Orangutan dengan 73 Peluru Diselamatkan BKSDA Aceh, Anaknya Mati

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 13 Maret 2019 15:47 WIB

Operasi dilakukan pada orangutan Sumatera, yang diselamatkan BKSDA Aceh dari kebun warga, Minggu, 10 Maret 2019. (instagram/bksdaaceh)

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengevakuasi dua orangutan Sumatera (Pongo abelii) terdiri atas induk dan anak. Sang induk mengalami luka tembak senapan angin, sedangkan anaknya menderita malnutrisi parah.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Selasa, 12 Maret 2019, mengatakan, orangutan tersebut dievakuasi dari kebun warga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.

Cerita Pedagang Kain Keliling Menyelamatkan Bayi Orangutan

"Evakuasi berlangsung pada Minggu (10/3). Kondisi induk saat dievakuasi memprihatinkan. Begitu juga anak orangutan tersebut, kekurangan nutrisi, sehingga menyebabkan satwa dilindungi tersebut mati saat dalam perjalanan ke lokasi karantina," katanya.

Evakuasi melibatkan personel Satuan Konservasi Wilayah II Resor 17 Rundeng bersama mitra kerja Wildlife Conservation Center Indonesia Program (WCS-IP) dan Orangutan Information Centre (OIC).

Advertising
Advertising

Sapto Aji Prabowo menyebutkan, induk orangutan saat dievakuasi kurang sehat dengan kondisi luka kaki dan jari tangan. Mata induk orang utan tersebut juga terkena peluru senapan angin.

Tonton: Mengenaskan, Orangutan Bernama Hope Kritis Diberondong 74 Peluru

Setelah berhasil ditangkap, anak dan induk orangutan tersebut dibawa ke lokasi karantina di Sibolangit, Sumatera Utara. Namun, dalam perjalanan anak orangutan mati karena kondisinya malnutrisi.

"Anak orangutan tersebut dikubur di Sibolangit. Sedangkan hasil pemeriksaan induk orangutan di Sibolangit, ditemukan 73 butir peluru senapan angin," katanya.

Selain itu, induk orangutan tersebut juga mengalami patah tulang tangan, kaki tangan, dan jari. induk orangutan tersebut mengalami luka bacok bernanah di punggung.

"Kami menyesalkan dan mengutuk siapapun yang melukai serta menyiksa kedua individu orang utan tersebut. Kami bersama penegak hukum akan berupaya mengungkap pelaku kekejaman tersebut," kata Sapto Aji Prabowo.

Orangutan Sumatera, yang diselamatkan BKSDA Aceh dari kebun warga, Minggu, 10 Maret 2019. (instagram/bksdaaceh)

BKSDA Kalteng Lepas Liarkan Orangutan

BKSDA Kalteng beserta sejumlah pihak terkait melepasliarkan seekor orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) jantan yang sebelumnya diduga tersesat dan masuk kampung di Desa Lampeong I, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut.

"Kami berangkat bersama tim BKSDA dan lainnya sudah agak sore pada Kamis (7/3) sehingga sampai di lokasi untuk melepas orang utan itu sudah malam, sekitar pukul 19.00 WIB di kawasan hutan lindung Gunung Lumut," kata Kapolres Barito Utara AKBP Dostan Matheus Siregar melalui Kapolsek Gunung Purei Ipda Kuslan yang berada di Desa Lampeong ketika dihubungi dari Muara Teweh, Jumat.

Ia menjelaskan perjalanan menuju kawasan Gunung Lumut ditempuh sekitar 40 kilometer dari Desa Lampeong dengan tujuan Desa Muara Mea dan dilanjutkan ke jalan perusahaan HPH PT Indexim Utama.

"Dalam perjalanan tidak ada kendala sehingga pelepasan orangutan ini berjalan lancar," katanya.

Sebelumnya, Anggota Tim Wildlife Rescue Unit Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh BKSDA Kalteng, Perdi, mengatakan satwa dilindungi itu saat diperiksa oleh tim medis dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng, Palangka Raya dinyatakan sehat sehingga bisa dikembalikan ke hutan tempatnya selama ini.

Puan, Orangutan Sumatera Tertua di Dunia, Jalani Euthanasia

"Satwa primata ini sehat bahkan terlihat jinak, sehingga diperkirakan seperti pernah dipelihara," katanya.

Orangutan yang terlihat sudah tua dan mempunyai jipet (pipi yang menggelambir) itu diketahui warga masuk desa pada Selasa (4/3), sekitar pukul 08.00 WIB.

Satwa primata menjadi tontonan masyarakat setempat karena sudah tua sehingga banyak aktif di bawah, kecuali kalau malam atau saat tidur naik ke pohon.

"Sebelum dilepasliarkan orangutan tersebut sudah diamankan dalam kurungan di dalam mobil terbuka di halaman Polsek Gunung Purei," ujarnya.

Kawasan hutan lindung Gunung Lumut seluas 28.000 hektare yang masih menjadi bagian kawasan Pegunungan Schawaner dan Muller itu, merupakan habitat beberapa flora dan fauna asli Kalimantan, termasuk orangutan.

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

17 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

29 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

34 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

34 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

36 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

46 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

55 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

59 hari lalu

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya