Waspada, Ada Ransomware Baru yang Menyebar Melalui SMS

Rabu, 31 Juli 2019 06:05 WIB

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti ESET menemukan keluarga ransomware baru bernama Android / Filecoder.C. Ransomware baru itu menggunakan daftar kontak korban untuk menyebar lebih jauh melalui pesan SMS yang berisi tautan berbahaya.

Peneliti ESET yang memimpin penyelidikan, Lukas Stefanko memberikan wawasan lebih lanjut tentang kampanye ransomware yang ditemukan perusahaan.

Seperti dilansir laman Techradar, baru-baru ini, ransomware Android / Filecoder.C, didistribusikan pada topik terkait konten dewasa di Reddit dan untuk waktu yang singkat melalui forum pengembang XDA. Ransomware ini mendapat perhatian para peneliti ESET karena mekanisme penyebarannya yang unik.

Sebelum mulai mengenkripsi file, ransomware mengirim sejumlah pesan teks ke setiap alamat dalam daftar kontak korban yang berisi tautan berbahaya ke file instalasi ransomware. Selain mekanisme penyebarannya yang tidak tradisional, Android / Filecoder.C mengandung beberapa anomali dalam enkripsi.

"Kampanye yang kami temukan kecil dan agak amatir. Ransomware itu sendiri cacat, terutama dalam hal enkripsi yang kurang diimplementasikan. Setiap file yang dienkripsi dapat dipulihkan tanpa bantuan dari penyerang," kata Stefanko.

Ransomware tidak termasuk arsip besar (lebih dari 50 MB) dan gambar kecil (di bawah 150 KB). Daftar fileytpes to encrypt, juga berisi banyak entri yang tidak terkait dengan Android, juga tidak memiliki beberapa ekstensi khas untuk Android.

Tidak seperti ransomware Android biasa, Android/ Filecoder.C tidak mencegah pengguna mengakses perangkat mereka dengan mengunci layar. Selain itu tebusan tidak ditetapkan sebagai nilai hardcoded dan sebaliknya jumlah yang diminta oleh penyerang dibuat secara dinamis menggunakan UserID yang ditugaskan oleh ransomware kepada korban tertentu.

Proses itu menghasilkan jumlah tebusan yang unik untuk setiap korban, jatuh di kisaran 0,01 hingga 0,02 BTC. "Namun, jika pengembang memperbaiki kekurangan dan distribusi menjadi lebih maju, ransomware baru ini bisa menjadi ancaman serius," tutur Stefanko.

Untuk mencegah korban ransomware, ESET merekomendasikan agar selalu memperbarui perangkat, hanya unduh aplikasi dari Google Play atau toko aplikasi terkemuka lainnya. Periksa peringkat dan ulasan aplikasi sebelum pemasangan, perhatikan izin yang diminta oleh aplikasi, juga gunakan solusi keamanan seluler untuk melindungi perangkat.

TECHRADAR | BLEEPINGCOMPUTER


Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

4 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

9 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

31 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

55 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

55 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

19 Januari 2024

Fakta-fakta Data PT KAI Diduga Dibobol Peretas

Peretasan data PT KAI itu disebut dilakukan oleh geng ransomware bernama Stormous.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya