Pemadam Kesulitan, Kebakaran Gunung Arjuno di Tebing Terjal

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 12 Oktober 2019 08:00 WIB

Metode water bombing yang dilakukan helikopter buatan Rusa di Gunung Arjuno pertama dilakukan di wilayah Provinsi Jawa Timur pada Sabtu, 3 Agustus 2019. FOTO: BPBD Kota Batu

TEMPO.CO, Malang - Tim Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo tengah berupaya untuk memadamkan api yang membakar kawasan hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur.

Kepala Seksi Perencanaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan UPT Tahura Raden Soerjo, Asep Kusdinar, mengatakan bahwa kebakaran terjadi di wilayah Blok Putuk Lembu, Gunung Arjuno, yang terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

"Personel yang diturunkan sebanyak delapan orang, sejak pukul 05.00 WIB. Petugas langsung berusaha ke titik api, namun tidak bisa terjangkau karena berada pada tebing yang terjal," katanya saat dikonfirmasi Antara, Jumat, 11 Oktober, di Malang.

Asep menjelaskan, total luasan area yang terbakar pada Blok Putuk Lembu tersebut masih belum bisa diperkirakan, karena tim pemadam yang bertugas masih fokus pada penanganan kebakaran.

Menurut dia, upaya pemadaman api di Blok Putuk Lembu tersebut masih terkendala adanya angin yang cukup kencang dan lokasi api yang berada pada tebing yang cukup terjal, dan mempersulit tim pemadam yang bertugas.

Advertising
Advertising

"Saat ini api masih belum bisa dipadamkan, karena angin yang terlalu besar pada lokasi titik api," ujar Asep.

Pada Agustus 2019, kawasan Gunung Arjuno juga sempat mengalami kebakaran hutan. Saat itu, upaya pemadaman api bahkan harus mendatangkan helikopter water bombing, untuk melakukan operasi pemadaman api dari udara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada empat kali kejadian kebakaran di wilayah tersebut, yakni di wilayah Gunung Kembar satu dan dua, Blok Kokopan, Blok Plorotan, dan Blok Sidomulyo.

Untuk wilayah Jawa Timur sendiri, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa kejadian kebakaran hutan dan lahan akibat musim kemarau yang cukup panjang, di antaranya di Gunung Panderman, Gunung Semeru, dan Gunung Raung, demikian Asep Kusdinar.

ANTARA

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

21 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

51 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

51 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

51 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

51 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

56 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya