FMIPA UI Bantu Warga Pandeglang Kembangkan Produk Unggulan

Jumat, 28 Desember 2018 17:00 WIB

Gedung rektorat.dok/ui.ac.id KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Depok - Departemen Biologi FMIPA UI bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendikia melaksanakan kegiatan program Pengabdian Masyarakat yang bertemakan Pengembangan Kapasitas Produk Unggulan Daerah.

Baca: UI Resmikan Gedung Pertunjukan Seni Makara Art Center

Produk tersebut dikembangkan berdasarkan konsep etnobotani yang merupakan suatu ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat lokal. Program yang diketuai oleh Afiatry Putrika itu menitikberatkan pada pemanfaatan tumbuhan di sekitar Desa Sukarame, Kabupaten Pandeglang, sebagai salah satu obyek yang bernilai ekonomis.

Program yang bertemakan “Pengembangan Bengkel Etnobotani sebagai Usaha Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Masyarakat Desa Sukarame” dipilih karena Desa Sukarame mempunyai lokasi unik dan strategis dengan diapit oleh pantai, hutan, serta gunung. Masyarakat dapat menemukan berbagai tumbuh-tumbuhan di hutan yang kemudian dapat diolah menjadi produk-produk kreatif yang dapat dijual sebagai cinderamata ke pengunjung wisata pantai.

Program pengabdian masyarakat yang didukung oleh Direktorat Riset dan Pengembangan Kepada Masyarakat (DRPM) UI ini diawali dengan melakukan pelatihan pada tanggal 20 Juli 2018 untuk memperkenalkan manajemen keuangan UMKM, pembuatan toko online serta penambahan keahlian dalam seni ikat tali.

Advertising
Advertising

Pelatihan-pelatihan tersebut melibatkan dosen-dosen Departemen Biologi FMIPA UI serta praktisi dari Yayasan Pandu Cendekia, yaitu Afiatry Putrika, Retno Lestari, Putri Rahayu Ratri, Merry Niarsi, dan Amelia Said. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dasar dalam mengelola usaha serta meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat Desa Sukarame.

Menurut Afiatry, Desa Sukarame merupakan desa yang strategis karena diapit oleh wilayah pusat pariwisata, yaitu wisata pantai, hutan, dan air terjun. Selain lokasi yang strategis, desa tersebut juga memiliki kekayaan alam yang berlimpah, namun memiliki roda perekonomian yang rendah.

"Minimnya pengetahuan, latar belakang pendidikan, dan sulitnya membuka akses pangsa pasar yang lebih luas menjadi kendala utama masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal desa," ujar Afiatry melalui siaran pers, Rabu, 26 Desember 2018.

Padahal, kata dia, beragam Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dimanfaatkan sangat mudah ditemukan di Desa Sukarame, seperti tumbuhan resam yang dapat digunakan sebagai bahan dasar aksesoris. Pohon jabon yang kayunya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kayu.

Afiatry menambahkan bahwa pada kegiatan ini, masyarakat juga diperkenalkan untuk memiliki keterampilan, yaitu teknik dasar seni ikat tali (macrame), pelatihan pengolahan limbah serbuk kayu, pelatihan pengolahan furniture dari kayu dan bambu. Pelatihan tersebut dilakukan bertujuan agar masyarakat desa mendapatkan alternatif lain untuk membuat kerajinan tangan yang dapat dijadikan souvenir untuk dijual ke wisatawan. "Jika produk yang dihasilkan itu kreatif, maka produk tersebut dapat meningkatkan pendapatan UKM mereka."

Menurut dia, seni ikat tali dapat diaplikasikan menggunakan bagian dari batang tumbuhan, yaitu paku resam atau tumbuhan lainnya yang jumlahnya cukup melimpah di daerah tersebut. "Pemanfaatan serat batang resam tersebut diharapkan dapat menjadi bahan baku alternatif untuk pembuatan berbagai macam souvenir," paparnya.

Founder Yayasan Pandu Cendikia, Fajar Reza Budiman menjelaskan bahwa program ini dirasa perlu dilakukan guna mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA). "Dalam program ini diharapkan potensi lokal dapat berkembang dengan memulai pembekalan masyarakat desa tentang pentingnya membangun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)."

Simak artikel lainnya tentang FMIPA UI di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

5 hari lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

5 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

7 hari lalu

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

7 hari lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

7 hari lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

7 hari lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

11 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

14 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

15 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya