Begini Pemetaan LIPI Tentang Potensi Likuefaksi di Kota Padang

Selasa, 1 Oktober 2019 15:22 WIB

Ilustrasi gempa. freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI melakukan penelitian dan pemetaan potensi likuefaksi di wilayah Kota Padang sejak 2006 hingga 2013. Melalui Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, fokus penelitian mengkaji potensi penurunan tanah akibat fenomena likuefaksi.

"Nah berdasarkan hasil penelitian tersebut, hampir semua wilayah dataran di Kota Padang berpotensi mengalami penurunan tanah akibat likuefaksi dengan besaran penurunan yang berbeda," ujar Peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Adrin Tohari, kepada Tempo, Senin, 30 September 2019.

Likuefaksi pernah terjadi di Kota Padang pada September 2009, tapi dampak yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Berbeda dengan likuefaksi di Kota Palu, Balaroa dan Petobo serta di Kabupaten Sigi (Jono Oge, Lolu dan Sibalaya Selatan) terjadi tahun lalu bersamaan dengan gempa bumi dan tsunami yang meratakan beberapa wilayah Sulawesi Tengah itu.

Likuefaksi adalah suatu fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah pasir lepas yang jenuh air akibat goncangan gempa bumi. Sehingga mengakibatkan lapisan pasir berperilaku seperti cairan. Likuefaksi terjadi saat guncangan gempa bumi terjadi.

"Wilayah dekat pesisir pantai dan aliran sungai, kata Adrin, cenderung masuk dalam zona kerentanan penurunan tanah yang tinggi. Hasil penelitian dan pemetaan juga telah divalidasi dengan data fenomena penurunan tanah yang terjadi saat gempa bumi 2009," kata Adrin.

Hasil penelitian dan pemetaan ini juga telah dijadikan acuan dalam revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang 2010-2030. Ada beberapa zonasi kerentanan penurunan tanah akibat likuefaksi untuk wilayah Kota Padang.

Pertama adalah zona kerentanan sangat rendah meliputi daerah kaki perbukitan di Koto Tangah, Pauh, Kuranji, Lubuk Kilangan, dan Lubuk Begalung. Kedua, zona kerentanan rendah meliputi wilayah di Bungo Pasang, Air Pacah, Sungai Sapieh, Tabing Banda Gadang, Sawahan, Parak Laweh, dan Koto Panjang Ikur Koto.

"Sementara, untuk zona kerentanan menengah, termasuk daerah-daerah di Air Tawar Barat, Purus, Dadok Tunggul Hitam. Lubuk Buaya bagian timur, Air Tawar Timur, Batang Kabung Ganting, dan Bungus Teluk Kabung," kata Adrin.

Zona kerentanan tinggi termasuk daerah di Nan Tigo, Lubuk Buaya bagian barat, Padang Sarai, Parupuk Tabing bagian barat, Kampung Jambak, Air Tawar Barat, Ulak Karang Selatan, Kurao Pagang, Kampung Jao, Flamboyan Baru, Batang Arau, dan Berok Nipah.

"Zona kerentanan sangat tinggi meliputi daerah di Pasir Nan Tigo, Lubuk Buaya, Bungo Pasang, Kp. Olo, dan Ulak Karang Utara," tutur Adrin.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mengungkap potensi likuefaksi terutama di daerah dengan radius 500 meter dari pantai di ibu kota Provinsi Sumatera Barat tersebut.

"Berdasarkan hasil kajian pakar dari Universitas Andalas, kawasan di Air Tawar hingga Lubuk Buaya terdapat potensi likuefaksi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Edi Hasymi kepada Antara di Padang, Minggu, 29 September 2019.

Ia mengemukakan pentingnya masyarakat mengantisipasi potensi bencana alam likuefaksi tersebut. "Jadi ini bukan untuk menakut-nakuti tetapi melakukan antisipasi sehingga masyarakat lebih siap jika ada bencana gempa untuk meminimalkan korban," ujarnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

2 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

18 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

3 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

4 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya