Arkeolog Temukan Fosil Merpati Purba Berumur 120 Juta Tahun

Selasa, 19 November 2019 05:33 WIB

Merpati purba atau Fukuipteryx yang hidup 120 juta tahun lalu di Jepang. (SWNS.COm/Masarori Yoshida)

TEMPO.CO, Jakarta - Fosil salah satu burung pertama di dunia, merpati purba, yang terbang 120 juta tahun lalu, ditemukan di Jepang. Burung tersebut dijuluki Fukuipteryx, tulangnya yang sangat terawat ditemukan terkubur di dalam batu yang berasal dari periode Kapur Awal, ketika burung-burung pertama mulai muncul.

Fukuipteryx adalah burung primitif pertama dari zaman itu yang ditemukan di luar Cina, dan memaksa para ilmuwan untuk memikirkan kembali beberapa detail dalam evolusi burung. Merpati purba ini diduga hidup di pinggir sungai, dan mungkin jadi makanan pterosaurus dan dinosaurus karnivora lain.

"Burung itu mendiami lingkungan yang fluvial. Iklim sedang. Wilayah itu hangat dan lembab hampir sepanjang waktu, dengan musim kemarau pendek," ujar peneliti Takuya Imai dari Institute of Dinosaur Research di Fukui Prefectural University, Jepang, dikutip Daily Mail, baru-baru ini.

Makhluk itu memiliki bulu abu-abu dan coklat. Menurut para ilmuwan, burung tersebut bisa mengibaskan ekornya, dan mengepakkan sayapnya. Secara signifikan, kerangka tersebut dalam kondisi pygodata-style, kondisi kerangka di mana beberapa vertebra yang terakhir menyatu menjadi osifikasi tunggal, mendukung bulu-bulu ekor dan otot-otot.

Kerangka memiliki fitur dasar dari burung modern, tapi tidak ada dalam fosil burung Cretaceous awal lainnya, seperti Archaeopteryx, yang pernah dijuluki burung pertama di dunia. Fukuipteryx digali di sebuah tambang di pinggiran utara kota Katsuyama di Jepang tengah, kuburan dinosaurus yang terkenal.

"Sangat mungkin burung itu dimangsa, karena tidak memiliki isi usus. Rahangnya juga hilang," kata Imai. "Burung-burung ini tidak memiliki pygodata-style, sebuah pelat segitiga yang ditemukan di ujung tulang punggung untuk mendukung bulu ekor, yang merupakan fitur mendasar dari burung modern."

Penemuan itu dilaporkan dalam Communications Biology dan memberi penerangan baru pada evolusi burung. Sebelumnya, fosil burung Cretaceous yang paling awal diketahui adalah spesimen dua dimensi yang ditemukan di Cina timur laut.

"Spesimen ini, yang hidup selama zaman Kapur Awal sekitar 120 juta tahun yang lalu, dapat meningkatkan pemahaman kita tentang evolusi burung purba. Fukuipteryx berbagi beberapa fitur dengan Archaeopteryx, termasuk tulang selangka yang kuat, panggul, dan kaki," tutur Imai.

Archaeopteryx, ditemukan di Jerman, ada selama periode Jurassic Akhir, sekitar 160 hingga 140 juta tahun yang lalu. Meskipun secara umum dianggap sebagai burung pertama yang diketahui, karakteristik yang terkait dengan burung modern tidak muncul sampai masa Kapur.

Menurut Imai, Archaeopteryx adalah hewan transisi antara dinosaurus dan burung modern. Selain Archaeopteryx, burung primitif sebelumnya hanya dikenal dari ekosistem Kapur Awal di Cina timur laut yang dikenal sebagai Biota Jehol.

"Penemuan Fukuipteryx semakin meningkatkan distribusi geologis. Tampaknya mereka tidak terbatas pada lingkungan dataran tinggi yang relatif dingin di Kapur Awal di Cina timur laut," kata Imai.

DAILY MAIL | COMMUNICATION BIOLOGY


Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

11 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

21 Februari 2024

Cek Lagi, Berikut 5 Ciri Populer T-Rex yang Ternyata Cuma Mitos

Sejumlah pengetahuan populer mengenai Tyrannosaurus Rex alias T-Rex ternyata hanya mitos belaka. Berikut fakta-faktanya menurut studi.

Baca Selengkapnya

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

11 Januari 2024

Langka Golongan Darah P Jarang Ditemukan Dibandingkan Darah Dinosaurus dan Darah Panda

Golongan darah P baru-baru ini ditemukan oleh ilmuwan di Jiangsu, Cina. Apa itu golongan darah P yang disebut sangat langka.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

1 November 2023

Hari Buruk Bumi saat Asteroid Menghantam, Debunyalah yang Bikin Dinosaurus Punah

Tabrakan asteroid yang membunuh dinosaurus adalah akibat atmosfer bumi penuh dengan debu.

Baca Selengkapnya

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

19 Oktober 2023

Mitos Minyak Berasal dari Dinosaurus dan Bantahan Pakar

Gagasan bahwa minyak berasal dari dinosaurus telah melekat pada banyak orang.

Baca Selengkapnya

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.

Baca Selengkapnya