Ini Perbedaan Asteroid, Komet, dan Meteor

Selasa, 10 September 2019 06:45 WIB

Para ilmuwan memperingatkan bahwa NASA tidak bisa menangkal Asteroid Bennu pada 2135. Kredit: NASA/Daily Mail

TEMPO.CO, Bandung - Dunia luar angkasa tidak hanya berisi planet dan bintang. Benda-benda langit yang lebih kecil ukurannya pun bergentayangan, yaitu asteroid, meteor, dan komet. Sebagian jatuh ke bumi dan diyakini membawa kehidupan sekaligus kematian.

Di antara asteroid, meteor, dan komet, sebagian di antara kita ada yang belum bisa membedakannya.

Penggiat astronomi dari komunitas Langit Selatan di Bandung Avivah Yamani mengatakan, istilah asteroid merujuk pada sekumpulan obyek langit yang berkumpul di antara planet Mars-Jupiter. Nama asteroid muncul pada 1850-an. “Diduga, obyek-obyek (asteroid) ini merupakan materi awal pembentukan tata surya yang gagal membentuk planet,” kata dia, Senin, 9 September 2019.

Celah di antara Mars dan Jupiter itu kemudian dikenal dengan nama Sabuk Utama Asteroid. Di sana taksirannya ada 1,1 juta hingga 1,9 juta asteroid. Ukuran dan bentuknya sangat beragam , ada yang lebih dari satu kilometer panjangnya dan banyak yang jauh lebih kecil. Sebagian dari asteroid ada yang mengembara mengitari matahari dari dekat bumi dan memotong orbit bumi.

Mengutip dari laman Langit Selatan, sampai 2017 tercatat lebih dari 16.294 asteroid di dekat bumi dan 1.786 di antaranya berpotensi membahayakan bumi. Asteroid merupakan obyek yang disusun oleh logam, batuan, es, dan elemen-elemen yang tidak mudah ditemukan di Bumi. Antar asteroid diketahui bisa membentuk kesatuan obyek.

Advertising
Advertising

Komet Hartley 2. AP/ NASA/JPL-Caltech/University of Maryland

Komet, kata Avivah, merupakan tamu jauh bagi Bumi dan planet-planet dalam tata surya. “Komet datang dari dua kawasan luar tata surya kita,” ujarnya. Wilayah terjauh disebut Awan Oort, sementara yang terdekat dinamakan Sabuk Kuiper.

Setiap komet punya inti berupa batuan es yang padat hingga disebut bola salju dari tepi luar tata surya. Komposisi komet yaitu dua pertiganya merupakan es dan salju, selebihnya debu batuan.

Ketika mendekati matahari, suhu komet naik dan lapisan esnya mengalami pemanasan serta penguapan. Selain membentuk koma atau awan debu dan gas yang menyelubungi inti komet, terbentuk pula ekor komet. “Panjangnya bisa mencapai 100 kilometer,” ujar Avivah.

Komet yang beberapa kali mendekati matahari bisa kehilangan ekornya hingga sisanya tampak seperti asteroid. Komet bisa menabrak suatu planet karena orbitnya dekat dan kena tarikan gravitasi planet.

Sebuah meteor melesat melintasi langit dekat Monumen Revolusi selama puncak hujan meteor Perseid di Prijedor, Bosnia dan Herzegovina 12 Agustus 2019. Puncak hujan meteor Perseid diprediksi dari sekitar pukul 22.00 sampai subuh. REUTERS/Dado Ruvic

Ekor komet yang dilintasi Bumi menciptakan meteor. Material ekor komet yang terlepas dan tertarik gravitasi Bumi bergesekan dan terbakar di atmosfer. Lesatannya biasa disebut sebagai bintang jatuh. Dalam jumlah banyak lazim disebut hujan meteor.

Berita terkait

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

3 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

8 jam lalu

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

Keunikan malam puncak hujan meteor ini adalah meteornya bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley.

Baca Selengkapnya

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

34 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

10 November 2023

Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.

Baca Selengkapnya

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.

Baca Selengkapnya