Warga beraktivitas di tenda sementara pascagempa bumi Maluku di dusun Wainuru, Maluku Tengah, Maluku, Ahad, 29 September 2019. Gempa Ambon yang berkekuatan Magnitudo 6,5 itu juga menyebabkan 20 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka. ANTARA/Ella fe Fretes
TEMPO.CO, Jakarta - Warga yang meninggal akibat gempa Ambon hingga saat ini terdata sebanyak 34 orang di seluruh Provinsi Maluku.
"Ya, di Ambon 13 orang meninggal dunia. Total seluruh Maluku 34 orang," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat, yang dihubungi dari Jakarta, Senin, 30 September 2019.
Harry merinci korban meninggal tersebut sebanyak 13 orang merupakan warga Kota Ambon, dan sebanyak 15 orang warga Kabupaten Maluku Tengah dan enam jiwa warga Kabupaten Seram Barat.
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat penyerahan bantuan, menyatakan data per Senin (30/9) seluruh Maluku ada 34 jiwa yang meninggal akibat gempa Ambon. Mensos secara langsung menyerahkan bantuan santunan ahli waris kepada korban gempa di Kota Ambon pada Senin.
Ahli waris dari warga yang meninggal dunia mendapatkan santunan ahli waris masing-masing sebesar Rp15 juta.
Data Kementerian Sosial mencatat sebanyak enam warga mengalami luka berat, 150 orang luka ringan dan 136.780 jiwa mengungsi akibat terdampak gempa berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Maluku pada Kamis (26/9) pukul 06.46 WIB.
Selain itu, gempa bumi juga menyebabkan 698 rumah, 2 jembatan, 16 rumah ibadah dan satu ruas jalan rusak.
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan Rp1,3 miliar untuk bantuan tanggap darurat gempa Ambon dengan rincian Rp800 juta bantuan logistik, Rp51 juta bantuan beras dan Rp450 juta santunan untuk ahli waris.
Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.