Lokasi Bencana Pergeseran Tanah Sukabumi Jadi Kampung Mati

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 16 Mei 2019 15:55 WIB

Kondisi salah satu rumah yang rusak terdampak bencana tanah bergerak di Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 28 April 2019. Bencana ini merusak 96 unit rumah dan tiga unit fasilitas umum serta mengancam keselamatan 352 warga di kawasan tersebut. ANTARA/Budiyanto

TEMPO.CO, Sukabumi - Lokasi bencana pergeseran tanah di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Gunungbatu sudah menjadi kampung mati karena tidak lagi dihuni dan ditinggalkan warganya.

Baca: Bencana Akhir Pekan di Jabar: dari Banjir hingga 14 Sanca Lepas

"Seluruh penghuninya sudah meninggalkan kampung ini baik yang memilih tinggal di pengungsian maupun numpang di sanak keluarganya," kata Kepala Desa Kertaangsana, Agus Sudrajat di Sukabumi, Kamis, 16 Mei 2019.

Menurutnya, Kampung Gunungbatu sudah tidak bisa lagi dijadikan permukiman karena dari hasil penelitian yang dilakukan Badan Geologi daerah ini masuk zona merah bencana. Bahkan hampir setiap hari tanah bergeser yang awalnya hanya beberapa centimeter sekarang bisa hingga satu hingga enam meter setiap jamnya.

Selain itu, warga yang rumahnya terdampak bencana sudah dilarang masuk ke kampung itu khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, serta lahan pertaniannya pun tidak bisa digunakan sehingga sisa padi yang seharusnya dipanen terpaksa ditinggalkan begitu saja.

Advertising
Advertising

Dari data terakhir, jumlah rumah yang ambruk sebanyak 90 unit dan 36 lainnya terdampak, meskipun tidak hancur tapi sudah tidak bisa lagi digunakan oleh penghuninya sebab kondisinya sudah miring dan sewaktu-waktu bisa ambruk.

"Meskipun tidak ada korban jiwa pada bencana ini, tetapi ratusan jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya. Bahkan, harus merelakan rumah dan tanahnya tersebut untuk ditinggalkan karena sudah tidak bisa lagi digunakan," tambahnya.

Agus mengatakan saat ini tengah dibangun hunian sementara (huntara) untuk para korban bencana yang bantuan ini berasal dari warga yang ingin namanya tidak disebut atau hamba Allah SWT. Diharapkan pada 7 Juni mendatang huntara tersebut bisa selesai dibangun dan seluruh pengungsi yang bertahan di pengungsian bisa dipindahkan sementara.

Adapun lokasi huntara tersebut di Kampung Cigarogeh yang jaraknya sekitar satu hingga satu setengah kilometer dari Kampung Gunungbatu. Lokasi pembangunan huntara ini cukup strategis dan lahannya milik pengusaha swasta.

Simak artikel lainnya tentang bencana pergeseran tanah di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

2 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

7 hari lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

8 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

12 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

14 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

18 hari lalu

Kurir Ekspedisi di Sukabumi Bikin Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Uang Hasil COD untuk Bayar Cicilan Motor

Kurir ekspedisi itu membuat laporan palsu ke polisi telah menjadi korban begal. Uang hasil COD dipakai untuk membayar cicilan motor.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

19 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Selain Jembatan Gantung Situ Gunung, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata di Sukabumi

21 hari lalu

Selain Jembatan Gantung Situ Gunung, Ini Rekomendasi Destinasi Wisata di Sukabumi

Situ Gunung Sukabumi ramai di media sosial lantaran telah mencuri perhatian aktor Hollywood Will Smith. Berikut destinasi wisata lain di Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Profil Jembatan Gantung Situ Gunung yang Menjadi Perhatian Will Smith

21 hari lalu

Profil Jembatan Gantung Situ Gunung yang Menjadi Perhatian Will Smith

Jembatan Gantung Situ Gunung sedang menjadi perbincangan di media sosial, termasuk aktor Hollywood Will Smith. Apa istimewanya?

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya