Arkeolog Temukan Lukisan Prasejarah di Teluk Wondama

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 19 November 2019 10:49 WIB

Arkeolog menemukan lukisan prasejarah di Situs Ambesibui, Teluk Wondama, Papua Barat, Oktober 2019. Motif lukisan berupa manusia, kadal, cicak, penyu, ikan, gambar geometris, garis silang, dan bulatan. (Dok. Balar Papua/Hari Suroto)

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian Balai Arkeologi Papua bersama Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Teluk Wondama di Pulau Rumberpon menemukan lukisan prasejarah di Situs Ambesibui.

Peneliti Balai Arkeologi Papua Hari Suroto ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Minggu, 17 November 2019, mengatakan Situs Ambesibui secara administratif berada di Kampung Yomakan, Distrik Rumberpon, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

"Situs Ambesibui merupakan situs lukisan tebing prasejarah," katanya, dan menambahkan bahwa tebing karst putih Ambesibui terletak di tepi pantai.

"Lukisan dibuat oleh orang yang tidak dikenal. Masyarakat setempat tidak mengetahui siapa pembuat dan kapan lukisan ini dibuat," katanya.

Di tebing itu, menurut dia, ada lukisan prasejarah berwarna merah pada ketinggian sekitar 120 cm hingga 5 meter dari permukaan laut. Motif lukisan berupa manusia, kadal, cicak, penyu, ikan, gambar geometris, garis silang, dan bulatan.

Motif-motif tersebut, menurut Hari, menggambarkan kondisi lingkungan dan aktivitas manusia pada masa lalu. Motif cicak, ia melanjutkan, menggambarkan kepercayaan pada roh nenek moyang.

"Cicak adalah binatang yang selalu hidup di atas, bukan di permukaan tanah. Konsep religi prasejarah mengenal dunia atas adalah roh nenek moyang berada, sehingga cicak sebagai gambaran dunia atas," kata Hari.

Asisten II Sekretaris Daerah Teluk Wondama Hermin Sesa Rinding mengatakan bahwa sebagai daerah yang mengunggulkan pariwisata Kabupaten Teluk Wondama bisa mengembangkan Situs Ambesibui menjadi tujuan wisata budaya.



"Tentu saja pemanfaatan situs ini akan memperhatikan aspek pelestarian situs dan lingkungan setempat," katanya dalam diskusi hasil penelitian arkeologi Teluk Wondama di BP4D Kabupaten Teluk Wondama.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Teluk Wondama Christian Mambor, mengatakan bahwa terdapat tiga potensi wisata di Teluk Wondama yaitu wisata religi, wisata bawah air dan wisata budaya.

Wisata bawah air, dengan destinasi bangkai pesawat terbang peninggalan Jepang dan pesona alam bawah air, wisata religi dengan destinasi situs gereja Isna Jedi dan batu peradaban. Wisata budaya dengan destinasi situs peninggalan arkeologi dan Festival Pulau Roon. Selain itu potensi ekonomi kreatif Teluk Wondama berupa noken, kuliner tradisional berbahan sagu, ukiran-ukiran tradisional, ayam daun pandan, miniatur perahu tradisional dan olahan ikan laut.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

41 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

42 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

43 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

46 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

8 November 2023

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

Di sebuah lokasi, tim arkeologi Israel sedang memilah-milah abu dan puing-puing, berharap menemukan sisa-sisa manusia dan dapat mengidentifikasinya.

Baca Selengkapnya

Memperjuangkan Situs Aitumeiri Jadi Cagar Budaya, Sekolah Pertama di Papua Tahun 1925

6 November 2023

Memperjuangkan Situs Aitumeiri Jadi Cagar Budaya, Sekolah Pertama di Papua Tahun 1925

Pemerintah Teluk Wondama, Papua Barat mengupayakan Situs Aitumeiri ditetapkan sebgai kawasan cagar budaya nasional.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

28 Oktober 2023

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

Arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy temukan Gua Ashabul Kahfi di daerah Ar-Raheib di Yordania pada 1963.

Baca Selengkapnya

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

28 September 2023

Situs Warisan Dunia UNESCO Terbaru Ada Hopewell Ceremonial Earthworks

Hopewell Ceremonial Earthworks sebuah bangunan prasejarah yang ditemukan di tengah Ohio, kini termasuk dalam Situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya