Arkeolog Temukan Mata Air dan Udang di Gua "Alien" Lembah Baliem

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 30 Juni 2019 07:50 WIB

Lukisan dinding gua prasejarah di Gua Kontilola di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua. (Dok. Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Balai Arkeologi Papua, yang sedang melakukan penelitian pemukiman masa pra-sejarah, kembali menemukan sumber air tawar dengan udang transparan di dalamnya. Temuan itu didapat di dalam Gua Kontilola di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Baca juga: Tim Arkeolog Temukan Udang Selingkuh di Gua Prasejarah Papua

"Di dalam ruang gua yang gelap terdapat sumber air tawar, yang merupakan kumpulan air yang menetes dari stalagtit,. Dalam sumber air ini udang tersebut ditemukan," kata arkeolog Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, kepada Tempo, Minggu, 30 Juni 2019.

Gua ini terletak 1650 meter di atas permukaan laut. Gua Kontilola sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung di Lembah Baliem.

Gua ini oleh wisatawan dikenal sebagai gua yang di dindingnya terdapat lukisan gambar alien. Menurut Hari Suroto, eksplorasi arkeologi oleh Tim Balai Arkeologi Papua di Gua Kontilola pada Sabtu, 29 Juni 2019, menunjukkan bahwa yang dimaksud gambar alien oleh wisatawan ini, sebenarnya termasuk sebagai rock art atau seni gambar cadas yang dibuat oleh manusia prasejarah.

Advertising
Advertising

"Gambar alien yang terdapat di Gua Kontilola sesungguhnya merupakan gambar manusia. Pada masa prasejarah, teknik menggambar manusia pada masa itu masih sangat sederhana," kata Hari.

Situs Gua Kontilola berdasarkan cerita rakyat yang dipercaya oleh masyarakat Kurulu, dulu merupakan tempat tinggal nenek moyang mereka. Eksplorasi arkeologi juga menemukan spesies udang bertubuh transparan berukuran 1 -1,5 cm.

Tim Balai Arkeologi Papua menemukan mata air dan udang dalam penelitian di Gua Kontilola di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (29/6/2019). (Dok. Hari Suroto/Balar Papua)

Menurut Hari Suroto, penelusuran informasi ke masyarakat sekitar gua, mereka baru mengetahui jika di dalam gua terdapat udang transparan ini. Udang bertubuh transparan juga sebelumnya ditemukan Tim Balai Arkeologi Papua dalam eksplorasi arkeologi di Situs Gua Togece, Kampung Parema, Distrik Wesaput, Kabupaten Jayawijaya.

Keberadaan air ini sangat penting dalam sebuah pemukiman prasejarah. "Manusia prasejarah dalam memilih lokasi sebagai tempat tinggal, didasari oleh tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali. Selain itu, keberadaan sumber air tawar juga menjadi pertimbangan, serta ketersediaan sumber makanan di lingkungan sekitar," kata Hari.

Untuk mencapai gua ini, kita harus mendaki tebing yang lumayan curam. Menurut Hari, manusia prasejarah memilih tempat tinggal seperti Gua Kontiola ini juga dengan pertimbangan keamanan dari serangan binatang buas dan juga musuh.

"Gua yang terletak di ketinggian, dianggap sangat strategis, aman dari serangan musuh atau serangan binatang buas," katanya.

Dalam penelitian sebelumnya, tim arkeolog pernah menemukan alat batu di gua ini.

Berita terkait

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

32 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

34 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

35 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

37 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

8 November 2023

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

Di sebuah lokasi, tim arkeologi Israel sedang memilah-milah abu dan puing-puing, berharap menemukan sisa-sisa manusia dan dapat mengidentifikasinya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

28 Oktober 2023

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

Arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy temukan Gua Ashabul Kahfi di daerah Ar-Raheib di Yordania pada 1963.

Baca Selengkapnya

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

28 September 2023

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

Hopewell Ceremonial Earthworks sebuah bangunan prasejarah yang ditemukan di tengah Ohio, kini termasuk dalam Situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kisah Sprinkler Tak Sanggup Padamkan Kebakaran Museum Nasional

26 September 2023

Kisah Sprinkler Tak Sanggup Padamkan Kebakaran Museum Nasional

Kebakaran Museum Nasional Indonesia membuat prihatin banyak pihak, termasuk arkeolog.

Baca Selengkapnya