Arkeolog Teliti Gua Fakfak,Temukan Lukisan Dinding Motif Alien

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 6 September 2019 07:30 WIB

Lukisan di dinding Gua Andarewa, Fakfak, Papua Barat, yang diteliti Balai Arkeologi Papua, Agustus 2019. Motif matutuo, atau perwujudan roh nenek moyang (kiri) dan motif manusia. (Dok Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Balai Arkeologi Papua meneliti pemukiman dari zaman prasejarah di Gua Andarewa, Fakfak, Papua Barat.

Menurut arkeolog Hari Suroto, tim dengan 7 peneliti ini berhasil menemukan gerabah dan lukisan dinding gua bermotif manusia dan fauna air.

"Gerabah merupakan bukti kehadiran penutur Austronesia di pesisir Papua 3000 tahun yang lalu," kata Hari Suroto, Kamis, 5 September 2019. Gua Andarewa merupakan wilayah Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Menurut arkeolog Australia Peter Bellwood pada 1979, ras Austronesia datang ke Papua dan Pasifik Selatan 3.000 tahun lalu.

Bukti kedatangan ras Austronesia ke Papua adalah adanya pohon pinang hutan di sekitar gua dan digunakannya gerabah.

Advertising
Advertising

Gua Andarewa merupakan situs hunian prasejarah, dari masa mesolitik (10.000 hingga 5.000 tahun lalu) hingga neolitik (3.000 tahun lalu).

Gua Andarewa, Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, merupakan hunian prasejarah dari masa neolitikum (3.000 tahun lalu). (Dok. Hari Suroto/Balar Papua)

Di dinding gua ini juga ditemukan gambar prasejarah berwarna hitam dengan motif manusia dan fauna air. Warna hitam ini berbeda dengan lukisan dinding di kawasan Pantai Berau, tidak jauh dari gua, yang berwarna kemerahan dari bahan oker.

Lukisan dinding gua Andarewa terdiri atas motif manusia dan motif matutuo, atau perwujudan roh nenek moyang. "Motif matutuo sering oleh publik lebih populer disebut sebagai gambar alien," kata Hari Suroto.

Lukisan warna hitam ini dibuat dengan arang, yang menunjukkan masyarakatnya sudah mengenal gerabah.

Kawasan Teluk Berau mulai dikenal di Eropa tahun 1940, melalui penelitian J. Roder dari Universitas Frankfurt, Jerman, yang mempublikasikan hasil penelitiannya dalam buku Ergebnisse einer Probegrabung in der Hohle Dudumunir aug Arguni, Mac Cluer Gulf.

Menurut Roder, lukisan gua berwarna hitam usianya lebih muda daripada lukisan yang berwarna merah. Lukisan berwarna merah dibuat oleh manusia pada masa mesolitik, dengan ciri utama penggunaan alat serpih, sedangkan lukisan berwarna hitam dibuat oleh manusia yang mengenal budaya gerabah.

Berita tentang penelitian arkeologi lainnya, bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

39 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

41 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

41 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

44 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Profil Mamat Alkatiri, Komika Sarjana Kedokteran Gigi yang Sunting Gadis Asal Mamuju

54 hari lalu

Profil Mamat Alkatiri, Komika Sarjana Kedokteran Gigi yang Sunting Gadis Asal Mamuju

Mamat Alkatiri resmi melamar seleb TikTok. Simak artikel ini untuk mengetahui profil lengkap komika ini!

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Belum Bisa Dipastikan Korban TPPO

28 Januari 2024

Kasus Mayat dalam Kontainer di Tanjung Priok, Belum Bisa Dipastikan Korban TPPO

Keluarga HG sudah kehilangan wanita itu selama dua bulan, sebelum muncul kabar penemuan mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

26 Januari 2024

Identitas Mayat Dalam Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Terungkap, Wanita Asal Fakfak

Identitas mayat dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok terungkap. Korban berinisial HG, 38 tahun, wanita asal Fakfak, Papua Barat

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Jejak Kroni Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Megaproyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak

2 Desember 2023

Jejak Kroni Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Megaproyek Kawasan Industri Pupuk Fakfak

Dugaan konflik kepentingan mencuat dengan keberadaan sejumlah orang dekat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Kawasan Industri Pupuk Fakfak.

Baca Selengkapnya