Orangutan yang Terkena 74 Peluru Jalani Operasi Tulang

Selasa, 19 Maret 2019 10:37 WIB

Evakuasi terhadap orang utan itu dilakukan di perkebunan sawit milik warga di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh. Proses evakuasi itu berawal dari laporan warga terkait konflik satwa dilindungi tersebut dengan masyarakat setempat. Foto: SOCP

TEMPO.CO, Medan - Hope, orangutan yang terkena 74 peluru di badannya, terus menjalani perawatan intensif. Teranyar, Hope menjalani operasi tulang bahu di bawah penanganan Tim Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) pada Minggu, 17 Maret 2019.

Orangutan dengan 73 Peluru Diselamatkan BKSDA Aceh, Anaknya Mati

Operasi terpaksa dilakukan setelah diketahui kondisi tulang bahu Hope mengalami luka patah terbuka.
"Operasi ini belum mengeluarkan peluru yang masih ada di tubuh Hope. Karena kami memprioritaskan untuk melakukan penanganan pada tulang bahu, mengingat risiko infeksi pada bagian tersebut," ujar Dokter Hewan Senior YEL-SOCP, Yenny Saraswati, Senin, 18 Maret 2019.

Yenny mengungkapkan, operasi yang dilakukan kepada Hope membutuhkan waktu lebih dari tiga jam. Saat operasi, diketahui pula bahwa tulang bahu yang patah mengakibatkan robeknya kantong udara (airsac). Sehingga berakibat infeksi lokal di sekitar bagian bahu yang patah.

Tim dokter memutuskan untuk melakukan penanganan pada area yang terinfeksi terlebih dahulu demi mencegah resiko yang lebih buruk terjadi. Selain itu, dilakukan pula penutupan luka lain yang berada pada bagian-bagian tubuh Hope seperti di tangan dan kaki.

Saat ini, kondisi Hope pasca operasi tergolong cukup stabil. Namun Hope terus dikarantina dan direhabilitasi untuk pemeriksaan intensif, baik secara fisik maupun mentalnya.

Hasil pemeriksaan dengan X-ray, ditemukan peluru senapan angin sebanyak 74 butir yang tersebar di seluruh badan. Foto: SOCP

Meski akhirnya dinyatakan pulih total, namun kemungkinan Hope untuk dilepasliarkan sangat kecil.
"Kondisinya tidak akan mungkin dilepasliarkan lagi. Karena kondisi matanya juga buta total karena tertembak," kata Yenny.

Selain Hope, SOCP juga melakukan operasi kepada anak orangutan lain berumur 3-4 bulan bernama Brenda. Brenda yang dievakuasi dari Aceh Barat Daya pekan lalu, mengalami patah lengan atas kiri (tulang humerus).

Selama proses operasi orangutan ini, Tim Medis SOCP bekerjasama dengan seorang ahli bedah tulang dan saraf pada manusia Andreas Messikommer. Pria asal Swiss tersebut sering kali menjadi relawan untuk membantu SOCP dalam penanganan kasus bedah tulang yang rumit.

Berita terkait

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

9 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

10 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

10 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

16 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

24 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

24 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Selama tiga hari terakhir, bersamaan dengan mudik lebaran, 11 stasiun pemantau kualitas udara Jakarta dan sekitarnya mencatat membaiknya level ISPU.

Baca Selengkapnya

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

25 hari lalu

Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.

Baca Selengkapnya

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

28 hari lalu

KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

32 hari lalu

Kena Getah Penambangan Ilegal di IKN

KLHK menjatuhkan denda Rp 1,34 miliar kepada pemilik konsesi PT Mandiri Sejahtera Energindo di areal IKN. Penambangan diduga dilakukan pihak lain.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

36 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya