Arkeolog Temukan Fosil Kerang di Trinil, Umur 2 Juta Tahun

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 16 Oktober 2019 17:23 WIB

Fosil Kerang dan terumbu karang yang berhasil ditemukan oleh arkeolog Puslit Arkenas dengan Leiden University dan Museum Naturalis Biodiversity Center Belanda saat melakukan ekskavasi dan penelitian di sedimen Bengawan Solo di dekat Museum Trinil, Desa Soko, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. (Antara/HO)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) menemukan fosil kerang dan terumbu karang saat melakukan ekskavasi dan penelitian di sedimen Bengawan Solo di dekat Museum Trinil, Desa Soko, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Arkeolog dari Puslit Arkenas Shinatria Adhityatama, Senin, 14 Oktober 2019, mengatakan ekskavasi tersebut merupakan bagian dari penelitian kehidupan manusia purba pithecanthropus erectus yang telah dilakukan timnya sejak September 2018. Adapun, penelitian tersebut dilakukan atas kerja sama Puslit Arkenas dengan Leiden University dan Museum Naturalis Biodiversity Center Belanda.

"Sampai saat ini kami belum menemukan indikasi sisa-sisa dari tulang manusia. Tapi, nanti akan diseleksi lagi dan dianalisis lagi tulang-tulang yang didapatkan dari ekskavasi ini. Terbaru kami menemukan fosil cangkang kerang dan terumbu karang," ujarnya kepada wartawan di Ngawi.

Ia menjelaskan di lokasi tersebut para arkeolog banyak menemukan fosil cangkang kerang tridacna gigas, ostrea, coral favites dan coral meandrina. Fosil kerang dan terumbu karang purba tersebut, ditemukan di sejumlah titik di lokasi setempat.

Peneliti dari Leiden University dan Museum Naturalis Biodiversity Center Belanda, Josephine Joordens, mengatakan temuan fosil kerang dan terumbu karang tersebut memberi petunjuk baru tentang kapan perkiraan terbentuknya daratan di Ngawi dan bahkan Jawa.

"Kira-kira 2 sampai 2,5 juta tahun yang lalu, di sini laut. Jawa belum ada, belum ada tanah, hanya laut," kata Josephine.

Kemudian, diperkirakan sedikit demi sedikit, tanah lapisan dari gunung, yakni lapisan vulkanik, membentuk daratan.

Selain fosil kerang dan terumbu karang, juga ditemukan fosil ikan laut dan sebagian fosil terumbu karang yang kondisinya bekas diukir oleh tangan manusia. Temuan tersebut menunjukkan bahwa pernah ada kehidupan manusia purba di lokasi tersebut.

Selanjutnya, fosil-fosil itu dikumpulkan dan disimpan di Museum Trinil Ngawi untuk untuk diidentifikasi dan diteliti lebih lanjut oleh tim gabungan arkeolog dua negara tersebut.

Penelitian struktur lapisan tanah purba di lokasi tersebut hingga kini masih berlangsung. Penelitian arkeologis ini tersebut direncanakan berlangsung selama lima tahun.

Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

12 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

20 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

39 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

40 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

41 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

41 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

44 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

44 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

45 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya