Gunung Soputan Meletus, Ini Kiat Hadapi Abu Letusan Gunung Berapi

Senin, 17 Desember 2018 06:30 WIB

Gunung Soputan mengeluarkan abu vulkanik hingga 7,5 km saat erupsi pada 16 Desember 2018. twitter.com/Sutopo_PN

TEMPO.CO, Bandung - Gunung Soputan di Sulawesi Utara kembali meletus, Ahad pagi, 16 Desember 2018. Tinggi kolom abu letusannya terus naik dari 7.000 meter menjadi 7.500 meter lebih dari puncak gunung. Jika terjadi hujan abu, masyarakat diminta memakai masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi gangguan saluran pernafasan.

Baca juga: Kronologi Erupsi Gunung Soputan

Koordinator Bidang Vulkanologi Pusat Penelitian Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman mengatakan, abu vulkanik merupakan material yang berbahaya bagi kesehatan. Perlu banyak cara untuk mewaspadai terpaan abu vulkanik jika terjadi hujan abu. "Abu vulkanik merupakan partikel berukuran halus yang diameternya kurang dari 2 milimeter hasil lontaran dari letusan gunung api," ujarnya, Ahad, 16 Desember 2018.

Di sisi lain, endapan abu vulkanik ini nantinya akan memberikan kesuburan di sekitar gunung, sehingga daerahnya sering jadi hunian dengan kepadatan tinggi.

Baca juga: Ada 4 Hal yang Menarik dari Gunung Soputan

Advertising
Advertising

Saat letusan terjadi, kata Mirzam, abu vulkanik naik membentuk kolom erupsi dan terus bergerak naik hingga mencapai Level of Neutral Buoyancy. Adapun material dengan ukuran lebih besar dari 2 milimeter umumnya gagal terlontar ke atas dan menghasilkan lontaran balistik bom vulkanik. "Abu vulkanik yang turun memiliki kandungan asam tinggi yang dapat menyebabkan iritasi paru-paru dan mata," kata Mirzam.

Asam yang terkandung pada abu dengan mudah tercuci oleh air hujan. Akibatnya juga bisa mencemari persediaan air dan mengganggu tanaman. Setelah hujan abu ringan, biasanya kondisi masih aman untuk mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi abu vulkanis. Namun disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang sudah dicuci atau tertutup kemasan. "Warga perlu menyediakan cadangan terutama air minum setidaknya untuk satu minggu," kata Mirzam.

Tindakan lain yaitu menutup semua jendela dan pintu untuk mengurangi abu vulkanis yang masuk. Kesiapan lain yaitu kacamata pelindung untuk mengurangi iritasi mata, dan segera memakai masker yang telah dibasahi agar proses pernyaringan abu vulkanik bekerja maksimal. "Semakin dalam kita menarik nafas, semakin dalam pula abu vulkanik masuk ke paru-paru," ujarnya.

Baca juga: Hujan Abu Vulkanik Gunung Soputan Guyur 5 Kecamatan

Ketika ingin membersihkan abu vulkanik di dalam atau di luar rumah, disarankan sambil diberi air sedikit. Membersihkan abu dalam keadaan kering kata Mirzam, memberikan kesempatan untuk terbang kembali.

Khusus kepada anak-anak, diminta untuk tetap berada di dalam ruangan. Mereka perlu dinasehati, kata Mirzam, agar tidak bermain dan lari-lari untuk menghindari abu vulkanik terbang dan masuk ke pernafasan. Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu berwarna kelabu dan intensitas tebal condong ke tenggara.

Baca juga: Setelah Gunung Soputan, Gunung Gamalama di Maluku Utara Erupsi

Simak kabar terbaru seputar erupsi Gunung Soputan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

3 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

14 hari lalu

4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.

Baca Selengkapnya

PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

26 Februari 2024

PVMBG Modernisasi Alat Pemantauan Gunung Api Anak Ranakah

PVMBG memodernisasi sistem pemantauan gunung api pada 2023.

Baca Selengkapnya

Wisata Spa Blue Lagoon Buka setelah Erupsi Gunung Berapi di Islandia

13 Januari 2024

Wisata Spa Blue Lagoon Buka setelah Erupsi Gunung Berapi di Islandia

Blue Lagoon pertama kali ditutup pada November karena ancaman aktivitas gunung berapi di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Status Siaga Gunung Marapi, Apa Artinya?

12 Januari 2024

Status Siaga Gunung Marapi, Apa Artinya?

Gunung Marapi berstatus siaga lagi, apa artinya? Bagaimana urutan status bencana lainnya?

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

29 Desember 2023

Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

Erupsi Gunung Marapi mengejutkan. Berikut 5 gunung berapi yang paling sering meletus sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

27 Desember 2023

Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

Lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

Baca Selengkapnya

4 Tingkatan Status Gunung Berapi, Apa Langkah yang Harus Dilakukan di Tiap Status?

25 Desember 2023

4 Tingkatan Status Gunung Berapi, Apa Langkah yang Harus Dilakukan di Tiap Status?

Menjadi negara dengan gunung berapi terbanyak, penting untuk mengetahui tingkatan status gunung berapi dan langkah yang harus dilakukan saat erupsi.

Baca Selengkapnya

Wisata di Kaki Gunung Dempo Pagar Alam Dinilai Aman, Pendaki Dilarang Mendekati Kawah

24 Desember 2023

Wisata di Kaki Gunung Dempo Pagar Alam Dinilai Aman, Pendaki Dilarang Mendekati Kawah

Aktivitas Gunung Dempo terbilang masih cukup tinggi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberinya status waspada.

Baca Selengkapnya

5 Gunung yang Ditutup untuk Pendaki saat Liburan Akhir Tahun

22 Desember 2023

5 Gunung yang Ditutup untuk Pendaki saat Liburan Akhir Tahun

Sejumlah gunung di Indonesia tertutup jelang akhir tahun. Bagi pendaki yang ingin ke sana jelang liburan akhir tahun harus mengurungkan niatnya.

Baca Selengkapnya