Badan Restorasi Gambut Pulihkan Vegetasi Cagar Biosfer di Riau

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 1 April 2019 14:30 WIB

Personel Kepolisian Resor Dumai memadamkan kebakaran lahan gambut di Kota Dumai, Riau, Selasa 26 Februari 2019. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan kebakaran hutan dan lahan terjadi sejak Januari hingga Februari 2019 luasnya sudah mencapai 1.136 hektare, dan paling luas di daerah pesisir seperti di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, dan Kota Dumai. ANTARA FOTO/FB Anggoro

TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Restorasi Gambut (BRG) tengah berupaya untuk memulihkan vegetasi kawasan konservasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (CG-GSK BB) seluas 40 hektare.

Baca: Pemerintah Siapkan Sistem Monitor Lahan Gambut Secara Real Time

Kepala Sub Kelompok Kerja Restorasi Gambut Riau, Sarjono Budi Subechi, di Pekanbaru, Senin, 1 April 2019, mengatakan upaya pemulihan tanaman hutan di CG-GSK BB berlangsung sejak 2018 setelah pada tahun sebelumnya dilahap kebakaran hutan dan lahan. "Revegetasi di Giam Siak seluas 40 hektare dengan tanaman jenis kayu seperti Meranti, Jelutung dan lainnya," katanya.

Ia menjelaskan bahwa CG-GSK BB merupakan salah satu dari dua kawasan konservasi yang menjadi daerah intervensi atau wilayah kerja BRG di Provinsi Riau, selain Taman Wisata Alam (TWA) Sungai Dumai.

Namun, Sarjono menjelaskan upaya revegetasi di TWA Sungai Dumai dibarengi dengan program revitalisasi atau peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Sementara di CG-GSK BB hanya sebatas revegetasi, karena tidak ada masyarakat yang tinggal di sekitar area pemulihan.

Advertising
Advertising

"Di Giam Siak hanya revegetasi saja. Di TWA Dumai kita kombinasikan, tergantung karakter sosial masyarakat. Revegetasi kan jangka panjang, makanya kita berikan tanaman seling untuk menunjang ekonomi masyarakat," tuturnya.

TWA Sungai Dumai yang berada di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, menjadi salah satu areal yang luluh lantak dihajar kebakaran pada 2017 silam. Setelah berhasil diatasi, BRG mengambil langkah pemulihan gambut yang rusak akibat bekas terbakar.

Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut (PIPG) dimulai dengan membangun sejumlah sekat kanal. Mulai dari pembangunan "canal blocking" tersebut, BRG telah melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar areal tersebut.

Kemudian, upaya pemulihan gambut terbakar dilanjutkan dengan revegetasi dengan penanaman tanaman hutan. Selain itu, BRG juga mengajak masyarakat untuk membudidayakan tanaman nenas di sela-sela tanaman hutan yang membutuhkan waktu minimal lima tahun sebelum tumbuh besar tersebut.

Berita terkait

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

7 hari lalu

BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

43 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

11 Februari 2024

Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Mangrove Angke, Kepala Badan Kehutanan AS: Ini Contoh Kesuksesan

26 Januari 2024

Kunjungi Mangrove Angke, Kepala Badan Kehutanan AS: Ini Contoh Kesuksesan

Restorasi ekosistem mangrove di TWA Angke Kapuk menjadikannya kawasan wisata yang menawarkan hutan mangrove sebagai daya tarik utamanya.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

22 Januari 2024

Tidak Singgung Kerusakan Ekosistem Gambut dan Karhutla, Debat Cawapres Dinilai Normatif

Isu yang diusung dalam debat cawapres kedua adalah pangan, lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bersama Menjaga Lahan Gambut

8 Januari 2024

Bersama Menjaga Lahan Gambut

Semua desa yang wilayahnya menjadi target restorasi BRGM, difasilitasi dengan Desa Mandiri Peduli Gambut

Baca Selengkapnya

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

24 Desember 2023

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

BRGM menargetkan restorasi gambut di tahun 2024 sebesar 355 ribu.

Baca Selengkapnya

BRGM Bersinergi Cegah Karhutla

21 Desember 2023

BRGM Bersinergi Cegah Karhutla

Meskipun terjadi El Nino, tahun ini kebakaran hutan dan lahan gambut dapat diminimalisir

Baca Selengkapnya

PRIMS, Cara BRGM Pantau Kondisi Terkini Gambut dan Mangrove

21 Desember 2023

PRIMS, Cara BRGM Pantau Kondisi Terkini Gambut dan Mangrove

BRGM menyabet medali emas melalui PRIMS yang memiliki keunggulan dalam menyajikan data dan informasi yang komprehensif.

Baca Selengkapnya