Fosil Bulu Dinosaurus dan Burung 118 Juta Tahun Ditemukan

Kamis, 14 November 2019 09:24 WIB

Peneliti Jepang menemukan fosil kerangka dinosaurus baru di Kota Mukawa. NDTV/Global.Hokudai.ac.jp

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan internasional menganalisis koleksi 10 fosil bulu yang ditemukan di Australia. Fosil dinosaurus dan bulu burung berusia 118 juta tahun telah ditemukan dari endapan danau kuno yang dulu terletak di luar lingkaran kutub selatan.

Hal itu mengungkapkan keragaman yang tak terduga bahwa bulu-bulu seperti rambut berumbai itu juga berasal dari dinosaurus pemakan daging dengan tubuh berbulu halus. Juga ditemukan fosil bulu sayap dari burung primitif yang seharusnya digunakan untuk penerbangan.

Uniknya, fosil bulu dari Australia semuanya terkubur dalam sedimen berlumpur halus yang terakumulasi di dasar danau dangkal dekat Kutub Selatan selama Zaman Dinosaurus. "Kerangka dinosaurus dan bahkan tulang rapuh dari burung purba telah ditemukan di garis lintang tinggi purba sebelumnya,” ujar ilmuwan dari Universitas Uppsala di Swedia Benjamin Kear, dikutip Phys, Rabu, 13 November 2019.

Namun, Kear melanjutkan, hingga saat ini tidak ada bukti yang dikaitkan secara langsung bahwa dinosaurus menggunakan bulu untuk bertahan hidup di habitat kutub yang ekstrim. "Oleh karena itu, fosil bulu Australia ini sangat penting karena berasal dari dinosaurus dan burung-burung kecil yang hidup di lingkungan yang sangat dingin dengan bulan-bulan kegelapan kutub setiap tahun,” tutur Kear.

Bulu-bulu fosil ditemukan di Cagar Geologi Tempat Tidur Ikan Koonwarra, yang merupakan situs warisan yang terdaftar 145 km sebelah tenggara Melbourne di Victoria, Australia. Menurut Thomas Rich dari Melbourne Museum di Australia, bulu fosil diketahui dari Koonwarra sejak awal 1960-an, dan diakui sebagai bukti burung purba.

“Namun, sebaliknya hanya mendapat sedikit perhatian ilmiah. Penelitian kami adalah yang pertama kali secara komprehensif mendokumentasikan sisa-sisa ini, yang meliputi spesimen baru yang diperiksa menggunakan teknologi mutakhir,” kata Rich, yang juga memimpin banyak ekspedisi ke wilayah Koonwarra.

Serangkaian teknik mikroskopis dan spektroskopi canggih digunakan untuk menentukan anatomi dan pelestarian fosil dinosaurus Koonwarra dan bulu burung. "Bulu-bulu Koonwarra tersimpan dengan sangat luar biasa," kata pakar fosil Patricia Vickers-Rich dari Monash University dan Swinburne University of Technology di Melbourne.

Bahkan, Vickers-Rich melanjutkan, ada struktur kecil seperti filamen yang menyatukan bulu, sama seperti bulu burung modern. Namun, tidak seperti bulu burung yang kompleks secara struktural saat ini, yang dicirikan oleh cabang yang saling bertautan, berbagai jenis dinosaurus kecil memiliki penutup yang terdiri dari bulu-bulu proto yang lebih sederhana seperti rambut.

"Bulu-bulu proto dinosaurus digunakan untuk insulasi," kata Martin Kundr't dari Pavol Jozef Safarik University di Slovakia, peneliti. "Oleh karena itu, penemuan bulu proto di Koonwarra menunjukkan bahwa mantel bulu halus mungkin telah membantu dinosaurus kecil tetap hangat di habitat kutub kuno," tuturnya.

Beberapa bulu fosil yang ditemukan di Koonwarra dipajang di pameran 600 Juta Tahun di Museum Melbourne di Australia.

PHYS | MELBOURNE MESEUM


Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

6 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

21 Februari 2024

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.

Baca Selengkapnya

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

1 November 2023

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.

Baca Selengkapnya

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

19 Oktober 2023

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

Gagasan bahwa minyak berasal dari dinosaurus telah melekat pada banyak orang.

Baca Selengkapnya

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.

Baca Selengkapnya