Agrowbot Penyubur Cabai Mahasiswa Universitas Brawijaya Juara

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 19 Februari 2019 08:00 WIB

Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang menang lomba di Thailand, Februari 2019, berkat agrowbot ciptaan mereka. (dok. UB)

TEMPO.CO, Jakarta - Agrowbot, robot pertanian ramah lingkungan yang diciptakan kolaborasi mahasiswa Fakultas Teknik dan Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, mampu meningkatkan produksi cabai merah.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya Teliti Biji Salak untuk Antiaging

Candra Sabdana Nugroho, mahasiswa Prodi Teknik Elektro UB Malang di Malang, Senin, 18 Februari 2019, mengatakan, hasil kolaborasi itu berhasil meraih medali perak pada ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition in Thailand Inventor s Day di Bangkok, 2-6 Februari.

"Kami berlaga di bidang teknologi agrokultur," kata Candra Sabdana Nugroho.

Selain Candra Sabdana Nugroho, anggota tim yang memperkuat Agrowbot dari Fakultas Pertanian, yakni Alvan Fajarudin, Kris Wahyuningsih, Iklillah Maulidiyah Warda dari Prodi Agroekoteknologi dan Alwan Afif Fadhillah dari Prodi Agribisnis. Kelima mahasiswa beda program studi itu dibimbing oleh dosen Eka Maulana dan Deffi Armita.

Advertising
Advertising

"Kami memilih ini karena ketersediaan cabai merah di Indonesia masih sangat minim (kurang). Sementara kebutuhannya cukup tinggi. Minimnya produksi cabai merah di Tanah Air bisa karena serangan hama atau kena penyakit," katanya.

Menyinggung cara kerja Agrowbot, Candra menerangkan untuk sistem kerjanya, robot itu bisa membangkitkan medan elektromagnetik pada tanah yang bisa memicu imun atau ketahanan tanaman cabai sehingga lebih tahan penyakit dan bisa memicu percepatan fotosintesis.

Selain itu, robot juga bisa memantau suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Robot akan berjalan otomatis di areal pertanian dan pemilik lahan bisa memantaunya dari jauh misalkan lewat telepon genggam (HP). "Robotnya otomatis, tinggal dinyalakan saja," kata dia.

Menurut Candra, robot perlu diaktifkan antara 4-5 jam per minggu. Itu rata-rata akumulasi per minggu, artinya tidak terus menerus. Sedangkan untuk efektivitas produksi, tidak otomatis, namun untuk jangka panjang.

Candra menerangkan sebelum mengikuti lomba di Bangkok, tim telah mengujinya, namun tidak memakai robot, medianya beda namun sama memakai elektromagnetik. Jika memakai elektromagnetik, lebih cepat hasilnya. Namun, tak dipungkiri masih ada kekurangannya.

"Ini masih penelitian awal. Masih belum bisa diaplikasikan karena perlu pengembangan lagi, termasuk metodenya agar bisa efektif dan efisien. Jika nanti bisa diterapkan teknologi ini diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi cabai merah di Indonesia dan menjadi solusi teknik budi daya yang ramah lingkungan," ucapnya.

Agrowbot ini menggunakan akrilik 3 mm dan menggunakan 4 roda dan 4 Motor DC 12V dengan kontrol 1 buah Driver Motor L298N. Sedang sensor Ultrasonik HC-SR04 terpasang 3 buah dan depan samping kiri dan samping kanan dengan sudut 45 derajat dua buah.

Selanjutnya, mikrokontroler Arduino Nano dan Modul GPRS SIM9000 satu buah, Push-Button terpasang tiga buah beserta LCD dipasang pada bagian atas robot. Sedang sumber dayanya memakai baterai 12V 5Ah.

"Harapan kami apa yang kami ciptakan ini bisa diterapkan di kalangan petani dan mampu meningkatkan produktivitas cabai merah petani agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Tanah Air," kata mahasiswa Universitas Brawijaya ini.

Berita terkait

Pengajar Universitas Brawijaya Kembangkan Varietas Benih Jagung Unggul di NTT

14 hari lalu

Pengajar Universitas Brawijaya Kembangkan Varietas Benih Jagung Unggul di NTT

Pengajar Universitas Brawijaya mengembangkan varietas benih varietas jagung hibrida yang lebih produktif di NTT

Baca Selengkapnya

Unit Media dari Australia Latih Puluhan Jurnalis Indonesia, Angkat Isu Daerah jadi Berita Nasional

19 hari lalu

Unit Media dari Australia Latih Puluhan Jurnalis Indonesia, Angkat Isu Daerah jadi Berita Nasional

Australian Broadcasting Corporation (ABC) menggelar pelatihan jurnalistik untuk puluhan wartawan dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

19 hari lalu

Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dirikan Museum HAM Munir . Museum ini berisikan patung munir dan catatan perjalanan Munir se masa hidup.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kekerasan Seksual di Kampus-kampus, Berikut Para Pelaku dan Vonisnya

19 hari lalu

Sejumlah Kasus Kekerasan Seksual di Kampus-kampus, Berikut Para Pelaku dan Vonisnya

Banyak korban kekerasan seksual di lingkungan kampus. Di kampus mana saja kasus itu terjadi dan bagaimana vonis pelakunya?

Baca Selengkapnya

Biaya Uang Pangkal atau IPI Program Vokasi Universitas Brawijaya

54 hari lalu

Biaya Uang Pangkal atau IPI Program Vokasi Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya (UB) telah mengumumkan penetapan biaya pendidikan proporsional seleksi mandiri jalur nilai ujian tulis berbasis komputer atau UTBK tahun akademik 2024/2025. Biaya pendidikan proporsional itu terdiri dari uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pengembangan institusi (IPI).

Baca Selengkapnya

Biaya IPI Jalur Mandiri Universitas Brawijaya 2024, Prodi Kedokteran Capai Rp 225 Juta

54 hari lalu

Biaya IPI Jalur Mandiri Universitas Brawijaya 2024, Prodi Kedokteran Capai Rp 225 Juta

Universitas Brawijaya (UB) telah mengumumkan penetapan biaya pendidikan proporsional seleksi mandiri jalur nilai ujian tulis berbasis komputer atau UTBK tahun akademik 2024/2025.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Besaran UKT dan IPI Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya

54 hari lalu

Cara Cek Besaran UKT dan IPI Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya sudah membuka pembayaran UKT dan IPI bagi mahasiswa baru jalur mandiri. Pembayaran dimulai sejak Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Tetapkan Biaya UKT 2024, Tak Ada Kenaikan

54 hari lalu

Universitas Brawijaya Tetapkan Biaya UKT 2024, Tak Ada Kenaikan

Kenaikkan UKT di perguruan tinggi sempat terjadi karena adanya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Kedokteran Universitas Brawijaya 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 Juli 2024

Biaya Kuliah Kedokteran Universitas Brawijaya 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Simak rincian UKT dan IPI S1 Kedokteran Universitas Brawijaya jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Hilangnya Dosen Universitas Brawijaya Habibi Subandi Hingga Ditemukan

2 Juli 2024

Kronologi Hilangnya Dosen Universitas Brawijaya Habibi Subandi Hingga Ditemukan

Dosen Universitas Brawijaya Habibi Subandi telah kembali dengan kondisi sehat.

Baca Selengkapnya