Gempa Susulan Kairatu Ambon Mencapai 1.120 Kali

Senin, 7 Oktober 2019 17:26 WIB

Seorang warga berjalan di area gedung Universitas Pattimura yang rusak ringan akibat gempa bumi di Ambon, Maluku, Kamis, 26 September 2019. ANTARA/Humas BNPB

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga Ahad 6 Oktober 2019 aktivitas gempa susulan Kairatu, Ambon, telah melampaui seribu kali. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pukul 13.00 WIB ada 1.120 kali gempa susulan.

“Gempa susulan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat mencapai 118 kali,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG.

Menurutnya, dalam setiap peristiwa gempa kuat terjadi deformasi batuan kerak bumi yang menyebabkan pergeseran blok batuan. Karena blok batuan yang bergeser sangat luas, terjadi ketidaksetimbangan gaya tektonik di zona tersebut.

“Akhirnya muncul gaya-gaya tektonik untuk mencari kesetimbangan menuju kondisi stabil,” ujarnya lewat keterangan tertulis.

Dalam proses mencari kesetimbangan gaya tektonik itu, terjadi deformasi-deformasi kecil pada batuan di sekitar pusat gempa utama. Bentuknya menjadi gempa susulan.

Advertising
Advertising

Gempa kuat yang terjadi memicu perubahan dan peningkatan tegangan (stress) di sekitar pusat gempa. Rentetan gempa susulan bisa dipastikan terjadi pada kawasan yang mengalami peningkatan stress di sekitar pusat gempa utama tersebut.

Lazimnya gempa kuat dengan magnitudo di atas 6,0, maka wajar jika terjadi aktivitas gempa susulan. Semakin besar magnitudo gempa, maka potensi gempa susulannya semakin banyak, apalagi jika ditunjang dengan kondisi batuan di wilayah tersebut yang rapuh.

Banyaknya aktivitas gempa bumi susulan di Kairatu, Ambon, menggambarkan karakteristik batuan di wilayah tersebut yang rapuh (brittle). BMKG meminta masyarakat tetap tenang, namun waspada. Bagi para pengungsi yang tempat tinggalnya masih kuat dan kokoh dibolehkan kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.

Sebaliknya bagi warga yang rumahnya sudah rusak dan membahayakan jika terjadi gempa, diminta untuk tidak dihuni dulu. “Dimohon kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada berita bohong terkait prediksi gempa dan tsunami,” katanya. Kabar itu disebarkan pihak yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Gempa Kairatu, Ambon, tercetus 26 September 2019 dengan magnitudo 6,5. BMKG memastikan pembangkit gempa Kairatu, Haruku, Masohi, dan Ambon berkaitan dengan aktifnya salah satu struktur sesar itu.

Karya tulis ilmiah berjudul “Tectonic evolution of North Seram Basin, Indonesia, and its control over hydrocarbon accumulation conditions” oleh Zhugang dkk pada 2016, menjadi petunjuk sumber pembangkit gempa Kairatu, Ambon. "Ada satu struktur sesar yang diduga memiliki kaitan yaitu Jalur Sesar Mendatar Kawa," kata Daryono.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

6 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

4 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

4 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya