Ini Langkah Ilmuwan Selamatkan Badak Putih dari Kepunahan

Senin, 26 Agustus 2019 10:50 WIB

Badak putih utara Najin dan anaknya Fatu, merupakan dua badak terakhir dari sub spesies ini. (phys.org)

TEMPO.CO, Jakarta - Para dokter hewan berhasil memanen sel telur dari dua badak putih utara yang masih hidup. Para ilmuwan di Kenya menjelaskan bahwa langkah tersebut membawanya selangkah lebih dekat untuk membuat spesies itu kembali dari jurang kepunahan.

Ilmu pengetahuan adalah satu-satunya harapan bagi badak putih setelah kematian jantan terakhir tahun lalu, bernama Sudan, di Ol Pejeta Conservancy di Kenya. Dua betina, Najin, 30 tahun, dan putri Fatu, 19 tahun, adalah yang selamat dari subspesies badak putih, dan hidup di bawah pengawal bersenjata 24 jam di Ol Pejeta.

"Itu adalah keberhasilan besar, kemarin sepuluh oosit dipanen yang merupakan jumlah yang kami harapkan," kata Jan Stejskal, dari Kebun Binatang Dvur Kralove di Republik Ceko, yang pada 2009 mengirim empat badak putih utara ke Kenya dalam upaya mendorong untuk berkembang biak.

Oosit merupakan sebuah sel dalam ovarium yang mengalami meiosis untuk membentuk ovum. Namun, menurut laman Phys, akhir pekan lalu, Fatu memiliki lesi degeneratif di rahimnya. Sedangkan Najin memiliki kaki belakang lemah yang dapat menyebabkan komplikasi jika dia hamil.

Badak menjalani prosedur berisiko yang dilakukan oleh tim dokter hewan internasional. Badak dibius selama hampir dua jam, dan sel telur mereka diekstraksi menggunakan teknik yang telah bertahun-tahun dilakukan penelitian dan pengembangan.

"Setelah mengetahui bahwa kedua betina tersebut mandul pada 2014. Lebih dari 15 kebun binatang Eropa telah memberi lampu hijau untuk betina badak putih selatan mereka, untuk menjalani teknik ekstraksi telur yang baru dikembangkan," ujar Stejskal.

Pada Juli 2018, embrio badak pertama kali diciptakan, perkawinan silang badak putih selatan dan utara. Oosit dari Najin dan Fatu diterbangkan ke laboratorium di Italia, yang akan dibuahi dengan sperma beku secara kriogenik, di mana ada sampel dari empat badak jantan.

Sekarang ilmuwan harus mengembangkan teknik untuk mentransfer embrio menjadi badak. Ini telah dicoba di badak putih selatan, tapi belum berhasil. Maka, ini adalah perlombaan melawan waktu untuk mengekstraksi lebih banyak telur dari betina putih utara yang masih hidup.

Tim yang mengerjakan proyek ini meliputi Ol Pejeta, laboratorium biotek Italia Avantea, kebun binatang Ceko Dvur Kralove, Kenya Wildlife Service (KWS) dan Institut Leibniz Jerman yang berbasis di Kebun Binatang dan Penelitian Satwa Liar.

"Sebagai ilmuwan, kami memperoleh begitu banyak hasil dan informasi tentang biologi reproduksi dan reproduksi berbantuan yang dapat membantu spesies lain yang tidak begitu dekat dengan kepunahan seperti badak putih utara," tutur Frank Goritz, kepala dokter hewan di Leibnitz.

Richard Vigne, direktur pelaksana Ol Pejeta, mengatakan upaya untuk melestarikan spesies badak putih yang terancam itu penting untuk menyoroti krisis kepunahan saat ini yang menjadi tanggung jawab kita sebagai manusia.

PHYS | OL PEJETA CONSERVANCY


Berita terkait

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

12 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

43 hari lalu

Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

27 Februari 2024

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.

Baca Selengkapnya

15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

27 Desember 2023

15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

Hewan punah belum tentu benar-benar hilang di dunia ini. Ada yang berhasil ditemukan kembali.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

22 November 2023

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

Taman Nasional Way kambas memiliki penghuni baru berupa seekor badak.

Baca Selengkapnya

Hilang Selama 62 Tahun, Mamalia Ini Kembali Ditemukan di Papua

12 November 2023

Hilang Selama 62 Tahun, Mamalia Ini Kembali Ditemukan di Papua

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan mamalia yang sudah hilang sejak puluhan tahun lalu, echidna paruh panjang attenborough.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

22 Oktober 2023

Riset BRIN: Perubahan Iklim Sebabkan Tumbuhan Punah

BRIN menyatakan perubahan iklim yang memicu kenaikan karbon hingga suhu air laut menjadi salah satu faktor punahnya tumbuhan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

24 September 2023

Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

Total ada 23.290 ekor badak sampai akhir 2022 atau naik 5.2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

22 September 2023

Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

Kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hari Badak Sedunia, intip keistimewaan binatang badak ini.

Baca Selengkapnya