Ilmuwan Cina Lahirkan Hibrida Babi-Monyet, Ini Kata Peneliti LIPI

Selasa, 10 Desember 2019 07:14 WIB

Anak babi yang di tubuhnya mengandung sel monyet atau hibrida babi-monyet hasil percobaan ilmuwan Cina, Desember 2019. (thesun.co.uk)

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Reproduksi Mamalia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Taufiq Purna Nugraha, menanggapi ilmuwan Cina yang berhasil melahirkan hibrida babi-monyet pertama di dunia.

"Sebetulnya malah di tahun 2017 pernah ada publikasi chimera babi dan manusia. Ini di kalangan science juga menjadi perdebatan etik," ujar Taufiq kepada Tempo, Senin malam, 9 Desember 2019.

Eksperimen terobosan ilmuwan Cina itu menghasilkan makhluk chimera dengan hati, limpa, paru-paru dan kulit yang mengandung sel babi dan primata, demikian dikutip dari laman The Sun, akhir pekan lalu. Sel induk monyet kera ditanam di laboratorium, kemudian disuntikkan ke dalam embrio babi lima hari setelah pembuahan. Keduanya tampak normal meskipun sebagian kecil sel mereka berasal dari monyet cynomolgus.

Jadi, Taufiq menambahkan, jika kembali pada awal mula penelitian, tujuan awalnya adalah untuk mengembangkan organ manusia di dalam tubuh hewan untuk keperluan transplantasi organ.

"Kekhawatiran terbesar sebetulnya pada martabat manusia sendiri akibat humanization dari hewan chimera. Sebagai contoh kalau ternyata sel otak manusia yang tumbuh pada otak satwa dan memiliki kesadaran?" tutur Taufiq.

Lebih dari 4.000 sel monyet ditanamkan di induk babi, sepuluh anak babi lahir. Namun, hanya dua yang chimera dan keduanya meninggal dalam seminggu. Namun para ilmuwan Cina berpendapat itu mungkin karena prosedur IVF, proses pembuahan dengan mengekstraksi telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di laboraturium.

Anak babi, yang dikenal sebagai moinkey, memiliki organ dengan sel monyet dalam rasio yang sangat rendah. Sebuah percobaan yang sama tahun 2017 di Amerika Serikat menggunakan babi dan DNA manusia.

Kemudian tentunya terkait kesejahteraan hewan itu sendiri ini merupakan area baru di dunia sains. Sebetulnya banyak ilmuwan juga bingung menyikapinya, atau sisi ini merupakan potensi baru di dunia biomedis. Bagaimana transplantasi organ seperti jantung tidak harus menunggu antrean donor.

"Jadi bisa diperoleh dengan teknik ini, tetapi di sisi lain secara moral saat ada satwa memiliki organ manusia bagaimana dia didefinisikan. Tapi tujuan penelitian ini sebetulnya ke arah sana, secara etika penelitian tentu saja ada batasan-batasan, tetapi untuk ranah chimera ini batasan itu sendiri belum banyak," ujar Taufiq.

Berita terkait

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

13 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

14 Desember 2023

Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?

Baca Selengkapnya

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Besok, Halte Transjakarta Gatot Subroto LIPI Kembali Dibuka Setelah Revitalisasi

13 Juli 2023

Besok, Halte Transjakarta Gatot Subroto LIPI Kembali Dibuka Setelah Revitalisasi

Pascarevitalisasi, kapasitas halte Transjakarta Gatot Subroto LIPI meningkat menjadi 924 pelanggan.

Baca Selengkapnya

Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

27 Mei 2023

Kecewa, Peneliti Nyatakan Tolak Ajukan Riset Lagi di BRIN

Gejolak peneliti di internal Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN masih terus terjadi.

Baca Selengkapnya

Pakar Politik Mochtar Pabottingi Alami Koma Sejak Terkena Serangan Jantung pada Idul Fitri 1444 H

9 Mei 2023

Pakar Politik Mochtar Pabottingi Alami Koma Sejak Terkena Serangan Jantung pada Idul Fitri 1444 H

Penulis sekaligus ilmuwan politik nasional, Mochtar Pabottingi, mengalami koma setelah terkena serangan jantung pada Idul Fitri lalu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Capres 2024, Ahli LIPI: Cara NasDem Agar Jadi Patron Koalisi

4 Oktober 2022

Anies Baswedan Capres 2024, Ahli LIPI: Cara NasDem Agar Jadi Patron Koalisi

Wasisto Rahardjo Jati berpendapat deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden adalah upaya Nasdem untuk menjadi patron koalisi.

Baca Selengkapnya

Partai Politik Sibuk Cari Capres 2024, Anies Baswedan: Enggak Ada yang Genit-genit

26 September 2022

Partai Politik Sibuk Cari Capres 2024, Anies Baswedan: Enggak Ada yang Genit-genit

Anies Baswedan menyatakan sangat menghormati proses diskusi soal calon presiden 2024 yang sedang dilakukan partai politik.

Baca Selengkapnya

55 Tahun LIPI, Sejarah Panjang Hingga Lebur dalam BRIN

23 Agustus 2022

55 Tahun LIPI, Sejarah Panjang Hingga Lebur dalam BRIN

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) hari ini 55 tahun, begini sejarah panjangnya hingga dilebur dalam BRIN.

Baca Selengkapnya