Gempa Pembuka di Segmen Gempa Besar Mentawai

Rabu, 6 Februari 2019 08:16 WIB

Ilustrasi gempa. geo.tv

TEMPO.CO, Bandung - Dalam kurun tiga hari, 2-5 Februari 2019, gempa-gempa bermunculan di sekitar segmen megathrust atau gempa besar Mentawai. Lokasinya berada di perairan Samudera Hindia sebelah barat Sumatera antara wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kegempaan itu ada yang menduga hanya pembuka, menuju gempa utama yang lebih besar dan berpotensi tsunami.

Baca: Kaitan Gempa-gempa Perairan Barat Sumatera dengan Segmen Mentawai
Baca: NASA: Langka, Gempa Palu Sangat Cepat
Baca: Ini Penyebab Guncangan Akibat Gempa Nias Meluas

Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, ada beberapa karakteristik gempa pembuka.

Gempa pembuka biasa terjadi pada zona dengan seismisitas rendah atau secara statistik kegempaan memiliki nilai b-value rendah. "Wilayah Mentawai tergolong memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang relatif rendah," katanya, Selasa, 5 Februari 2019.

Karateristik berikutnya adalah adanya migrasi titik hiposenter (kedalaman) gempa yang semakin cepat menuju titik inisiasi lokasi estimasi gempa utama (mainshock). "Semakin mendekati waktu terjadinya gempa utama, maka aktivitas gempa pembukanya akan makin banyak," ujarnya.

Advertising
Advertising

Ciri lain adalah munculnya aktivitas gempa-gempa yang mirip atau disebut sebagai repeaters. Repeaters merupakan serangkaian gempa yang terus terjadi secara berulang-ulang di tempat yang relatif sama di suatu zona tertentu. Tempatnya dekat lokasi yang diperkirakan sebagai gempa utama.

Fenomena seperti itu menggambarkan adanya proses pembebanan (loading) yang semakin lama semakin intensif sebelum gempa utama terjadi. "Analoginya mirip kalau kita mematahkan sepotong kayu, secara perlahan-lahan ada retakan-retakan kecil di sekitarnya sebelum benar-benar patah," kata Daryono.

Kondisi Mentawai saat ini dinilainya belum menunjukkan ada tanda-tanda atau karakteristik gempa pembuka seperti itu. "Kita harus terus melakukan monitoring aktivitas gempa di Segmen Mentawai secara intensif."

Umumnya gempa kuat dengan magnitude lebih dari 8,0 hampir pasti dapat diamati gempa pembukanya. Sebagai contoh adalah gempa Tohuku M=9.1 pada 2011, gempa Chili M=8,8 pada 2010, dan gempa Chili M=8,1 pada 2014. Beberapa gempa dahsyat itu memiliki aktivitas gempa pembuka yang teramati dengan jelas tiga bulan sebelumnya.

Terkait meningkatnya aktivitas kegempaan pada Segmen Mentawai dan sekitarnya akhir-akhir ini, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada. Secara alamiah, gempa Mentawai suatu saat akan terjadi tapi entah kapan waktunya.

BMKG meminta masyarakat bersiap dan terus meningkatkan upaya mitigasi. Masyarakat juga harus mengerti bagaimana cara agar selamat saat terjadi gempa dan tsunami. "Jadikan gempa kuat sebagai peringatan dini tsunami, segera bergegas menjauhi pantai," ujarnya.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

14 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

2 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

2 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

3 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya