Sriwijaya Disebut Fiktif, Arkeolog: Bikin Masyarakat Gagal Paham

Selasa, 10 September 2019 13:11 WIB

Prasasti Kedukan Bukit terdapat tiga pertanggalan, yaitu 23 April 582, 19 Mei 682, dan 16 Juni 682. Pertanggalan ini merupakan proses pembentukan wanua di Kerajaan Sriwijaya. (Facebook/Bambang Budi Utomo)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Utama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Bambang Budi Utomo kembali memberikan tanggapan mengenai Kerajaan Sriwijaya yang sempat ramai dibicarakan karena disebut fiktif. Tomi sapaan Bambang menceritakannya melalui akun media sosial Facebook pribadinya Bambang Budi Utomo.

"Entah sedang mabuk apa, seorang kakek (Ridwan Saidi) merancau tentang prasasti-prasasti Sriwijaya. Celakanya, tidak seluruh anggota masyarakat tahu kalau kakek itu sedang merancau. Akibatnya banyak masyarakat yang tidak tahu apa aksara yang dipahatkan pada batu prasasti, apa bahasanya, apalagi apa artinya," tulis Tomi, Senin, 9 September 2019.

Sebelumnya, Budayawan Betawi Ridwan Saidi dalam dua video di kanal Youtube mengatakan, Kerajaan Sriwijaya fiktif dan dianggapnya sebagai gabungan bajak laut. Dua video yang berisi pernyataan Babe Ridwan tentang Sriwijaya ini diunggah oleh akun YouTube bernama Macan Idealis.

Video pertama berdurasi 15 menit diunggah pada 23 Agustus 2019, sedangkan video kedua berdurasi 20 menit diunggah pada 24 Agustus 2019.

Tomi mencatat bahwa Babe Ridwan melontarkan kata-kata bahwa prasasti-prasasti Sriwijaya yang ada di Sumatra, terutama di Palembang semuanya kopian dari prasasti-prasasti yang ada di Champa. Tomi sebenarnya tidak ingin menanggapi Babe Ridwan, tapi harga dirinya merasa dijatuhkan akibat pernyataan tentang Sriwijaya fiktif itu.

Advertising
Advertising

"Saya sebagai peneliti arkeologi yang sudah lebih dari 30 tahun meneliti Sriwijaya. Saya sangat khawatir akan pemahaman masyarakat terhadap rancauan si Kakek. Bahasa gaulnye masyarakat bisa gagal paham. Emang sih, kalau kita perduli akan sikit repot," tulis Tomi.

Tomi menguraikan secara singkat beberapa prasasti Sriwijaya yang dianggapnya penting. Kedatuan Sriwijaya-demikian akrabnya disebut-merupakan sebuah institusi yang terdiri dari kumpulan para datu, dimana pada awal berdirinya dipimpin oleh Dapunta Hyan Sri Jayanasa.

Di Nusantara, Tomi menjelaskan, Sriwijaya merupakan satu-satunya institusi yang perjalanan sejarahnya dicatat dalam prasasti. Atau dapat dikatakan merupakan institusi yang punya “akte kelahiran”.

"Prasasti-prasasti Sriwijaya (utuh maupun fragmen) yang ditemukan seluruhnya berjumlah sekitar 31 buah prasasti batu di Provinsi Lampung, Jambi, Bangka-Belitung, dan Sumatera Selatan," ujar Tomi. "Tempat yang terbanyak ditemukan prasasti Sriwijaya ada di Palembang, seluruhnya berjumlah 23 buah."

Tomi melanjutkan, tiga di antaranya penting untuk menentukan bahwa kota awal Sriwijaya (abad ke-7 Masehi) ada di Palembang, yaitu Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, dan Prasasti Telaga Batu. Prasasti-prasasti Sriwijaya, Tomi berujar, ditulis dalam aksara Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.

"Inilah keistimewaan prasasti-prasasti Sriwijaya dimana Bahasa Melayu pertama kalinya ditulis/dipahatkan pada prasasti batu, dan memang di daerah sekitar Selat Karimata – Selat Malaka – Laut Natuna Utara/Tiongkok Selatan Bahasa Melayu dipakai sebagai Lingua Franka (bahasa pergaulan)," tutur Tomi.

Di Jawa pada masa Kerajaan Medan, Bahasa Melayu ditulis dalam aksara Jawa Kuno, misalnya Prasasti Dan pu Hawan Glis. Terakhir setelah agama Islam masuk Bahasa Melayu ditulis dalam aksara Jawi (aksara Arab). Tomi juga sedikit menjelaskan isi dari prasasti-prasasti tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan, cuitan Tomi tentang Sriwijaya disukai oleh 177 orang, dengan komentar 56, dan dibagikan sebanyak 60 kali.

Berita terkait

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

40 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

8 November 2023

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

Di sebuah lokasi, tim arkeologi Israel sedang memilah-milah abu dan puing-puing, berharap menemukan sisa-sisa manusia dan dapat mengidentifikasinya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

28 Oktober 2023

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

Arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy temukan Gua Ashabul Kahfi di daerah Ar-Raheib di Yordania pada 1963.

Baca Selengkapnya

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

28 September 2023

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

Hopewell Ceremonial Earthworks sebuah bangunan prasejarah yang ditemukan di tengah Ohio, kini termasuk dalam Situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kisah Sprinkler Tak Sanggup Padamkan Kebakaran Museum Nasional

26 September 2023

Kisah Sprinkler Tak Sanggup Padamkan Kebakaran Museum Nasional

Kebakaran Museum Nasional Indonesia membuat prihatin banyak pihak, termasuk arkeolog.

Baca Selengkapnya