Wahana Cina Tumbuhkan Benih Kapas di Bulan, Meski Tak Lama

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Rabu, 16 Januari 2019 17:53 WIB

Wahana Cina menumbuhkan bibit kapas di sisi jauh bulan. Kredit: CNSA/Chongqing University

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah taman mini tumbuh di sisi jauh bulan saat wahana Badan Antariksa Nasional Cina (CNSA) Chang’e 4 mengeksplorasi sisi misterius bulan. Wahana itu diketahui membawa benih, sebagaimana dilaporkan CNET, 15 Januari 2018.

Baca: Wahana Cina Chang'e 4 Akan Mendarat di Sisi Jauh Bulan

Xinhua mengumumkan kecambah itu pada hari Selasa dan memposting serangkaian gambar kemajuan yang meliputi perjalanan sembilan hari dan menunjukkan pertumbuhan kecambah di dalam habitat itu.

Eksperimen itu tidak berlangsung lama. Pada hari yang sama, Xinhua News, milik pemerintah Cina, menyatakan bahwa eksperimen itu sudah berakhir.

Chang'e 4 mendarat di awal Januari. Sebuah tim dari Universitas Chongqing di Cina mengembangkan biosfer yang dipenuhi dengan biji, telur lalat buah dan ragi yang diharapkan akan menciptakan ekosistem mini. Benih di kapas adalah satu-satunya yang tumbuh. Eksperimen juga meliputi kentang dan biji minyak lobak.

Xinhua juga memposting sebuah video yang menunjukkan uji pertumbuhan bibit disimulasikan di Bumi, yang mengarah ke beberapa pertanyaan tentang gambar sebelumnya dan apakah mereka berasal dari eksperimen bulan atau Bumi. CNSA belum mengklarifikasi masalah ini.

Advertising
Advertising

Benih kapas, lalat dan ragi dipilih karena kemampuannya menahan gravitasi rendah, radiasi yang kuat, dan perubahan suhu yang lebar di bulan.

Kepala perancang percobaan, Xie Gengxin dari Universitas Chongqing, mengatakan kepada Xinhua bahwa kehidupan di dalam tabung tidak akan bertahan pada malam bulan pertama, yang dimulai pada hari Minggu. Periode malam bulan berlangsung selama sekitar dua minggu Bumi.

Suhu merosot selama malam bulan. NASA mengatakan suhu bulan di dekat garis khatulistiwa dapat turun hingga -238 Fahrenheit (-150 Celcius). Chang'e 4 terletak di kawah Von Karman di belahan bumi selatan bulan. Wahana itu dalam mode tidur selama malam bulan.

CNET | XINHUA

Berita terkait

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

21 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

25 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

41 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

49 hari lalu

Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

26 Februari 2024

Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Pesawat ruang angkasa besutan Intuitive Machines berhasil mendarat di bulan. Misi yang menentukan kelancaran penerbangan ke bulan di masa depan.

Baca Selengkapnya

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.

Baca Selengkapnya

Mentan Curhat Tambahan Anggaran Rp 5,8 Triliun Tak Jadi Dicairkan Sri Mulyani

19 Februari 2024

Mentan Curhat Tambahan Anggaran Rp 5,8 Triliun Tak Jadi Dicairkan Sri Mulyani

Mentan Arman Sulaiman mengatakan, anggaran biaya tambahan atau ABT sebesar Rp 5,83 triliun yang dia ajukan pada akhir 2023, tak jadi cair.

Baca Selengkapnya

Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

29 Januari 2024

Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

Pulihnya perangkat dan panel surya SLIM akibat perubahan arah sinar matahari di bulan.

Baca Selengkapnya

Pendaratan Wahana Antariksa Jepang SLIM di Bulan Bermasalah

22 Januari 2024

Pendaratan Wahana Antariksa Jepang SLIM di Bulan Bermasalah

Panel surya macet, wahana antariksa Jepang SLIM di Bulan bergantung masa hidup baterai. Saat ini sudah hilang sinyal.

Baca Selengkapnya

Mengapa Pendaratan SLIM Milik Jepang di Bulan Penting?

20 Januari 2024

Mengapa Pendaratan SLIM Milik Jepang di Bulan Penting?

Mengapa misi pendaratan 'penembak jitu di bulan' Jepang penting?

Baca Selengkapnya