatan. Berikut asal mula pencanangannya.

Baca Selengkapnya