Arkeolog Temukan Guci Berusia 2 Ribu Tahun di Kuburan Kuno

Selasa, 3 Desember 2019 00:12 WIB

Gerabah yang digunakan untuk mengubur prajurit Jerman pada abad pertama SM ditemukan di Polandia. (Dok: PAP/Socha)

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog Polandia dikejutkan dengan penemuan guci berusia 2.000 tahun dan sisa-sisa prajurit Jerman di sebuah situs pemakaman kuno di dekat kota Kostrzyn, Polandia timur.

Para arkeolog dari Museum Benteng Kostrzyn telah menjaga lokasi penggalian untuk mencegah pemburu harta karun. Dua penemuan kunci di situs penggalian adalah guci kremasi berusia 2.000 tahun dan 12 lubang penguburan yang berasal dari abad pertama SM.

Makam itu kemungkinan besar digunakan oleh suku-suku Jerman setempat untuk mengubur prajurit dan perempuan.

Kostrzyn berada tepat di sebelah timur perbatasan Polandia modern dengan Jerman dan para sejarawan mengakui bagian Eropa ini secara historis beragam. Menurut arkeolog Krzysztof Socha dari museum Kostrzyn, penemuan itu membuktikan bahwa suku-suku setempat memiliki bermacam-macam tradisi pemakaman.

"Yang menarik adalah berbagai ritual pemakaman yang dipraktikkan. Beberapa yang mati dibakar dan jenazahnya ditempatkan di guci keramik atau langsung di lubang, beberapa dikubur tanpa dikremasi,” ujar Socha kepada Kantor Berita Polandia (PAP), dikutip Express, Ahad, 1 Desember 2019.

Menurut Socha penemuan lubang kerangka tersebut mengejutkan bagi tim arkeolog. Dalam upaya menjaga guci yang ditemukan tetap utuh, para arkeolog menggunakan bantuan dokter hewan setempat di kota Debno, Polandia.

Dokter itu menscan guci dengan x-ray untuk mengungkapkan rahasia yang tersembunyi di dalam, tanpa memecahkan segel mereka. Salah satu guci itu ditemukan berisi tulang-tulang yang dikremasi dari seorang prajurit kuno.

"Pemeriksaan x-ray akan memungkinkan kita untuk merencanakan proses pengosongan guci dan konservasi artefak yang ditemukan di dalam,” kata Socha. "Kami juga telah belajar dengan sangat tepat bagaimana tulang dan barang-barang ditempatkan di dalam guci."

Tahun ini, para arkeolog di Polandia telah menemukan 100 kuburan bersama bekal kubur berupa perhiasan logam. Orang mati biasanya dikubur dengan bros logam yang digunakan oleh pria dan wanita untuk menyatukan pakaian mereka.

Para arkeolog juga sering menemukan ujung tombak dekoratif sebagai bekal kubur. Tetapi banyak pernak-pernik logam tidak dibuat secara lokal. Para peneliti menemukan bahwa mereka telah diimpor dari Kekaisaran Romawi.

"Ini bukan nekropolis yang digunakan untuk mengubur prajurit,” tutur Socha. "Ada situs pemakaman dengan peralatan yang menunjukkan bahwa itu milik wanita atau orang yang tidak terlibat dalam perang."

EXPRESS | PAP

Berita terkait

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

28 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

28 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

30 hari lalu

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Duta Besar Israel untuk Polandia Yacov Livne meminta maaf atas serangan Israel yang menewaskan seorang warga negara Polandia.

Baca Selengkapnya

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

30 hari lalu

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Polandia menuntut permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan terhadap tewasnya relawan World Central Kitchen dalam serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

31 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

31 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

32 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

39 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

39 hari lalu

Daftar Negara Peserta dan Pembagian Grup Piala Eropa 2024 Usai Georgia, Ukraina, dan Polandia Lolos

Tiga negara dipastikan termasuk dalam 24 negara yang lolos ke putaran final Piala Eropa 2024 atau Euro 2024 pada Kamis dinihari, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

41 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya