Mitigasi Tsunami Lemah, Bandara Baru Yogya Dibuka Akhir April?

Senin, 8 April 2019 06:00 WIB

Bandara Kulon Progo. istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bandara Internasional Yogyakarta, yang dijadwalkan beroperasi akhir April 2019, dinilai tidak siap karena aspek mitigasi bencana tsunami belum dibangun. Padahal daerah pantai selatan Jawa, termasuk tempat bandara dibangun, rawan tsunami.

"Bandara Kulon Progo belum siap operasi dan tidak aman karena aspek mitigasi tsunami yaitu sabuk hijau dan gumuk pasir belum dibangun atau dibuat. Tak siap menghadapi potensi tsunami," kata Widjo Kongko, peneliti tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Ahad, 7 April 2019.

Sebelumnya, Widjo juga sudah berkali-kali mengingatkan bandara baru tersebut berpotensi terancam tsunami setinggi 10-15 meter di bibir pantai. Bila tidak ada mitigasi yang baik, maka bandara baru ini berpotensi terendam.

Pantai selatan wilayah Kabupaten Kulonprogo itu memang tidak terlihat dibangun gumuk pasir dan sabuk hijau tanaman bakau sebagai benteng penahan potensi tsunami Bandara Internasional Yogyakarta.

Pohon cemara udang pun jumlahnya sedikit di pinggir pantai. Tidak ada tanaman bakau sama sekali. Hanya tambak-tambak udang yang berdiri di sekitar area bandara berpagar kawat menghadap ke bibir pantai. Padahal, runway bandara hanya berjarak sekitar 300-500 meter dari bibir pantai.

Advertising
Advertising

PT Angkasa Pura I hanya melibatkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memasang sistem Automatic Weather Stations yang berfungsi mendeteksi cuaca ekstrem. Peralatan AWS dari BMKG sudah terpasang dan akan ada personil BMKG yang berjaga di bandara saat dioperasikan.

Widjo menyebut pendeteksi cuaca tak cukup karena sistem tersebut tidak berhubungan dengan tsunami. Perlu buoy dan radar untuk mendeteksi adanya potensi tsunami.

Project Manager Bandara Internasional Yogyakarta PT Angkasa Pura 1, Taochid Purnomo Hadi mengatakan penahan tsunami seperti gumuk pasir dan sabuk hijau (bakau), berdasarkan Peraturan Presiden, hal itu bukan menjadi tanggung jawab Angkasa Pura 1. "Namun Angkasa Pura 1 akan siap bekerja sama untuk hal tersebut," kata dia.

Peraturan Presiden Nomor 98 tahun 2017 yang diterbitkan pada 23 Oktober 2017 menyebutkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Bupati Kulon Progo, dan Bupati Purworejo sesuai kewenangannya wajib melakukan pembangunan dan pemeliharaan sistem peringatan dini bencana tsunami dan penghalang tsunami. Aturan itu tercantum di pasal 16.

Tak hanya mitigasi potensi tsunami yang belum siap, fasilitas penunjang pun terlihat masih bolong di sana sini sekitar tiga pekan sebelum bandara diperasikan. Alat-alat berat dan pekerja proyek tak berhenti bekerja.

Jalanan berdebu memenuhi pintu masuk bandara. Logo bandara pun belum sempurna terpasang. Jalan masuk bagi calon penumpang pesawat direncanakan menggunakan satu pintu utama. Jalan tersebut kini masih tahap pengaspalan. Pintu masuk menuju ke dalam bandara berjarak setidaknya 1,5 kilo meter. Pintu utama ini akan dilengkapi pagar dan gerbang yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.

Rumput pun baru sebagian ditanam di bagian pintu masuk bandara. Gundukan pasir dan tanah di mana-mana, salah satunya di sekitar landasan pacu dan area untuk jalan layang. Jalan layang akan menghubungkan gerbang dengan terminal dan gedung parkir.

PT Angkasa Pura I sedang mengebut pengerjaan proyek Bandara Internasional Yogyakarta. Semula bandara berkapasitas 14 juta orang per tahun ini sesuai jadwal beroperasi pada 7 April 2019. Tapi, pengoperasiannya mundur.

"Banyak hal yang harus disiapkan dan disempurnakan sehingga waktu beroperasinya menjadi akhir April," kata Taochid.

Menurut dia, kesiapan operasional Bandara Internasional sekitar 95 persen. Untuk runway sudah hampir termasuk pekerjaan marka dan runway light.

Untuk transportasi menuju bandara, Angkasa Pura I sudah berkoordinasi dengan Damri dan KAI. Keduanya siap bekerja sama dengan Angkasa Pura I.

"Insya Allah Bandara Internasional Yogyakarta bisa beroperasi di akhir April 2019, semua pihak sedang menyiapkannya," kata Taochid.

Untuk menuju bandara bisa menggunakan jalan nasional Yogyakarta-Jalan Wates-Temon (lokasi bandara), Jalur Jalan Lingkar Selatan atau JJLS, dan kereta api dari Stasiun Tugu hingga Stasiun Wojo. Perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta menuju bandara lewat jalan Wates butuh waktu satu jam.

Berita lain tentang mitigasi tsunami bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

3 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

5 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

5 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

6 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

11 hari lalu

Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

14 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya