Meteor Hantam Bulan Saat Gerhana, Kecepatan 61.000 Km Perjam

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 4 Mei 2019 08:33 WIB

Gambar meteorit menabrak bulan saat supermoon. Kredit: Jose M. Madiedo/MIDAS

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ingat supermoon pada 21 Januari 2019? Bulan purnama bersinar penuh dengan warna kemerahan, dan di Amerika serta Eropa kemudian terjadi gerhana dan pada saat bersamaan. Yang belum diketahui banyak orang adalah sebuah meteor menghantam permukaan bulan dengan keras pada saat gerhana itu.

NASA Peringatkan Masyarakat untuk Serius Menanggapi Ancaman Meteor

Hantaman terjadi beberapa detik setelah fase total gerhana bulan malam itu dimulai. Sebuah meteor menghantam permukaan bulan, menyebabkan kilatan cahaya singkat namun terang yang terlihat oleh para astronom amatir di belahan bumi utara, demikian laman Livesicence, 1 Mei 2019.

Para astronom profesional juga mengawasinya. Dan sekarang, setelah berbulan-bulan mempelajari rekaman dampak yang diambil oleh delapan teleskop di Spanyol selatan, sebuah tim peneliti baru sadar betapa keras hantaman itu.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan 30 April 2019 dalam jurnal Monthly Notice dari Royal Astronomical Society, objek yang menabrak bulan pada 21 Januari 2019 itu kemungkinan adalah meteoroid jahat yang hanya berdiameter 30 hingga 60 sentimeter.

Advertising
Advertising

Namun meteor ini melesat dengan kecepatan 61.000 km / jam. Batuan kecil dan cepat ini kemungkinan menciptakan kawah bulan baru dengan diameter sekitar 15 meter.

Dampak hantaman meteor terhadap bulan pada 21 Januari 2019 direkam dengan teleskop 0,36 m SC (kanan), dan 0,10 m (kiri). (Dok.Royal Astronomical Society)

Tim mencapai perkiraan ini setelah mempelajari kilatan yang hanya berlangsung 0,28 detik - dengan Sistem Deteksi dan Analisis Dampak Bulan, atau teleskop MIDAS.

Dengan mempelajari cahaya kilat dalam beberapa panjang gelombang cahaya yang berbeda, para peneliti memperkirakan suhu tumbukan sekitar 5.400 derajat Celsius, kira-kira suhu yang sama dengan permukaan matahari.

Berdasarkan suhu dan durasi kilatan cahaya itu, tim kemudian menghitung kecepatan meteor penabrak, ukuran, berat (sekitar 45 kilogram) dan ukuran kawah yang diakibatkannya. Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa energi ledakan setara dengan ledakan bom seberat 1,65 ton TNT.

Angka-angka ini mengesankan, tetapi bukan tidak biasa. Menurut sebuah studi tahun 2016 di jurnal Nature, permukaan bulan mendapatkan sekitar 140 kawah baru berukuran setidaknya 10 meter setiap tahun. Karena bulan tidak memiliki atmosfer, bahkan batu ruang angkasa berukur kecil dapat membuat dampak signifikan pada permukaan bulan. Namun, biasanya, kondisinya terlalu terang bagi para astronom untuk melihat dampaknya.

Menangkap dampak bulan di tengah gerhana bulan total adalah peristiwa langka bagi para peneliti seperti tim MIDAS, yang khusus mempelajari peristiwa yang sering terjadi dan tidak dapat diprediksi ini.

Pemahaman yang lebih baik tentang dampak bulan dapat membantu melindungi tim astronot berikutnya yang akan kembali ke bulan pada dekade mendatang, tulis para peneliti tersebut.

Simak kabar terbaru tentang ancaman meteor hanya di kanal Tekno Tempo.co

LIVESCIENCE | MONTHLYNOTICE

Berita terkait

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

3 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

8 jam lalu

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

Keunikan malam puncak hujan meteor ini adalah meteornya bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

11 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

25 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

26 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

27 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

27 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

27 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

28 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya