Situs Pemukiman Neolitik Ditemukan di Yerusalem, Akan Digusur

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 18 Juli 2019 08:00 WIB

Situs zaman neolithikum di Yerusalem. ( Yaniv Berman/Israel Antiquities Authority)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah ekskavasi menemukan situs pemukiman dari masa Neolitik berumur 9 ribu tahun di luar Kota Yerusalem. Sayangnya, situs penting ini akan digusur pembangunan jalan baru, demikian laman Live Science mengabarkan, Rabu, 17 Juli 2019.

Badan otoritas arkeologi Israel menyebutkan, hasil penelitian menemukan situs yang dihuni di akhir Zaman Batu itu, sudah menerapkan teknologi canggih. Mereka kemungkinan adalah petani yang telah menyimpan benih - termasuk lentil, buncis dan kacang-kacangan - di sebuah lumbung.

Orang-orang kuno ini juga memelihara kambing, seperti yang ditunjukkan oleh sisa-sisa hewan di situs, dan mereka berdagang dengan wilayah tetangga, yang sekarang disebut Turki, Yordania, dan daerah di sekitar Laut Merah.

"Ini adalah pertama kalinya pemukiman skala besar dari periode Neolitik - 9.000 tahun yang lalu - ditemukan di Israel," kata Hamoudi Khalaily, arkeolog dari Otoritas Purbakala Israel. "Setidaknya 2.000 hingga 3.000 orang tinggal di sini."

Para arkeolog sebenarnya sudah mengetahui situs Motza ini sejak lama. Namun, sekarang setelah pemerintah berencana untuk membangun jalan raya baru di sana, Otoritas Purbakala Israel mengirim tim untuk melakukan penggalian penuh atas pemukiman Neolitik, kata Direktur Otoritas Purbakala Israel Vardi kepada Live Science.

Advertising
Advertising

Upaya ini menjadi penggalian terbesar situs Neolitik di negara itu, katanya.

Selama Neolitikum, kelompok pemburu-pengumpul mulai bertani dan membuat pemukiman permanen. Jadi, tidak mengherankan ketika mereka menemukan gedung-gedung besar dengan kamar-kamar, fasilitas umum dan tempat untuk ritual.

Gang-gang berada di antara gedung-gedung, menunjukkan bahwa pemukiman memiliki tata letak yang canggih. Beberapa bangunan bahkan memiliki lantai plester.

Tim juga menemukan penguburan di bawah dan di sekitar rumah. Beberapa makam juga memiliki barang bekal kubur. Beberapa bekal kubur berasal dari tempat lain termasuk manik-manik obsidian dari Anatolia (Turki modern) dan kerang dari Laut Mediterania dan Laut Merah, yang menunjukkan bahwa penghuni situs ini berdagang dengan daerah tetangga.

Penggalian juga menemukan beberapa gelang batu dan mutiara, yang berukuran kecil, kemungkinan dikenakan oleh anak-anak atau remaja, kata Vardi.

Dia menambahkan bahwa satu penguburan menunjukkan gelang ini dikenakan di lengan atas.

Situs ini juga memiliki ribuan batu panah untuk berburu, kapak untuk menebang pohon, bilah sabit dan pisau, serta patung-patung yang gayanya berasal dari zaman Neolitikum. Penanggalan radiokarbon dari benih yang ditemukan di situs menunjukkan bahwa orang tinggal di sana antara 9.000 dan 8.800 tahun yang lalu, kata Vardi.

Selain bercocok tanam dan memelihara kambing, masyarakat Motza memelihara sapi dan babi. Mereka juga berburu binatang buruan, seperti rusa, serigala dan rubah, seperti yang ditunjukkan oleh sisa-sisa binatang di situs.

"Berdasarkan data yang kami miliki dan dari fauna, kami menduga orang-orang di lokasi itu adalah petani," kata Vardi.

Setelah periode Neolitikum berakhir, orang-orang terus tinggal di sana. Jelas mengapa tempat ini sangat diinginkan, kata Vardi, karena dekat dengan mata air besar dan beberapa mata air kecil.

Situs neolitik ini sekarang berjarak 5 kilometer dari Yerusalem, di tepi Sungai Sorek. Seluruh situs Motza berukuran 30 hingga 40 hektar. Setelah penggalian berakhir, tim arkeolog berencana untuk menerbitkan beberapa makalah dan artikel, serta menempatkan beberapa artefak di museum untuk dilihat publik, kata Vardi.

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

13 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

28 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

33 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

34 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

35 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

37 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

38 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

39 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

47 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya