Iman, Badak Sumatera Betina Terakhir di Malaysia Mati

Senin, 25 November 2019 06:54 WIB

Iman, badak Sumatera betina terakhir di Malaysia, akhirnya mati karena sakit kanker, Sabtu, 23 November 2019. (thestar.com.my)

TEMPO.CO, Jakarta - Seekor Badak Sumatera betina berusia 25 tahun telah mati menandai kepunahan spesies ini di Malaysia. Badak bernama Iman itu sebelumnya beberapa kali berhasil diselamatkan dari ancaman kematian karena kehilangan darah akibat menderita kanker atau tumor di rahimnya, demikian diberitakan Star, surat kabar berbahasa Inggris di Malaysia.

“Yang membuat perkembangbiakan badak begitu sulit adalah karena mereka begitu menyendiri, Anda tidak dapat menampung badak jantan dan betina bersama-sama, atau mereka akan bertarung, dan pasangan harus diatur waktunya ketika betina mengalami ovulasi,” ujar direktur konservasi kebun binatang Cincinnati, Terri Roth kepada The Washington Post.

Kematian Iman adalah pukulan bagi spesies itu, karena termasuk yang paling terancam di dunia. Badak Sumatera telah masuk daftar merah dari International Union for Conservation of Nature, artinya kategori spesies yang sangat terancam punah. Program pemuliaan dan kemajuan ilmiah dengan teknologi reproduksi tidak memiliki harapan.

Ada kurang dari 80 Badak Sumatera tersisa di dunia, dengan beberapa perkiraan serendah-rendahnya 30 ekor, menurut World Wildlife Fund. Dulu hidup di hutan hujan di seluruh Asia, Badak Sumatera sekarang hanya hidup di alam liar di Sumatera.

“Apa yang terjadi dengan populasi liar, dan hutan yang terfragmentasi adalah bahwa mereka (jantan dan betina) tidak cukup sering bersentuhan,” kata Roth. “Secara lokal, populasi di Indonesia meningkat, tapi sulit menyeimbangkan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan kehidupan liar.”

Badak betina Sumatera melahirkan satu anak setelah hampil sekitar 15 bulan. Periode tidak subur juga berarti masalah reproduksi dapat muncul pada jantan maupun betina, Roth mencatat bahwa Iman sudah memiliki tumor rahim pada saat dia ditangkap tahun 2014.

Meskipun perburuan menjadi ancaman, Badak Sumatera hidup jauh di dalam hutan dan hidup tidak berkelompok, itu membuatnya agak sulit bagi pemburu gelap untuk sampai ke sana. Gangguan habitat mereka yang terbesar adalah akibat pembukaan kebun kelapa sawit.

Roth tahu secara langsung bagaimana rasanya mengucapkan selamat tinggal pada badak Sumatera yang telah dirawat. "Mereka sangat manis. Itu benar-benar mengejutkan, mereka menganggap badak sebagai binatang yang sangat kuat,” katanya. “Mereka biasa menyendiri di alam liar.”

Kematian Iman terjadi kurang dari enam bulan setelah Tam, Badak Sumatera jantan terakhir di Malaysia yang meninggal pada usia sekitar 30 tahun. Tam pernah tinggal di tempat perlindungan yang sama dengan Iman di Kalimantan, meskipun keduanya tidak pernah berhasil dikawinkan.

Badak Sumatera yang tersisa di penangkaran semuanya di Asia Tenggara; Cincinnati Zoo and Botanical Garden adalah fasilitas AS terakhir yang memiliki Badak Sumatera. Pada 2015 ada harapan seekor jantan yang lahir di kebun binatang, lalu dikirim ke Suaka Margasatwa Sumatera di Indonesia, sehingga memiliki kesempatan untuk bisa berkembang biak.

Susie Ellis, Direktur Eksekutif dari International Rhino Foundation, menyampaikan belasungkawa. Dia menunjuk kemungkinan bahwa warisan Iman dapat bertahan dengan bantuan sains, Suaka Badak Borneo sebelumnya memanen sel telur Iman dengan harapan suatu hari akan menciptakan embrio Badak Sumatera yang layak.

“Ada pengetahuan yang terbatas tentang fisiologi reproduksi badak Sumatera, dan mengubah sel di laboratorium menjadi embrio yang layak adalah kompleks,” kata Ellis. "Namun, masih ada harapan untuk kelangsungan hidup Badak Sumatera."

THE WASHINGTON POST | WORLD WILDLIFE FUND | STAR


Berita terkait

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

6 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

6 hari lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

9 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

13 hari lalu

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

18 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

18 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

35 hari lalu

Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

Dengan konsep kota hutan, ada peluang untuk mengembalikan kejayaan biodiversitas di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

36 hari lalu

KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus mendorong tercapainya target 30 persen perluasan kawasan konservasi di tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

59 hari lalu

Menteri KKP Minta Pengembangan Pariwisata Tidak Merusak Ekosistem Laut

Menteri KKP menyoroti laut di Teluk Cenderawasih, habitat penyu hijau yang populasinya kini mengalami penurunan drastis.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya